Ini Sebab Minum Kopi Bisa Bikin Cemas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio

Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak dari kita yang menjadikan minum kopi sebagai rutinitas pagi. Alasannya minum kopi membuat lebih bersemangat dan bertenaga untuk mengawali hari. Namun faktanya, ada efek samping minum kopi bisa bikin cemas. Mengapa demikian? Kafein yang paling berperan di baliknya. Kafein adalah stimulan yang dapat memengaruhi sistem saraf, jika dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan kecemasan yang serius. Mengapa demikian? Yuk, kita pelajari bersama. 

Manfaat Minum Kopi

Kopi mengandung senyawa pelawan stres oksidatif, dan penelitian menemukan bahwa secangkir kopi secara teratur dikaitkan dengan risiko kematian dan penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, penurunan risiko diabetes tipe 2, dan merupakan sumber magnesium yang baik. Selain itu, minum kopi secukupnya ternyata bisa mengurangi stres dan kecemasan.

“Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi satu hingga dua cangkir kopi berkafein dalam sehari sebenarnya dapat mengurangi respons stres,” kata Lina Begdache, ahli gizi diet terdaftar, spesialis nutrisi bersertifikat, dan profesor di Universitas Binghamton, Universitas Negeri New York dikutip dari Real Simple, Rabu, 20 Maret 2024.

Kafein dalam dosis rendah tampaknya melatih otak untuk menangani stres dan menyebabkan pelepasan dopamin, neurotransmitter perasaan baik yang mendukung motivasi dan beberapa fungsi kognitif."

Sebab Minum Kopi Bisa Bikin Cemas

Apakah secangkir kopi bisa menjadi penyebab ketegangan saraf yang Anda rasakan? Jawabannya bisa, jika Anda meminumnya dalam jumlah banyak.

“Ya, kopi berkafein dapat menambah respons stres dan kecemasan bila dikonsumsi dalam dosis besar, yakni lebih dari empat [8 ons] cangkir sehari,” kata Begdache.

Dia menjelaskan bahwa kafein adalah stimulan sistem saraf pusat, dan dosis besar akan merangsang sistem saraf secara berlebihan. Inilah sebabnya mengapa akan sangat membantu jika Anda membatasi konsumsi minuman berkafein.

Selain itu, menurut Begdache, karena kafein adalah stimulan dapat menyebabkan pelepasan glutamat, suatu neurotransmitter rangsang. “Glutamat bertindak seperti pedal gas pada neuron, sehingga mereka bekerja pada frekuensi yang lebih tinggi,” katanya. “Ini berarti pemikiran yang terlalu aktif dan hiperaktif.”

Karena kafein berdampak pada respons stres tubuh, sistem Anda melepaskan kortisol dan adrenalin saat Anda minum kopi. Fungsi hormon stres ini adalah untuk mempersiapkan tubuh menghadapi respons pelarian dan perlawanan, menurut Begdache.

“Oleh karena itu, detak jantung dan denyut nadi meningkat, di antara banyak [respons fisiologis] lainnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa untuk menguji apakah kafein memengaruhi respons stres Anda dapat memeriksa denyut nadi saat istirahat setelah minum kopi.

Kafein juga menghambat pelepasan GABA, neurotransmitter penghambat yang membantu perasaan tenang. “Otak memerlukan keseimbangan antara glutamat dan GABA untuk memodulasi pelepasan neurotransmiter lainnya,” kata Begdache. “Kehilangan keseimbangan menyebabkan efek negatif pada suasana hati.”

Meskipun Begdache mengatakan biasanya diperlukan lebih dari empat cangkir kopi untuk merasakan efek negatif kecemasan, beberapa orang tampaknya bisa sangat cemas setelah hanya minum satu cangkir. Dalam hal ini, Begdache mengatakan, "beberapa bukti menunjukkan bahwa variasi gen tertentu (gen ADORA2A dan CYP1A2) yang mengontrol kelelahan dan memetabolisme kafein, bertanggung jawab atas efek ansiogenik kafein."

Dengan kata lain, gen Anda mungkin saja terprogram untuk membuat Anda merasa lebih terkoneksi bahkan setelah minum secangkir kopi. Dalam hal ini, pilihan terbaik kita adalah beralih ke kopi tanpa kafein atau mencoba teh yang kurang berkafein atau non-kafein.

Yang Harus Dilakukan Jika Tidak Ingin Berhenti Minum Kopi

Kopi (dan sumber kafein lainnya) adalah makanan pokok dalam keseharian kebanyakan orang. Jika tidak ingin berhenti minum kopi, ketahuilah bahwa Anda mungkin akan merasa lebih baik jika meminumnya lebih sedikit. Mengurangi tanpa menghentikannya sepenuhnya mungkin merupakan langkah yang tepat untuk Anda.

“Meskipun mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, ada baiknya untuk menurunkan batas dasar kafein Anda dan menjaganya pada dosis rendah-sedang sehingga Anda mendapatkan manfaatnya tanpa efek negatif,” kata Begdache.

“Perlahan-lahan kurangi jumlah kopi yang Anda minum setiap hari," ucapnya.

Minum kopi saat perut kosong juga bisa membuat respons stres dan kecemasan lebih terasa pada Anda. Pakar nutrisi juga merekomendasikan minum kopi setelah makan sesuatu, atau setidaknya dicampur dengan susu kaya lemak dan protein untuk menjaga hormon stres tetap terkendali.

Pilihan Editor: Sebelum Minum Kopi di Pagi Hari, Lakukan 7 Hal Ini

REAL SIMPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."