Ini Kaitan Rumah Berantakan dengan Kesehatan Mental

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com

Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com

IKLAN

Cara Membuat Rumah Bersih dan Teratur

1. Buat Tugas Lebih Kecil

Bahkan jika kamu tidak mengalami kecemasan atau depresi yang cukup serius, merapikan seluruh ruangan atau lemari yang penuh bisa jadi sangat melelahkan, kata Dattilo. Buatlah tujuan bersih-bersih sesederhana dan semudah yang bisa kita lakukan.

Cobalah membagi setiap pekerjaan bersih-bersih menjadi beberapa bagian kecil (lebih kecil!) dengan mengurangi ukuran atau cakupannya. Dattilo merekomendasikan memulai dari laci, rak buku, atau dapur.

2. Bertemanlah dengan Pengatur Waktu

Cara lain untuk membuat kegiatan membersihkan dan mengatur pekerjaan rumah menjadi tidak terlalu menakutkan adalah dengan mengatur pengatur waktu dan berhenti membersihkan saat waktunya habis. Cobalah trik "kemenangan 15 menit" ala Gill.

"Atur pengatur waktu selama 15 menit dan bereskan satu laci," katanya. "Ketika kamu berhasil membereskan satu rak, membersihkan permukaan, atau merapikan satu laci, kamu akan mulai melihat dirimu sebagai orang yang mampu mengatur, dan mendapatkan energi, serta momentum untuk terus maju, satu proyek kecil dalam satu waktu.”

Ilustrasi wanita decluttering area rumah. Freepik.com

3. Metode Lereng Ski

Cobalah gunakan "metode lereng ski" untuk merapikan rumah dari terapis berlisensi yang menjadi desainer interior, Anita Yokota. Dalam buku terbarunya, Home Therapy, Yokota menggunakan analogi lereng ski gunung untuk menggambarkan cara yang berguna untuk mengelola dan merapikan rumahmu.

"Idenya adalah membayangkan ruangan yang ada dalam rumahmu yang terlihat berantakan seperti lereng ski. Alih-alih melihat ruangan dari depan ke belakang, lihatlah dari sudut ke sudut," tulisnya.

Pilihlah satu sudut atau bagian dari satu ruangan dan selami, lalu lanjutkan ke sudut di sisi lain ruangan berikutnya, "seperti sedang melintasi gunung," kata Yokota dalam bukunya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."