Paula Modersohn-Becker. Museen-boettcherstrasse.de

ragam

Paula Modersohn-Becker, Pelukis Perempuan Meninggal karena Emboli

Jumat, 9 Februari 2018 05:01 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Rini Kustiani

CANTIKA.COM, Jakarta - Google Doodle edisi 8 Februari 2018 memunculkan seorang bernama Paula Modersohn-Becker. Dia adalah pelukis perempuan asal Jerman yang lahir di Dresden, Jerman, pada 8 Februari 1876. Dalam melukis, Paula Modersohn-Becker mengembangkan aliran ekspresionisme. Dia berpose bugil untuk lukisannya sendiri, termasuk saat hamil, langkah yang dianggap sangat berani di zamannya.

Paula Modersohn-Becker meninggal di usia 31 tahun, tak lama setelah melahirkan anak pertamanya, Mathilde, pada 2 November 1907. Dia meninggal karena mengidap emboli akibat terlalu lama berbaring dan kurang bergerak sehingga kakinya bengkak. Emboli adalah penyumbatan pembuluh darah yang dapat menghasilkan kondisi yang sangat fatal.

Penyumbatan pembuluh darah bisa disebabkan oleh air ketuban, udara, lemak, trombus atau darah beku, rambut bayi, bahkan feses bayi, serta komponen lain. Kasus emboli yang terjadi pada ibu melahirkan, biasanya disebabkan oleh masuk atau menerobosnya air ketuban ke dalam pembuluh darah.

Paula Modersohn-Becker. wikipedia

Air ketuban ini kemudian menempel di bagian-bagian tubuh tertentu, seperti otak, paru-paru, dan jantung. Air ketuban yang mengkontaminasi pembuluh darah menghambat aliran oksigen. Seperti dilansir mayoclinic.org, penyumbatan pembuluh darah bisa ditandai dengan kaki yang bengkak, sakit pada kaki, biasanya di betis, yang rasanya seperti kram atau nyeri, kulit memerah, dan rasa hangat di area kaki.

Penyebab penyumbatan pembuluh darah ini bermacam-macam. Bisa karena keturunan, operasi atau cedera, dan kehamilan. Bisa juga penyebabnya terlalu lama tidak bergerak, misalnya karena sakit atau mengalami kelumpuhan, sehingga kaki kurang bergerak dan otot-otot betis tidak berkontraksi untuk membantu sirkulasi darah, sehingga meningkatkan risiko terjadi penggumpalan darah.

Penyebab lain adalah pil KB dan terapi penggantian hormon, kelebihan berat badan atau obesitas, merokok, gagal jantung, penyakit radang usus, usia lanjut, dan terlalu lama duduk.