Di Australia, Karyawan Berhak Mengabaikan Telepon dan Email dari Bos Seusai Jam Kerja

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita duduk bekerja. Freepik.com/Lookstudio

Ilustrasi wanita duduk bekerja. Freepik.com/Lookstudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Negara Australia bersiap untuk memperkenalkan undang-undang yang akan memberikan hak kepada karyawan untuk mengabaikan panggilan telepon dan email pasca-kerja dari bos mereka tanpa hukuman apa pun. Undang-undang ini juga mengusulkan potensi denda bagi pengusaha yang menghubungi pekerja setelah jam kerja mereka.

“Hak untuk memutuskan hubungan” adalah bagian dari serangkaian perubahan terhadap undang-undang hubungan industrial yang diusulkan oleh Pemerintah Federal melalui rancangan undang-undang parlemen, yang menurut Pemerintah akan melindungi hak-hak pekerja dan membantu memulihkan keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan, menurut laporan Reuters dikutip dari Times of India, 21 Februari 2024.

Ketentuan ini bertujuan untuk memberikan hak kepada pekerja untuk menghentikan kerja tidak berbayar dan kerja lembur setelah jam kerja normalnya.

Berbicara tentang usulan undang-undang baru, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan kepada wartawan pada tanggal 7 Februari, "Apa yang kami katakan adalah bahwa seseorang yang tidak dibayar 24 jam sehari tidak boleh dihukum jika mereka tidak online dan tersedia 24 jam jam sehari."

Perlu dicatat bahwa Australia bukan satu-satunya negara yang mempunyai hak untuk memutuskan hubungan hukum. Negara-negara lain yang memiliki undang-undang serupa termasuk Prancis, Spanyol, dan beberapa negara lain di Uni Eropa.

Undang-undang ini pertama kali diusulkan oleh Partai Hijau sayap kiri, yang mendukung aturan ini. Pemimpin Partai Hijau Adam Bandt mengunggah di Twitter baru-baru ini bahwa kesepakatan telah dicapai antara partai Buruh yang berkuasa, partai-partai kecil, dan independen untuk mendukung rancangan undang-undang baru ini di parlemen.

“Warga Australia rata-rata bekerja lembur selama enam minggu tanpa dibayar setiap tahunnya. Waktu itu adalah milik Anda. Bukan atasan Anda,” kata Bandt.

Gagasan untuk sepenuhnya "mematikan" jam kerja seusai jam kerja merupakan salah satu langkah yang dibutuhkan dan progresif untuk menciptakan keseimbangan kerja dan pribadi alias work life balance.

Bagaimana undang-undang tersebut menurut Sahabat Cantika?

Pilihan Editor: Karyawan Gen Z Dinilai Kurang Motivasi dan Mudah Tersinggung, Kata Survei

 

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."