Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenali Siklus Menstruasi: Tahapan Fase Folikuler, Ovulasi, hingga Lutheal

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi wanita memegang kalendar menstruasi. Freepik.com

Ilustrasi wanita memegang kalendar menstruasi. Freepik.com

Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaSiklus menstruasi adalah bagian alami dari tubuh perempuan yang berhubungan erat dengan kesehatan reproduksi. Namun, tahukah kamu kalau siklus ini terbagi dalam beberapa fase berbeda? Setiap fase punya peran penting, terutama fase folikuler hingga fase luteal yang menentukan kesuburan serta persiapan tubuh untuk kehamilan.

Dengan memahami siklus menstruasi, perempuan bisa lebih mengenal tubuhnya sendiri, memantau kesehatan, hingga merencanakan kehamilan dengan lebih baik. Yuk, kita kenali lebih dalam tahapan-tahapan penting dalam siklus ini!

1. Fase Folikuler: Awal Persiapan Tubuh

Fase folikuler dimulai sejak hari pertama menstruasi dan berlangsung hingga masa ovulasi. Biasanya, fase ini berkisar antara 11–27 hari, meski rata-ratanya sekitar 13–16 hari.

Pada fase ini, otak melepaskan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang merangsang pertumbuhan folikel di ovarium. Dari sekian banyak folikel, hanya satu yang akan matang menjadi sel telur. Folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang membantu menebalkan dinding rahim sebagai persiapan jika terjadi kehamilan.

Tanda yang sering terasa di fase ini biasanya ringan, misalnya energi mulai meningkat setelah menstruasi, mood terasa lebih stabil, dan tubuh lebih siap beraktivitas.

2. Ovulasi: Masa Paling Subur

Setelah fase folikuler, tubuh memasuki tahap ovulasi, yaitu saat sel telur dilepaskan dari ovarium. Umumnya terjadi sekitar hari ke-14 dalam siklus 28 hari, meskipun bisa lebih cepat atau lambat tergantung panjang siklus masing-masing perempuan.

Hormon LH (Luteinizing Hormone) yang meningkat tajam memicu pecahnya folikel dan pelepasan sel telur. Pada masa inilah perempuan berada dalam kondisi paling subur.

Beberapa tanda ovulasi yang mudah dikenali, antara lain:

  • Lendir serviks lebih jernih, licin, dan elastis seperti putih telur.

  • Suhu tubuh basal sedikit meningkat.

  • Kadang muncul kram ringan di bagian bawah perut.

3. Fase Lutheal: Menanti Kehamilan atau Menstruasi

Setelah ovulasi, tubuh masuk ke fase lutheal yang biasanya berlangsung 10–16 hari. Di tahap ini, folikel yang sudah melepaskan telur berubah menjadi korpus luteum, yang menghasilkan hormon progesteron.

Progesteron berfungsi menjaga dan memperkuat lapisan rahim agar siap menerima sel telur yang sudah dibuahi. Jika pembuahan berhasil, korpus luteum akan tetap memproduksi hormon untuk mendukung kehamilan. Namun, jika tidak ada pembuahan, korpus luteum akan menyusut, kadar hormon turun, dan akhirnya tubuh kembali ke fase menstruasi.

Gejala yang sering dirasakan pada fase lutheal sering disebut sebagai PMS (Premenstrual Syndrome), misalnya:

  • Mood swing atau emosi tidak stabil.

  • Payudara terasa nyeri atau lebih sensitif.

  • Perut kembung atau nafsu makan meningkat.

  • Timbul jerawat menjelang menstruasi.

Mengapa Penting Memahami Siklus Menstruasi?

Mengetahui fase folikuler hingga lutheal bukan hanya soal memahami tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan jangka panjang. Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Mengenali masa subur, penting untuk perencanaan kehamilan maupun kontrasepsi alami.

  • Mendeteksi gangguan kesehatan, karena siklus yang tidak teratur bisa menjadi tanda masalah hormonal atau kondisi medis tertentu.

  • Manajemen diri lebih baik, misalnya menyesuaikan pola makan, olahraga, atau aktivitas sesuai fase tubuh agar lebih produktif dan sehat.

Siklus menstruasi terdiri dari beberapa fase yang saling berkaitan: mulai dari fase folikuler, ovulasi, hingga fase lutheal. Dengan memahami setiap tahapan, perempuan bisa lebih peka terhadap sinyal tubuh, menjaga kesehatan reproduksi, serta mengatur gaya hidup sesuai kebutuhan biologisnya.

Jadi, jangan anggap remeh siklus menstruasi. Tubuh kita sedang bekerja keras setiap bulannya, dan dengan mengenalnya lebih dalam, kita bisa merawat diri dengan lebih bijak.

Pilihan Editor: Cara Memilih Yoghurt untuk Diet dan 10 Rekomendasinya

BETTER HEALTH VICTORIA | HEALTHLINE | MSD MANUALS

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement