Ilustrasi ibu dan anak. Shutterstock

keluarga

4 Cara Membangun Kedekatan dengan Anak, Penting Investasi Waktu

Minggu, 17 November 2019 10:20 WIB
Reporter : Eka Wahyu Pramita Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, JAKARTA - Seringkali orang tua mengalami kendala dalam membangun komunikasi bersama buah hati mereka. Tak sekadar mengandalkan komunikasi, tetapi benar-benar mendalami karakter anak.

Menurut psikolog anak Saskhya Aulia Prima ketika orang tua membangun kedekatan melalui komunikasi dengan anak tak hanya soal teknis tanya secara formal. Sebab, kepercayaan dibangun dari usaha yang konsisten dan terus menerus.

"Orang tua perlu mengajak bicara dengan intens dan mendalam agar bisa tahu secara detail apa yang dirasakan oleh anak dan apa yang disukai anak," kata Saskhya usai ditemui di acara Bincang Shopee dengan tema di Balik kekuatan Keluarga di Jakarta, Sabtu 16 November 2019.

Lalu, apa saja upaya yang bisa dilakukan orang tua untuk membangun kedekatan dan emosional yang mendalam dengan anak, berikut empat tips dari Saskhya

1. Komunikasi intens

Menyatukan perbedaan pemikiran antar anggota keluarga sering menjadi tantangan utama dalam proses membangun kekuatan. Sehingga yang harus dilakukan adalah terbiasa untuk berkomunikasi dengan cara yang baik.

"Caranya bisa dari hal yang sederhana, misalnya kita bisa kasih emotikon yang menunjukkan perasaan kita sambil mengajari soal emosi," imbuh Saskhya.

Biasakan untuk terbuka, bercerita, berani menyampaikan pendapat terhadap sesama anggota keluarga dan mendengarkan. Hal tersebut dapat mengembangkan rasa nyaman dan menjalin kedekatan antar individu.

Psikolog Anak Saskhya Aulia Prima saat ditemui di acara Bincang Shopee bertema Di Balik Kekuatan Keluarga di Jakarta, Sabtu 16 November 2019. Tempo/Eka Wahyu Pramita

2. Investasi waktu

Komunikasi yang baik bukan hanya diperoleh diskusi, tetapi juga dapat didukung dengan aktivitas lain bersama anak. Menghabiskan waktu bersama keluarga merupakan hal yang sangat mudah dilakukan, tetapi seringkali terlupakan.

Pentingnya menghabiskan waktu bersama seperti makan dengan keluarga, berbelanja, berlibur ataupun aktivitas seperti olahraga hingga mewarnai atau art activities dapat membangun kebersamaan yang meningkatkan kekuatan pada hubungan sebuah keluarga.

"Selain itu, membiasakan melakukan aktivitas bersama dapat membantu anak dalam menggali potensi dalam diri," saran Saskhya.

3. Kenali pribadi

Mengenali pribadi merupakan hal yang harus dilakukan. Setelah berkomunikasi dan meluangkan waktu bersama, kenalilah pribadi antara anggota keluarga, khususnya anak.

"Hal tersebut selain dapat mengetahui tindakan yang tepat tetapi juga dapat menggali apa yang disukai dan mendukung potensi yang dimiliki. Selain itu yang perlu diingat bahwa kita pun harus memahami kebutuhan diri sendiri," Saskhya menjabarkan.

4. Menjadi panutan

Pengembangan edukasi dan emosi setiap anak biasanya terbentuk sejak kecil. Dalam keluarga, orang tua harus memberikan panutan yang baik dan menerapkan budaya yang tepat agar terbangunnya kekuatan dalam keluarga sejak awal.

"Mulailah dari keterbukaan yang dibiasakan sejak kecil dan hubungan kasih sayang yang selalu dijaga dalam keluarga. Orang tua menjadi role model atau panutan bagi anak mengenai kebiasan-kebiasan positif," pungkas Saskhya.