Ilustrasi wanita makan makanan manis. Unsplash/Thomas Kelley

kesehatan

6 Makanan dan Minuman Pemicu Kecemasan yang Wajib Kamu Tahu

Jumat, 10 Februari 2023 05:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Asupan tak hanya berperan penting dalam kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan mental. Bahasan kali ini menyoroti makanan dan minuman pemicu kecemasan. Makanan dan minuman yang dikonsumsi bisa mengurangi atau memperburuk kecemasan melalui koneksi usus dan otak, menurut ahli gizi dan psikiater Uma Naidoo.

Koneksi antara usus dan otak menunjukkan bahwa keduanya selalu berkomunikasi dua arah dan kesehatan salah satunya otomatis mempengaruhi kesehatan yang lain. Mikroba yang ada di usus adalah penentu utama gejala kecemasan. Ketika terjadi peradangan pada usus, itu bisa menyebabkan peradangan di otak juga yang disebut dengan peradangan saraf pada mereka yang mengalami kecemasan

"Jadi mereka yang ingin mengurangi gejala stres harus menghindari makanan yang memicu kecemasan," kata Naidoo, dikutip dari laman Mind Body Green, pada 7 Februari 2023.

Sebelum mengulik apa saja makanan dan minuman pemicu kecemasan, kita segarkan ingatan terlebih dahulu apa itu kecemasan. Stres adalah reaksi normal dan sehat terhadap tantangan hidup, tapi bisa menjadi berbahaya jika sudah kronis atau berlebihan. Memiliki perasaan takut atau khawatir yang ekstrem dapat membuatmu menghindari situasi tertentu atau memulai kebiasaan yang tidak sehat. Hal itulah yang dinamakan kecemasan atau anxiety, dan membutuhkan penanganan serta perhatian yang tepat.

Berikut enam makanan dan minuman pemicu kecemasan yang wajib kamu hindari.

1. Makanan Kemasan

Ilustrasi makanan kemasan. Shutterstock

Makanan kemasan biasanya mengandung bahan tambahan olahan seperti gula dan asam lemak omega-6. Ketika dikonsumsi berlebihan, bahan-bahan ini memberi makan mikroba jahat yang berada di usus dan memperburuk peradangan, sehingga dapat menjadi pemicu stres jika dikonsumsi secara rutin. Makanan ini juga tidak mengandung vitamin, mineral, dan serat penambah otak.

Naidoo merekomendasikan agar membeli bahan makanan padat nutrisi seperti sayuran segar atau beku dan protein bersih terlebih dahulu. Kemudian belilah kacang-kacangan seperti kacang kering ataupun kacang organik, juga salmon kalengan, tiram, remis, dan buncis.

2. Gula Tambahan dan Gula Halus

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)

Tahukah kamu bahwa ada sekitar 262 nama lain untuk penyebutan gula yang ditemukan dalam makanan saat ini? Mungkin kamu menerka gula halus dan tambahan gula hanya ada di kue, kue kering, makanan yang dipanggang, sereal, dan batangan granola. Tapi ternyata gula tambahan dan gula halus juga ada di dalam saus tomat, saus salad, saus pasta, bahkan makanan gurih seperti kentang goreng.

Kandungan gula berlebih pada akhirnya akan merusak kesehatan usus, memperparah peradangan, meningkatkan kecemasan, dan memperburuk suasana hati.

Sebab gula adalah zat yang memiliki efek adiktif, semakin sedikit kita makan dari waktu ke waktu, semakin sedikit yang kita inginkan. Namun, bagi mereka yang benar-benar suka menyantap makanan manis, Naidoo menyarankan untuk meraih segenggam blueberry atau sekotak cokelat hitam.

Baca juga: Manfaat Butterfly Hug untuk Kesehatan Mental, Redakan Cemas dan Trauma

<!--more-->

3. Pemanis Buatan

Ilustrasi gula putih, gula coklat, dan gula kayu manis. pixabay.com/Ulleo

Pemanis buatan biasanya ditambahkan ke dalam makanan dan minuman berlabel “rendah gula” atau “bebas gula.” Meskipun mungkin dipasarkan sebagai alternatif yang lebih sehat, satu studi kasus pada tahun 2014 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi pemanis buatan (kebanyakan melalui minuman diet) memiliki risiko depresi yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak.

Beberapa penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat menjadi racun bagi otak, dan dapat mengubah konsentrasi neurotransmitters yaitu pengatur suasana hati pada otak.

4. Minyak Industri

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

Minyak industri biasanya dibuat dari produk sampingan seperti dari tanaman yang paling banyak ditanam (jagung, biji anggur, kedelai, bunga matahari, dan buah sawit). Melalui pemrosesan, minyak ini menjadi tinggi asam lemak omega-6 dan tidak mengandung omega-3.

Kelebihan asam lemak omega-6 dalam makanan berkontribusi pada kelebihan molekul peradangan di seluruh tubuh, terutama pada usus dan otak.

Sebaiknya batasi konsumsi makanan kemasan dan makanan cepat saji. Untuk membuat masakan rumahan, pilih alternatif yang lebih sehat seperti minyak zaitun extra virgin dan minyak alpukat.

<!--more-->

5. Kopi

Ilustrasi kopi. Unsplash.com/Kira Auf Der Heide

Kopi dapat memperburuk kecemasan, tetapi sekali lagi sama halnya dengan minuman alkohol, efek berbeda pada setiap orang. Perhatikan tingkat stres yang kamu alami setelah minum kopi. Jika kamu menikmati secangkir kopi, minumlah dengan sedikit tambahan gula.

6. Alkohol

Ilustrasi Minuman Beralkohol atau Minuman Keras. REUTERS/Mike Blake

Meskipun alkohol dapat memperburuk kecemasan, dampaknya tidak sama pada semua orang. Jika kamu mengonsumsi alkohol, lakukan dalam jumlah sedang dan perhatikan bagaimana alkohol mempengaruhi perasaanmu.

Bila kamu merasa gelisah atau cemas saat minum alkohol, maka alkohol bukan ditujukan untukmu. Dan, ketahuilah bahwa alkohol dan koktail juga memiliki dampak lain pada kesehatan fisik. Pilihlah minuman yang rendah sirup tambahan, gula, dan jus.

Jadi, sekali lagi sama-sama kita menghindari makanan dan minuman pemicu kecemasan. Fokuslah pada pola makan nabati yang kaya nutrisi dengan banyak lemak sehat dan protein bersih. Serat, adalah nutrisi yang penting untuk mikroba usus, yang berasal dari makanan yang mengenyangkan seperti sayuran, lentil, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang dicerna lebih lambat dan turut membantu menjaga emosi dan gula darah agar tetap stabil.

Baca juga: 6 Penyebab Gangguan Kecemasan Meningkat dan Cara Mengatasinya

WIDYA FITRIANINGSIH | MIND BODY GREEN

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika