Penyanyi Dua Lipa bersama Unicef saat mengungjungi anak-anak pengungsi Suriah di Lebanon. Instagram/@dualipa

ragam

Cerita Dua Lipa Mengunjungi Kamp Pengungsian Anak di Lebanon

Jumat, 19 April 2019 18:30 WIB
Reporter : Tempo.co Editor : Yunia Pratiwi

CANTIKA.COM, Jakarta - Dua Lipa bersama Unicerf mengunjungi anak-anak di permukiman pengungsi di Libanon baru-baru ini. Penyanyi peraih Grammy 2019 sebagai artis pendatang terbaru terbaik ini membagikan beragam rangkaian foto kunjungannya di akun Instagram-nya @dualipa.

Baca juga: Dua Lipa Eksperimen Gaya Busana, dari Feminin sampai Maskulin

Dua Lipa mengaku perjalanannya kali ini membukakan matanya tentang kondisi anak-anak di pengungsian. “Saya memiliki pengalaman yang paling berharga di Lebabon, bekerja bersama Unicef, bertemu anak-anak, dan mengunjungi program pelatihan dan pengembangan keterampilan para pemuda,” tulisnya dalam keterangan foto yang diunggah pada Senin, 15 April 2019.

Ia juga sempat mengunjungi kamp Palestina Burj el Barajneh, menghabiskan waktu bersama anak-anak Palestina dan Suriah yang menerima dukungan psikososial dan mengambil kursus pengembangan anak usia dini. Melansir laman Unicef, Lebanon menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 1 juta pengungsi Suriah, termasuk sekitar 500 anak-anak. Banyak di antaranya telah menghadapi kekerasan dan eksploitasi, dan terus berjuang untuk menerima perawatan kesehatan atau pendidikan yang memadai.

Penyanyi Dua Lipa bersama Unicef saat mengungjungi anak-anak pengungsi Suriah di Lebanon. Instagram/@dualipa

Perwakilan Unicef di Lebanon, Tanya Chapuisat, menyambut baik dukungan dari Dua Lipa untuk anak-anak di pengungsian. "Dia bertemu dan memberdayakan orang-orang muda yang, seperti dia, memiliki ide dan energi untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan karena itu kami berterima kasih padanya karena memperkuat kisah dan impian para pemuda yang didukung UNICEF di seluruh Lebanon,” kata Chapuisat.

Ini adalah perjalanan pertama Dua Lipa dengan UNICEF. Wanita berusia 23 tahun ini merasa memiliki koneksi pribadi, melihat orang lain beradaptasi dengan keadaan yang dialami karena konflik. Kedua orang tuanya berasal dari Kosovo-Albania. Mereka melarikan diri dari konflik dan ketidakstabilan politik di Balkan pada tahun 1992.

Hal ini yang membuat perjalanan ke Lebanon sangat pribadi bagi Dua Lipa. Ia merasa beruntung mendapat kesempat berkarier, meski berasal dari keluarga imigran."Karena saya memiliki kesempatan itu, saya merasa setiap anak lain juga harus memiliki kesempatan itu. Untuk dapat berada di tempat di mana mereka dapat berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri,” tandas Dua Lipa.