6 Penyebab Gangguan Kecemasan Meningkat dan Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaGangguan kecemasan adalah jenis gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa takut, khawatir, atau cemas yang berlebihan. Gangguan ini meliputi serangan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan stres pascatrauma.

Gejala gangguan kecemasan adalah stres berlebih, kekhawatiran terus-menerus, dan ketakutan. Ada banyak penyebab yang bisa membuat gangguan kecemasan berkembang. Menurut psikolog, Dr. Malini Saba, Pendiri dan Ketua Saba Group di India, berikut beberapa penyebab gangguan kecemasan dan cara mengatasinya.

1. Kualitas tidur buruk

Kita sudah sering mendengar disarankan tidur nyenyak selama 6-8 jam untuk pikiran dan tubuh yang sehat. Meskipun tidak banyak yang setuju dengan hal ini, namun, tidur dan kesehatan mental sangat erat kaitannya. Kurang tidur dapat sangat memengaruhi kondisi psikologis dan kesehatan mental seseorang, yang menyebabkan masalah kecemasan.

Seseorang harus mengawasi pola tidur mereka, dan mencari bantuan jika mereka mengalami insomnia, mimpi buruk sering terjadi, dan lainnya. Dengan mengatasi hal-hal itu dapat membantu menghilangkan kemungkinan kecemasan berkembang.

Baca juga: 5 Cara Redakan Kecemasan Suami Istri di Tengah Pandemi Corona

2. Mempertimbangkan hal-hal yang berada di luar kendali

Dalam skenario saat ini, dengan pandemi yang berkecamuk, kita semua melakukan segala daya untuk menjaga diri kita dan orang yang kita cintai aman dari dampak Covid-19. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, meskipun telah dilakukan upaya terbaik, situasi berjalan tak sesuai rencana dan dapat menyebabkan kecemasan.

Pada saat-saat seperti itu, lebih baik berfokus pada situasi yang dihadapi daripada terus memikirkan hal-hal negatif. Ini akan membantu menciptakan sikap positif dan mengurangi kemungkinan timbulnya kecemasan.

3. Penyalahgunaan alkohol

Bersantai dengan segelas anggur atau bir setelah hari yang panjang mungkin terdengar menggoda bagi banyak orang, namun ketergantungan alkohol dan penyalahgunaan selanjutnya dapat menjadi alasan kecemasan yang dipicu oleh alkohol.

Selain itu, penggunaan alkohol untuk mengatasi kecemasan sosial ternyata dapat memperburuk gejala. Karena alkohol menghambat fungsi normal seseorang, penyalahgunaan jangka panjang dapat menyebabkan serangan panik dan bahkan menyebabkan gangguan stres pascatrauma.

Cara terbaik untuk mengatasi kecemasan akibat alkohol adalah dengan memperhatikan konsumsi Anda, lalu mencari dukungan dari keluarga dan teman untuk mengatasi masa-masa sulit ini.

4. Stres

Stres salah satu penyumbang terbesar perkembangan gangguan kecemasan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua menanggung stres. Meskipun kita tidak dapat menghilangkan stres sepenuhnya, namun kita bisa mengelolanya.

Jika Anda tiba-tiba mengalami gejala fisik mulai dari sakit kepala parah hingga pusing yang tidak dapat dijelaskan, inilah saatnya untuk mengambil napas dan fokus untuk menenangkan pikiran dan merilekskan tubuh Anda. Latihan pernapasan adalah cara terbaik untuk melakukan ini.

5. Tidak mencintai diri sendiri

Merawat pikiran dan tubuh dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya gangguan kecemasan. Jadi, ambillah hari libur dan manjakan diri Anda dengan aktivitas yang Anda sukai dan segarkan pikiran Anda.

6. Efek samping pengobatan

Setiap obat memiliki efek samping dan yang terbaik adalah menghindarinya. Beberapa obat juga berkontribusi pada perkembangan stres dan bahkan dapat menyebabkan gejala seperti panik. Dalam kasus seperti itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan untuk mengganti obat jika Anda mengalami gangguan kecemasan.

PINK VILLA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."