Ilustrasi momen Hari Ibu. shutterstock.com

keluarga

Hari Ibu, Ajak Ibu Nonton Bareng 6 Film Berikut

Minggu, 22 Desember 2019 08:30 WIB
Reporter : Tempo.co Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Kamu bisa menciptakan momen spesial bareng ibu dengan cara nonton bareng.

Film yang disaksikan sebaiknya sejalan dengan tema Hari Ibu yang mencerminkan bagaimana perjuangan perempuan atau ibu dalam mengurus keluarga. Mengutip keterangan tertulis dari layanan video on demand, HOOQ, ada enam film yang cocok untuk ditonton bersama ibu.

Cerita tentang ketegaran perempuan ditampilkan dalam film Bidadari-Bidadari Surga dan Erin Brockovic. Kerinduan anak terhadap sosok seorang ibu dihadirkan dalam Hafalan Shalat Delisa dan Anak-Anak Tak Beribu.

Lika-liku kehidupan dengan sepercik konflik keluarga yang melibatkan ibu dan anak dikisahkan dalam Demi Ucok dan Sweet 20. Selamat Hari Ibu.

  • Bidadari-Bidadari Surga

Bidadari-bidadari Surga. Foto: HOOQ

Laisa yang diperankan oleh Nirina Zubir bekerja keras untuk menjaga dan menghidupi ibu serta empat adiknya. Dengan segala keterbatasan fisik, Laisa berhasil mengubah ladang di rumahnya menjadi kebun stroberi yang berkembang pesat.

Laisa yang diperankan oleh Nirina Zubir bekerja keras untuk menjaga dan menghidupi ibu serta empat adiknya. Dengan segala keterbatasan fisik, Laisa berhasil mengubah ladang di rumahnya menjadi kebun stroberi yang berkembang pesat.

  • Erin Brockovich

Erin Brockovich. Foto: HOOQ

Julia Roberts yang berperan sebagai Erin harus berjuang demi anak-anaknya. Ibu tunggal ini kalah dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpanya dan diberi pekerjaan oleh pengacara yang membelanya Ed Masry.

Saat membantu Ed menangani kasus antara perusahaan listrik dan gas dengan salah seorang penduduk, Erin menemukan bukti bahwa perusahaan tersebut telah mencemari air di kota dan mengakibatkan masalah kesehatan. Erin berjuang membela penduduk kota dan mencari keadilan.

  • Hafalan Shalat Delisa

Hafalan Shalat Delisa. Foto: HOOQ
Film adaptasi novel karya Tere Liye ini menceritakan anak perempuan bernama Delisa yang hanya tinggal berdua dengan ayahnya. Ibu dan tiga kakak Delisa meninggal karena terkena bencana tsunami di Aceh. Delisa juga kehilangan kaki kirinya akibat terluka parah saat tsunami.

Delisa terus merindukan ibunya. Dengan berbagai cara, dia akhirnya dapat bangkit dari kesedihan dan berjuang melewati hari-hari bersama ayahnya.

  • Anak-anak Tak Beribu

Anak-anak Tak Beribu. Foto: HOOQ

Kehidupan Mimi, Memet, dan Ayu berubah setelah ayah mereka meninggal dan ibu tiri memperlakukan mereka dengan buruk. Mereka pun kabur dari rumah dan mencoba bertahan hidup dengan menjadi pembantu, penyemir sepatu, hingga tukang parkir.

Satu hari Memet terpisah dari saudara-saudaranya saat sedang berjualan. Setelah sekian lama berpisah, Memet yang telah diadopsi oleh keluarga kaya akhirnya dapat kembali bertemu dengan Mimi dan Ayu. Film produksi tahun 1980-an ini dibintangi oleh Lukman Sardi, Santi Sari, dan Ajeng Triani Sardi.

  • Sweet 20

Sweet 20. Foto:HOOQ

Film yang diadaptasi dari film Korea berjudul Miss Granny ini berkisah tentang seorang nenek berusia 70 tahun bernama Fatmawati yang berubah menjadi gadis 20-an tahun.

Dia menggunakan kesempatan ini untuk mengejar mimpi masa mudanya menjadi penyanyi dan membuat cucu laki-lakinya jatuh cinta kepadanya. Hingga terjadi satu peristiwa yang membuat Fatmawati memilih. Tetap muda atau kembali menjadi nenek.

  • Demi Ucok

Demi Ucok. Foto: HOOQ

Film ini menceritakan konflik antara ibu dan anak dari keluarga Batak. Tokoh Glo yang usianya nyaris memasuki kepala tiga berambisi untuk membuat film sendiri dan belum menunjukkan ketertarikan untuk menikah. Sementara ibunya, Mak Gondut divonis memiliki masa hidup kurang dari setahun.

Mak Gondut sangat ingin Glo, putri satu-satunya itu segera menikah. Sementara Glo butuh uang untuk mendanai filmnya. Mak Gondut menawarkan uang asuransinya, dengan syarat Glo harus menikah dengan laki-laki Batak pilihannya.

RINI KUSTIANI