Kolesterol Tinggi, Berikut 3 Diet yang Bisa Dicoba

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi diet keto (pixabay.com)

Ilustrasi diet keto (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaKolesterol tinggi menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang lantaran bisa menimbulkan penyakit kronis dalam tubuh. Orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi tak boleh mengonsumsi makanan sembarangan. Solusinya, mereka harus mengubah pola makan dan gaya hidup agar kadar kolesterol kembali normal.

Pola makan atau diet memiliki dampak besar pada kadar kolesterol. Jadi pilihlah pola makan yang akan membuat kolesterol Anda berada dalam kisaran yang sehat. Berikut 3 jenis diet yang cocok untuk penderita kolesterol tinggi seperti dikutip dari Cleveland Clinic, Sabtu, 29 Januari 2022.

1. Diet TLC

Diet perubahan gaya hidup terapeutik (TLC) dikembangkan pada 1985 untuk membantu orang menurunkan kolesterol. Ini merupakan diet rendah lemak dengan aturan sebagai berikut:

- 60 persen kalori berasal dari karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, seperti beras merah dan gandum. Anda juga bisa makan pasta dan sereal yang terbuat dari biji-bijian utuh.

- 20 persen kalori berasal dari protein tanpa lemak seperti dada ayam.

- 20 persen kalori berasal dari lemak sehat seperti minyak zaitun dan canola. Namun, diet TLC didasarkan pada cara berpikir yang sudah ketinggalan zaman.

2. Diet Mediterania

Diet Mediterania memiliki lebih sedikit karbohidrat dan protein daripada diet TLC. Namun, itu termasuk lebih banyak lemak sehat dari makanan seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan. Jika Anda mengikuti diet Mediterania, disarankan isi piring Anda dengan banyak biji-bijian, kacang-kacangan dan buah-buahan serta sayuran. Anda juga dapat menikmati kacang-kacangan, ikan, unggas tanpa lemak, dan produk susu dalam jumlah terbatas.

3. Diet Keto

Diet ketogenik (keto) bertujuan untuk menempatkan tubuh Anda dalam keadaan ketosis, ketika tubuh Anda membakar lemak untuk energi daripada karbohidrat. Diet ini tinggi lemak, protein sedang, dan sangat rendah karbohidrat.

Sebagai gantinya, ahli kesehatan merekomendasikan protein-sparing Modified Fast (PSMF). Ini adalah diet yang juga menciptakan ketosis, tetapi dengan sedikit lemak. Sebagian besar kalori berasal dari protein tanpa lemak dengan lemak.

Tak ada salahnya mencoba salah satu diet setelah konsultasi dengan dokter, jika Anda penderita kolesterol tinggi. 

Baca juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi dari Kaki, Kram Kaki Salah Satunya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."