Ini Kaitan Rumah Berantakan dengan Kesehatan Mental

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com

Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selain kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu menyenangkan, putus asa, dan kesedihan yang mendalam, rumah berantakan juga termasuk tanda peringatan depresi yang mungkin tidak kamu sadari. Contohnya, terus-menerus membiarkan tumpukan piring kotor di wastafel, tumpukan cucian yang belum dilipat, kotak-kotak, pembungkus, dan tas-tas yang memenuhi pemandangan berantakan di rumahmu.

Memang ada saatnya kita mengalami malas membersihkan rumah, tetapi ketika ketidakteraturan yang intens disertai dengan gejala stres, kecemasan, kelelahan, atau depresi yang tinggi, hal ini sering kali menjadi indikator bahwa kesehatan mental kamu mungkin sedang bermasalah.

Kaitan Rumah Berantakan dan Kesehatan Mental

1. Depresi Menghambat Tingkat Motivasi, Energi, dan Minat

Tidak heran jika kesehatan mental yang kurang ideal sering kali dapat menyebabkan lingkungan yang tidak teratur. Menurut DSM-5, buku panduan yang digunakan para profesional kesehatan mental untuk memandu diagnosis mereka, kriteria depresi meliputi berkurangnya motivasi dan minat dalam beraktivitas, melambatnya gerakan fisik, kehilangan energi, dan keraguan akan semua hal yang biasanya berguna untuk menjaga rumah bersih dan teratur.

2. Ruang Berantakan Membuat Kamu Lebih Sulit Menikmati Sebuah Ruang

Studi ilmiah sering menemukan korelasi antara kesehatan mental dan ketidakteraturan. Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2016 dari Universitas New Mexico, Amerika Serikat, menemukan bahwa kekacauan secara langsung mengganggu kemampuan partisipan untuk merasakan kenikmatan di sebuah ruangan.

3. Rumah Berantakan Dikaitkan dengan Tingkat Stres Lebih Tinggi

Bagian yang sulit adalah, jika kamu bergulat dengan kesehatan mentalmu, tapi tetap menginginkan rumah yang bersih dan terorganisasi. Sayangnya, kamu mungkin terjebak dalam lingkaran setan,  menurut Natalie Christine Dattilo, psikolog kesehatan klinis dan instruktur psikiatri di Harvard Medical School, Amerika Serikat.

"Studi terbaru menunjukkan bahwa kekacauan di rumah kita dikaitkan dengan tingkat kortisol yang lebih tinggi [hormon stres kita], tetapi masih belum jelas mana yang lebih dulu," katanya, seperti dilansir dari Real Simple, pada 27 Februari 2023.

"Apakah ketika kita sedang stres, kemampuan kita untuk mengatur rumah menjadi terganggu? Atau ketika rumah kita berantakan, apakah itu membuat kita merasa lebih stres, kewalahan, dan cemas?"

Dia percaya itu adalah kombinasi keduanya. Stres yang tinggi mencegah kita mengatur rumah kita, tetapi kekacauan itu sendiri juga dapat menyebabkan stres.

4. Efek Rumah Berantakan seperti Bola Salju

Shira Gill, pakar pengorganisasian dan penulis Minimalista, berpendapat bahwa rumah berantakan tidak hanya berdampak secara emosional, namun juga secara tidak langsung mempengaruhi area lain dalam hidup kita. Dia mengatakan bahwa kekacauan juga dapat menyebabkan keretakan hubungan, tekanan keuangan, yang dapat mencakup denda keterlambatan atas tagihan yang hilang dan pengeluaran berlebihan dengan pembelian barang yang berlebihan. Kekacauan juga dapat mengalihkan perhatian dari fokus.

Baca juga: Dear Ladies, Lakukan 5 Kebiasaan Ini untuk Jaga Kesehatan Mental dan Fisik

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."