Ilustrasi diet. shutterstock.com

kesehatan

Aneka Diet Berbasis Puasa, Sanggup?

Rabu, 18 Juli 2018 15:01 WIB
Reporter : Larissa Huda Editor : Rini Kustiani

CANTIKA.COM, Jakarta - Puasa menjadi salah satu cara diet yang cukup efektif. Buktinya, biasanya berat badan seseorang akan turun saat menjalankan puasa asalkan tidak kalap makan dan minum ketika berbuka. Dengan puasa, asupan kalori akan berkurang sementara tubuh terus membakar kalori dengan tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

Baca juga:
7 Tanda Memasuki Fase Obesitas, Sudah Waktunya Diet
Diet, Mau Langsing Tetaplah Makan dan Berhenti Sebelum Kenyang

Demi kesehatan dan mendapat bentuk tubuh ideal, tak sedikit orang yang menerapkan program diet berbasis puasa. Berikut ini beberapa jenis diet dengan cara puasa.

1. Ketofastosis
Pencetus: Nur Agus Prasetyo dari Indonesia
Ketofastosis adalah gabungan dari ketogenic dan fastosis: pola makan rendah karbohidrat, tinggi lemak, dan protein sedang, dilengkapi dengan berpuasa.
Jenis makanan: Semua makanan bersumber dari hewani, terutama bagian yang berlemak dan lemak nabati.
Puasa: Hanya minum air dan minuman bebas kalori lainnya dengan durasi 16 - 18 jam. Bahkan bisa selama 20 jam hingga 23 jam pada fase pemeliharaan (maintenance phase).

2. Obsessive Corbuzier's Diet atau OCD
Pencetus: Deddy Corbuzier dari Indonesia
Membatasi jam makan saja tanpa membatasi jenis makanannya.
Jenis makanan: Semua makanan boleh dikonsumsi selama sesuai dengan kebutuhan kalori
Puasa: Hanya minum air dan minuman bebas kalori lainnya selama 16 - 18 jam. Pada fase akhir bisa mencapai 20 hingga 24 jam.

3. Diet 5:2
Pencetus: Dua orang jurnalis asal Inggris, Mimi Spencer dan Michael Mosley.
Membatasi diri untuk tidak makan selama dua hari dalam sepekan. Mereka hanya boleh mengkonsumsi setidaknya 500 - 600 kalori dalam sehari dari kebutuhan rata-rata 2.800 - 2.000 kalori.
Jenis makanan: makanan kaya protein dan serat karena mengenyangkan dalam waktu lama. Mengkonsumsi ikan, daging merah, dan sayur sangat dianjurkan. Boleh meminum apapun selama itu rendah atau nol kalori.
Puasa: mirip puasa Senin - Kamis, diet ini dilakukan dua hari dalam sepekan.
<!--more-->
4. Leangains
Pencetus: Martain Berkhan asal Swedia
Jenis diet yang direkomendasikan bagi mereka yang ingin mengurangi bobot tubuh dan membentuk otot.
Jenis makanan: Bebas makan dan minum selama tidak mengandung kalori.
Pada saat berolahraga, karbohidrat lebih penting daripada lemak. Pada hari istirahat, asupan lemak harus lebih tinggi.
Puasa: 16 jam untuk wanita, 18 jam untuk pria.

5. Eat Stop Eat
Pencetus: Brad Pilon asal Kanada
Jenis makanan: semua jenis makanan boleh dikonsumsi saat tidak berpuasa.
Puasa: tidak makan selama 24 jam, satu hingga dua kali dalam sepekan.

6. The Warriors Diet
Pencetus: Ori Hofmekler asal Israel
Mengadopsi gaya hidup seorang prajurit yang berpuasa selama sekitar 20 jam setiap hari dan makan satu kali makan besar setiap malam.
Jenis makanan: sayuran, protein dan lemak. Dianjurkan mengkonsumsi sayuran mentah, buah-buahan segar, dan makanan yang tidak diolah
Puasa: 20 jam

7. Diet UpDayDownDay
Pencetus: James Johnson, M.D dari Amerika
Diet ini dilakukan dengan makan sedikit sekali dalam sehari, dan makan seperti biasa di hari berikutnya.
Puasa: tubuh hanya boleh mengkonsumsi seperlima dari asupan kalori normal atau membatasi asupan hanya 400-500 kalori