Ilustrasi pengasuh anak atau baby sitter. shutterstock.com

ragam

Tips Mencari Pengasuh Anak, Cek Referensi Kerja dan 4 Hal Ini

Sabtu, 21 Desember 2019 11:00 WIB
Reporter : Bisnis.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Mencari pengasuh anak atau baby sitter bak mencari jodoh. Penuh perjuangan menemukan yang benar-benar cocok. Orang tua harus benar-benar selektif dalam memilih, karena si pengasuh adalah orang yang akan menjaga anaknya ketika bekerja.

Biasanya, orang tua memeriksa secara detail latar belakang si pengasuh, kemampuannya, dan juga pengalamannya dalam menjaga anak. Kadangkala, pemilihan pengasuh juga tergantung kecocokan antara anak dan si pengasuh atau antara pengasuh dengan orang tua.

Tak sedikit juga pengasuh yang akhirnya banyak mundur atau dipecat dari pekerjaannya karena dianggap tidak layak dan tidak bisa bekerja dengan baik.

Sebenarnya, dalam memilih pengasuh ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan orang tua seperti berikut ini :

1. Periksa latar belakang dan catatan kriminalnya

Disarankan memilih pengasuh anak yang memiliki tiga referensi pengalaman kerja dari pekerjaan sebelumnya, lalu Anda cek kebenarannya. Ini akan menjadi acuan bagi Anda menilai apakah pengasuh itu kompeten atau tidak untuk dipekerjakan.

Anda juga harus wawancara atau berbicara secara langsung kepada mereka. Selain menilai kemampuan mereka untuk bekerja dengan anak-anak, Anda juga ingin tahu mengapa mereka tidak lagi bekerja untuk orang itu dan mengapa.

Saat wawancara, Anda dapat bertanya apakah mereka keberatan jika ada orang lain yang mengawasi pekerjaan mereka saat menjaga anak.

2. Jangan mudah percaya

Jangan berasumsi bahwa hanya karena Anda memiliki anggota keluarga yang mengawasi mereka, anak-anak Anda tidak akan disiksa. Karena tak sedikit kasus kekerasan anak justru dilakukan oleh orang terdekat mereka.

3. Pilih perempuan

Pilihlah baby sitter perempuan untuk mengawasi anak-anak Anda. Diperkirakan sekitar 90 persen pelecehan seksual anak dilakukan oleh pria. Walaupun ini berarti bahwa ada beberapa pelanggar seks perempuan (diperkirakan antara 4-10% dari semua pelecehan seksual dilakukan oleh perempuan), risikonya jauh lebih rendah bagi perempuan untuk menjadi pelaku kekerasan daripada laki-laki. Berdasarkan data, bahwa banyak juga kejahatan seksual dilakukan oleh usia remaja atau usia tua.

4. Pasang CCTV

Pasang monitor video di rumah Anda dan biarkan pengasuh tahu keberadaannya dan Anda mengawasinya. Dengan cara ini Anda bisa memantau terus menerus kondisi di rumah dan mengantisipasi terjadinya risiko kekerasan pada anak Anda.

5. Percaya pada insting

Percaya pada insting Anda dan dengarkan keluhan anak. Sebelum memperkerjakan orang, perkenalkan pengasuh itu pada anak Anda, dan biarkan mereka berinteraksi. Anak akan merasakan apakah pengasuh anak tersebut baik dan cocok untuknya. Jika suatu saat anak Anda meminta tidak diasuh oleh orang tertentu, maka ada hal yang harus ada telusuri alasannya.