Ilustrasi buah blueberry. Foto: Unsplash.com/Joanna Kosinska

kesehatan

Kaya Flavonoid, Buah-buahan Berikut Bisa Cegah Pikun Menurut Studi

Minggu, 26 September 2021 19:30 WIB
Reporter : Bisnis.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Menurut studi dalam jurnal Neurology disebutkan buah-buahan yang kaya flavonoid, seperti jeruk, paprika, stroberi, apel, dan pir, dapat membantu mengurangi risiko pikun sebesar 20 persen. Apa itu flavonoid?

Flavonoid adalah senyawa alami yang ditemukan pada tumbuhan dan dianggap sebagai antioksidan kuat. Diketahui, penelitian tersebut mengamati 49.493 wanita dengan usia rata-rata 48 tahun dan 27.842 pria dengan usia rata-rata 51 tahun selama lebih dari 20 tahun. Mereka mengisi beberapa kuesioner tentang seberapa sering mereka makan berbagai makanan.

Asupan dari berbagai jenis flavonoid yang mereka konsumsi lantas dihitung dengan mengalikan kandungan flavonoid setiap makanan dengan frekuensinya. Hasilnya menunjukkan bahwa flavon, yang ditemukan di rempah-rempahan, buah-buahan, dan sayuran berwarna kuning atau oranye, memiliki kualitas perlindungan terkuat.

Makanan dengan kandungan itu diklaim dapat menurunkan risiko penurunan kognitif sebesar 38 persen atau setara dengan tiga sampai empat tahun lebih muda dari usia seseorang yang sesungguhnya.

Sementara itu, blueberry memiliki sekitar 164 mg antosianin per 100 gram sajian. Jumlah antosianin yang ditemukan dalam blueberry, blackberry, dan ceri tersebut dinilai dapat menurunkan risiko penurunan kognitif sebesar 24 persen.

"Diet penuh warna yang kaya akan flavonoid, khususnya flavon dan antosianin, tampaknya baik untuk meningkatkan kesehatan otak jangka panjang. Hasil penelitian kami menarik karena menunjukkan bahwa membuat perubahan sederhana pada diet dapat membantu mencegah penurunan kognitif, " ujar Walter Willett, dari Universitas Harvard, Boston, Amerika Serikat.

Meski bermanfaat cegah pikun, imbangi konsumsi buah di atas dengan buah lainnya untuk menjaga kesehatan optimal.

Baca juga: Wanita Rentan Mengidap Demensia? Ini Kata Dokter