Ilustrasi wanita berkeringat. shutterstock.com

kesehatan

Waspadai Risiko Kesehatan Pakai Baju Basah Keringat, Tak Sekadar Bau Badan

Sabtu, 3 April 2021 18:00 WIB
Reporter : Antara Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa di antara kita mungkin pernah merasa sangat kelelahan usai berolahraga sehingga langsung duduk bersandar dengan baju yang basah dengan keringat. Ternyata, hal itu bisa berdampak buruk pada kesehatan, lho. Tidak hanya bau badan, tapi juga kesehatan organ lainnya.

"Saat keringat bergabung dengan bakteri pada kulit, maka dapat menimbulkan bau busuk, yang juga dikenal sebagai bau badan. Pakaian berkeringat menyerap bau itu dan membuat bau badan alami orang itu jauh lebih buruk dari sebelumnya," kata pakar dermatologi di Miami, Annie Gonzalez seperti dikutip dari Insider, Sabtu 3 April 2021.

Selain bau badan, bercak-bercak di punggung dan atau dada hingga jerawat bisa muncul. Saat Anda berkeringat, pori-pori Anda akan terbuka, sehingga memudahkan kotoran dan kuman masuk ke bawah permukaan kulit.

"Kelembapan baju yang penuh keringat dapat dengan mudah menahan bakteri. Dengan tidak mengganti pakaian atau mandi, maka bakteri bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat," kata Gonzales.

Seperti dilansir Johns Hopkins Medicine, berbagai jenis jamur tumbuh subur di lingkungan yang lembap termasuk bra atau celana pendek olahraga Anda yang berkeringat. Jamur yang biasanya ditemukan di kulit dapat menyebabkan infeksi berlebihan.

Itu sebabnya memakai pakaian basah keringat terlalu lama bisa menyebabkan infeksi jamur, kemerahan, gatal atau rasa terbakar di lipatan kulit mana pun.

Orang dengan kondisi seperti psoriasis juga harus menghindari menunda mandi setelah berolahraga karena tetap mengenakan pakaian olahraga yang berkeringat dapat menyebabkan psoriasis terasa sangat kering dan gatal, menurut Mayo Clinic.

Sama seperti kulit Anda yang rentan terhadap infeksi jamur, kesehatan organ intim Anda juga berisiko. Duduk dengan pakaian basah dapat mengganggu jamur alami di vagina dan di sekitar penis, sehingga bisa menyebabkan rasa terbakar, gatal atau keluarnya cairan, menurut Johns Hopkins Medicine.

Bakteri vaginosis adalah risiko lain yang perlu dipertimbangkan, menurut Jodie Horton, dokter obgyn yang berbasis di di Washington, Amerika Serikat. Mirip dengan infeksi jamur, vaginosis bakteri adalah peradangan yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari bakteri alami di vagina. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan rasa gatal, terbakar dan keluarnya cairan yang tidak normal.

Gonzalez menyarankan Anda segera mandi setelah berolahraga. Apabila tidak memungkinkan, segera ganti baju yang basah keringat itu.

Baca juga:

Keringat Berlebih di Malam Hari? Bisa Jadi Gerd dan 3 Hal Ini