Gaya Kepemimpinan Dirut PT Kaltim Nusa Etika Alvina Elysia Dharmawangsa, Teamwork Adalah Kunci

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Direktur Utama PT Kaltim Nusa Etika Alvina Elysia Dharmawangsa/Foto: Doc. Pribadi

Direktur Utama PT Kaltim Nusa Etika Alvina Elysia Dharmawangsa/Foto: Doc. Pribadi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tak pernah terlintas di pikiran Alvina Elysia Dharmawangsa bahwa dirinya akan didapuk menjadi Direktur Utama PT Kaltim Nusa Etika (KNE), salah satu anak perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) pada Juli 2022 lalu. Pencapaian ini pun merupakan prestasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Vina, begitu ia akrab disapa, menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi sebagai Direktur Utama di KNE. 

Mengawali karier di tahun 2008 sebagai staf Process Engineer di pabrik Pupuk Kaltim usai menuntaskan pendidikan tingginya dari jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Vina sangat menjunjung tinggi prinsip teamwork. “Saat itu, di masa awal karier, saya banyak belajar hal-hal teknis maupun teamwork dan saya memiliki kebanggaan tersendiri sebagai ‘orang pabrik’,” ujar perempuan kelahiran 4 Februari 1985 ini. 

Satu dekade sejak mulai bekerja di Pupuk Kaltim, ia mendapatkan kesempatan untuk mengasah kompetensi dan wawasan di bidang manajemen. “Saya seperti mendapatkan helicopter view yang lebih luas terkait dengan pengelolaan korporasi maupun SDM. Saya belajar banyak hal yang pada akhirnya menjadi bekal pengalaman dan pengetahuan saya ketika akhirnya saya ditugaskan sebagai Direktur Utama KNE hingga saat ini,” ucapnya melalui siaran pers, Jumat, 19 April 2024.

Meniti karier di industri yang didominasi laki-laki tentu bukan perkara yang mudah. Tapi dengan ketekunan, kerja keras, dan disiplin, Vina membuktikan bahwa perempuan bisa bersinar di manapun ia ditempatkan. Lagi-lagi, teamwork dan kerja sama yang solid menjadi kunci utama bagi Vina dalam merumuskan gaya kepemimpinan. Semangat serupa juga selalu dibagikan Vina kepada timnya. 

“Menurut saya, tugas seorang leader adalah menciptakan leader lain yang lebih baik. Saya juga selalu menekankan kepada seluruh karyawan bahwa setiap individu merupakan bagian penting dari keluarga besar di dalam perusahaan, sehingga setiap orang memiliki peran dan tugas masing-masing yang turut mendorong kesuksesan perusahaan sebagai tujuan bersama,” ungkap perempuan menuntaskan pendidikan S2 dari School of Business and Management Institut Teknologi Bandung ini.

Sebagai perempuan yang meniti karier dari industri pupuk dan berkembang ke bidang SDM, Vina tidak pernah merasa gender menjadi batasan untuk berkarya. Selama bekerja di Pupuk Kaltim, Vina bersyukur karena perusahaan selalu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk seluruh karyawan tanpa membedakan gender. Bahkan ketika masih berkarya sebagai Process Engineer di Pupuk Kaltim, Vina diberikan kesempatan memimpin tim untuk pekerjaan Turn Around yang notabene didominasi oleh laki-laki. 

Menjalani tanggung jawab sebagai Dirut KNE tentu membentuk dan mengasah kemampuan kepemimpinan Vina menjadi lebih baik. Tapi tidak sekalipun Vina menganggap bahwa gender menjadi penentu gaya kepemimpinan seseorang. 

“Meskipun ada pandangan stereotipe bahwa perempuan lebih emosional dan laki-laki lebih logis sehingga mempengaruhi cara memimpin, sebenarnya tidak ada pengaruh signifikan dari gender terhadap gaya kepemimpinan. Menurut saya, gaya kepemimpinan lebih dipengaruhi oleh personality dan skill. Seorang pemimpin yang baik harus mau untuk terus belajar, mengembangkan diri serta mampu menciptakan situasi kerja yang kondusif dan inklusif.”

Peran Seimbang Antara Karier dan Keluarga

Dirut PT Kaltim Nusa Etika Alvina Elysia Dharmawangsa bersama keluarganya/Foto: Doc. Pribadi

Menjadi “Kartini” yang sukses berkarier di industri pupuk tentu membuat sosok Vina menjadi inspirasi bagi banyak perempuan. Namun, sejalan dengan perannya di dalam keluarga, Vina pun berusaha menyeimbangkan perannya di dunia pekerjaan dengan peran sebagai ibu untuk dua anaknya. 

Menurut Vina, dua peran ini bisa dijalankan dengan prinsip yang serupa, yakni membimbing setiap anggotanya untuk menjadi lebih baik dan meraih kesuksesan bersama. Bahkan di sela kesibukannya sebagai Dirut KNE, perempuan yang memiliki hobi bermain golf ini sebisa mungkin membagi waktunya bersama keluarga. 

“Memiliki karier bukan berarti saya akan meninggalkan peran saya sebagai ibu di dalam keluarga. Saya berusaha membangun komunikasi dengan menjadi pendengar, penasihat atau bahkan teman untuk anak-anak saya,” lanjutnya.

Semangat Kartini Membuat Perempuan Jadi Versi Terbaik

Seturut dengan semangat hari Kartini, Vina pun ingin berbagi inspirasi kepada banyak perempuan berkarier. Bahwa sebagai perempuan yang menikmati manisnya hasil perjuangan Kartini, setiap perempuan harus dapat menjadi diri sendiri, menggali potensi diri, mewujudkan impian dan cita-cita. Dengan menjadi versi terbaik dari diri sendiri, berkembang dan maju dari waktu ke waktu tanpa menghilangkan jati diri sebagai perempuan, itulah bentuk penghargaan terhadap perjuangan Kartini.

“Menjadi perempuan yang berkarier memang bukan hal yang mudah. Namun kita sebagai perempuan harus selalu percaya diri bahwa kita mampu untuk menjalankan berbagai peran kita baik dalam dunia kerja maupun keluarga. Lakukan yang terbaik, kembangkan diri, gapai mimpi dan cita-cita, serta tidak lupa menjalani kehidupan yang beriman pada Tuhan Yang Maha Esa. Selamat Hari Kartini untuk semua perempuan hebat. Do what you want to do, be who you want to be. This is your life, live it. Saya perempuan, saya Kartini.”

Pilihan Editor: Gaya Kepemimpinan Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati, Punya Prinsip Bisa dan Passion Mengejar Mimpi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."