Keringat Berlebih di Malam Hari? Bisa Jadi GERD dan 3 Hal Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah kamu kerap mengalami keringat berlebih di malam hari? Padahal berada di dalam ruangan dengan pendingin ruangan. Jika iya, Anda tak boleh menyepelekannya begitu saja. Sebab, ini bisa menjadi tanda dari berbagai jenis penyakit.

Sebagai bentuk kewaspadaan, laman Web MD dan Health Line pun menyebutkan beberapa jenis penyakit yang sering diindikasikan dengan keringat berlebih. 

1. Tiroid aktif

Jika Anda merasakan produksi keringat yang berlebih di malam hari, itu bisa menjadi pertanda gejala hipertiroidisme yang menonjol. Menurut ahli, kelenjar tiroid telah mengontrol metabolisme termasuk keringat Anda. Jika ditambah dengan efek lapar atau haus, denyut nadi yang kencang, diare dan penurunan berat badan, sebaiknya segera periksakan tiroid Anda.

2. Tekanan darah terlalu rendah

Apakah Anda mengidap diabetes? Meskipun glukosa darah Anda mungkin baik-baik saja ketika Anda bangun, namun itu bisa turun saat Anda tidur. Terlebih jika Anda telah melewati hari dengan aktivitas yang padat dan telat mengkonsumsi makanan.

Salah satu tanda dari tekanan darah yang menurun saat malam hari itu bisa berupa keringat berlebih. Sebaiknya, segera suntik insulin atau mengkonsumsi obat jenis sulfonilurea untuk mengembalikan tekanan darah Anda pada angka normal.

3. Sleep apnea

Sleep apnea alias gangguan tidur serius di mana pernapasan sering berhenti selama tidur dapat dialami sebagian orang. Ketika Anda memiliki kondisi ini, tubuh tidak menghasilkan oksigen, sehingga memicu keringat. Orang yang menggunakan mesin untuk membantu bernapas di malam hari juga sering berkeringat di malam hari daripada mereka yang tidak menderita sleep apnea.

4. Refluks asam (GERD)

Bukan hanya sakit maag dan dada yang bisa menyebabkan keringat berlebih. Namun GERD juga dapat menjadi pemicu lainnya. Untuk mengatasinya, cukup makan dengan porsi kecil sebelum tidur. Hindari makanan pemicu GERD seperti yang berlemak, digoreng dan berbahan dasar tomat juga. Apabila gejalanya semakin parah, mengunjungi dokter pun disarankan.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."