Ilustrasi wanita keluar kerja atau resign. shutterstock.com

karir

Yakin Mau Resign? Cek Kesiapan Kamu dengan 4 Pertanyaan Ini

Jumat, 25 Oktober 2019 09:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat pekerjaan membuat lebih tertekan dari biasanya dan tak kunjung ada peningkatan secara jenjang karier, beberapa di antara kita mulai berpikir resign atau keluar dari pekerjaan untuk mencari yang lebih baik dari segi penghasilan maupun karier di masa depan. Jika memang Anda mulai menimbang pilihan resign, cek terlebih dahulu sejumlah kesiapan Anda dari segala sisi.

Sebab masih banyak yang harus dilakukan sebelum Anda benar-benar bisa berjalan keluar dari pekerjaan untuk selamanya. Jadi, saat Anda duduk untuk menulis surat pengunduran diri itu, tarik napas panjang, dan pertimbangkan empat hal ini.

Seperti dilansir dari laman Real Simple, berikut empat pertanyaan yang harus dipertanyakan ke diri sendiri.

1. Apakah Anda siap secara finansial?

"Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan karyawan untuk ditinjau sebelum memberikan surat resign," kata Adina Rothfeld, direktur divisi perekrutan di perusahaan konsultan ForceBrands. Hal pertama dan paling penting untuk dipertimbangkan, menurut Rothfeld, adalah memikirkan kondisi keuangan Anda.

Tanyakan pada diri sendiri, dapatkah saya berhenti dari pekerjaan ini tanpa tumpukan tagihan, atau apakah saya memiliki cukup dana sampai pekerjaan baru saya dimulai? Selain gaji, Rothfeld mengatakan juga penting untuk memikirkan tentang sejumlah tunjangan, seperti dana liburan, dana komunikasi, bonus tahunan, asuransi kesehatan hingga opsi saham apa pun.

"Secara finansial, karyawan harus memahami syarat dan ketentuan pembayaran bonus mereka, jika berlaku, dan jika mereka perlu dipekerjakan agar tetap efektif," Rothfeld menjelaskan. Namun, Anda juga harus siap mempertimbangkan “utang” kepada perusahaan. "Karyawan juga harus melihat persoalan keuangan lain di antaranya pembayaran uang bersekolah yang dibayar kantor ataupun pinjaman lainnya kepada kantor," tukas Rothfeld.

2. Apakah sudah yakin dengan keputusan Anda?

Jika Anda seorang karyawan teladan dan berprestasi dalam pekerjaan, kemungkinan besar perusahaan akan menawarkan kesepakatan baru atau bertanya kepada Anda apa yang dibutuhakan. Bila Anda dihadapkan situasi itu dan ragu-ragu dalam bernegosiasi, berarti itu sinyal Anda belum siap resign.

"Mereka harus siap dan percaya diri saat memilih resign sebelum menghadapi negosiasi," papar Rothfeld. "Mereka juga harus berhati-hati saat menyampaikan alasan mereka, sebelum mempertimbangkan tetap berada di perusahaan saat proses negosiasi." <!--more-->

Apakah alasan resign Anda sudah jelas?

Lissa Minkin, wakil presiden direktur di perusahaan perangkat keras, Tile, mengatakan Anda harus memiliki alasan resign yang jelas, tidak hanya keluar dari perusahaan sekarang. Tetapi Anda juga harus memikirkan apakah masalah itu bisa diselesaikan dengan pindah ke pekerjaan baru.

"Pastikan Anda tidak hanya lari dari sesuatu yang belum Anda coba atau perbaiki dulu. Bicaralah dengan manajer atau bagian sumber daya manusia (SDM) untuk bertukar pikiran,” ucap Minkin.

Rothfeld setuju, dan mengatakan bahwa sebelum berhenti, "bisa jadi keinginan resign merupakan akumulasi dari perasaan merasa diremehkan di perusahaan."

Ia menyarankan Anda mengemukakan masalah apa pun saat menyampaikan surat resign. Dengan cara ini, menurut Rothfeld, Anda akan menyampaikan keputusan dengan baik, bahkan membantu perbaikan di perusahaan saat Anda benar-benar berhenti dari pekerjaan.

Apakah sudah buat rencana masa depan?

Jika Anda berpikir untuk berhenti dari pekerjaan, Minkin menyarankan meluangkan waktu untuk memetakan dengan tepat masalah apa yang bisa diselesaikan dengan resign, dan bagaimana langkah Anda selanjutnya.

Minkin mengatakan untuk “merencanakan permainan yang panjang” dan “berpikir tentang bagaimana peluang Anda saat ini serta kemungkinan baru yang cocok dengan lintasan karier jangka panjang Anda.”

Anda harus bisa menjawab pertanyaan itu dengan gambaran yang luas dan kuat. Minkin menguraikan, “pikirkan juga apakah pekerjaan Anda berikutnya adalah tempat di mana Anda bisa menjadi diri sendiri. Hidup ini singkat, jadi pastikan di mana pun Anda bekerja pertimbangkan nilai kesejahteraan dan perkembangan kepribadian Anda.”