Hindari Ucapkan 5 Hal Berikut saat Bicara dengan Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi orangtua pusing dengan anak. Shutterstock

Ilustrasi orangtua pusing dengan anak. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mengasuh anak mempunyai tantangan tersendiri, dan salah satunya adalah mengetahui apa yang harus dikatakan dan kapan harus mengatakannya. Saat bicara dengan anak, kata-kata kita mempunyai pengaruh yang sangat besar, membentuk persepsi dan emosi mereka. Penting untuk berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan, karena beberapa kata secara tidak sengaja dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri mereka. Berikut adalah beberapa kata yang harus dihindari ketika bicara dengan anak.

1. "Kamu baik-baik saja, tidak terjadi apa-apa"

Bayangkan jari kaki Anda terluka dan seseorang dengan acuh berkata, "Kamu baik-baik saja, tidak terjadi apa-apa." Itu tidak valid, bukan? Anak-anak mengalami emosi sama kuatnya dengan orang dewasa, atau bahkan lebih.

Saat mereka kesal atau terluka, mengakui perasaan mereka akan memvalidasi pengalaman mereka. Sebaliknya, cobalah mengatakan, "Saya lihat kamu kesal. Mari kita bicarakan apa yang terjadi."

2. "Bilang maaf sekarang juga"

Mengajari anak untuk meminta maaf memang penting, tetapi memaksa mereka untuk meminta maaf tanpa memahami alasannya akan melemahkan pelajaran tersebut. Daripada menuntut permintaan maaf, bantulah mereka memahami dampak dari tindakan mereka. Dorong empati dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Menurut Anda, bagaimana perasaan teman Anda saat Anda mengambil mainannya tanpa bertanya?"

3. “Mengapa kamu sulit dipahami?”

Anak-anak masih belajar menghadapi dunia dan mengatur emosinya. Menyebut mereka sulit dapat membuat mereka merasa disalahpahami dan bersikap defensif. Sebaliknya, akui perasaannya dan tawarkan dukungan. Coba katakan, "Saya lihat kamu merasa frustrasi. Ayo kita cari solusinya bersama-sama."

4. "Lakukan karena aku bilang begitu"

Otoritas itu penting, begitu pula penalaran. Ketika kita memilih “karena saya bilang begitu,” kita kehilangan kesempatan untuk mengajarkan keterampilan berpikir kritis dan pengambilan keputusan.

Sebaliknya, jelaskan alasan di balik permintaan Anda dengan cara yang dapat mereka pahami. Misalnya, "Kita harus meninggalkan taman sekarang karena hari sudah mulai gelap, dan kita harus pulang dengan aman."

5. "Berhenti menangis"

Menyuruh anak berhenti menangis akan menghilangkan emosi dan mengajarkan dia untuk menekan perasaannya. Sebaliknya, berikan kenyamanan dan kepastian. Tawarkan pelukan dan katakan, "Tidak apa-apa menangis. Aku di sini untukmu." Mendorong ekspresi emosional membantu mereka mempelajari mekanisme penanggulangan yang sehat.

Itulah sejumlah kata yang perlu dihindari saat bicara dengan anak. Bisa jadi catatan kita bersama, Sahabat Cantika.

Pilihan Editor: Ajukan 5 Pertanyaan Ini untuk Mengetahui Keseharian Anak Anda

TIMES OF INDIA

Hai Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."