Ilustrasi silaturahmi Idul Fitri di tengah pandemi virus Corona. Shutterstock

ragam

Cara Sopan Meminta Tak Bertamu saat Idul Fitri di Tengah Pandemi

Rabu, 20 Mei 2020 20:15 WIB
Reporter : Tempo.co Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Idul Fitri 2020 berbeda dari hari raya tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19. Pemerintah mengimbau bagi penduduk yang tinggal di zona merah penyebaran Covid-19 untuk menunaikan ibadah salat Idul Fitri di rumah dan meniadakan kegiatan silaturahmi yang memancing kerumunan.

Berbicara soal silaturahmi, banyak di antara kita yang bingung bagaimana cara yang tepat menolak tamu dan sanak keluarga yang beramai-ramai datang ke rumah. Perhatikan betul cara bertutur kata dan tekankan tujuannya demi menjaga kesehatan masing-masing.

Berikut cara sopan mencegah kehadiran saudara dan kerabat saat lebaran nanti mengutip laman Huffington Post dan News Break

1. Beri penghargaan, lalu penolakan

Sebelum memberi penolakan, pelatih etika bersertifikat William Hanson mengimbau agar setiap orang menunjukkan penghargaan terlebih dulu. Misalnya, ucapkanlah terima kasih untuk keinginan tamu hadir ke rumah di hari Lebaran.

“Usai memberikan pengakuan akan niat baik tersebut, usahakan tegas dalam memberi penolakan. Bilang ini tidak sesuai dengan anjuran pemerintah dan sebagai warga yang baik, tentu kita harus menghargai keputusan pemerintah,” tuturnya.

2. Ajukan alternatif bertemu secara online

Dengan kemajuan teknologi, konsultan etika Julia Esteve Boyd mengatakan ada baiknya seseorang menolak dengan memberikan alternatif pertemuan secara online. Jadi, mereka yang ingin berkunjung karena rindu bisa menggantinya dengan panggilan video atau konferensi video.

“Ini membuat Anda tetap bertemu walaupun tidak secara fisik, bukan?” imbuhnya.

3. Memberi parsel atau hadiah sebagai bentuk hiburan

Beberapa orang mungkin bisa menerima penolakan dengan baik. Namun, banyak pula yang merasa tersinggung atau tak enak hati. Sebagai solusi dari ketegangan hubungan, ada baiknya jika Anda memberikan hiburan dengan mengirimkan permohonan maaf dalam bentuk hadiah.

“Upaya sekecil apa pun akan sangat berarti jika dilakukan dengan tulus,” kata ahli komunikasi di organisasi kepemimpinan Catalyst, Polly Mottonen.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA