Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sudah Dekat Tapi Belum Ada Komitmen? Ini Tips Menanyakan dengan Santai

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi pasangan Gen Z. Foto: Freepik.com/pressfoto

Ilustrasi pasangan Gen Z. Foto: Freepik.com/pressfoto

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Berkencan di era modern sering kali terasa seperti berada di tengah labirin penuh istilah baru, mulai dari situationship, breadcrumbing, benching, hingga love bombing. Alih-alih romantis seperti dulu, kini dunia kencan lebih dipenuhi sinyal campuran, obrolan santai, hingga chemistry yang tidak selalu berujung jelas. Banyak orang nyaman dengan hubungan kasual, namun ada kalanya perasaan tumbuh lebih dalam dan muncul pertanyaan yang menakutkan: “Apakah kita perlu menjalin komitmen?”

Pertanyaan ini sering bikin orang ragu. Takut merusak suasana, takut ditolak, atau bahkan bingung karena merasa pilihan masih terbuka lebar. Padahal, menurut Ravi Mittal, pendiri dan CEO aplikasi kencan QuackQuack, percakapan ini justru penting untuk memperjelas arah hubungan dan ekspektasi masing-masing.

Dengan begitu banyak pertanyaan 'bagaimana jika' yang terlintas di benak kamu tentang percakapan yang menakutkan ini, ia mengingatkan, “Bersiaplah untuk segala kemungkinan; apa hal terburuk yang bisa terjadi? Pasangan kamu mengatakan mereka tidak sepaham. Itu tidak berarti mereka ingin mengakhiri hubungan. Itu hanya berarti mereka butuh sedikit waktu lagi untuk mencapainya. Selain itu, ini adalah isyarat bagi kamu untuk memperjelas ekspektasi kamu terhadap hubungan ini.” 

Alasan Dibalik Keraguan Bertanya soal komitmen

1. Takut merusak momen

Dalam kencan modern saat ini, getaran adalah segalanya. Semuanya berjalan lancar, obrolan, meme mengalir, permainan rayuanmu tepat sasaran, humornya luar biasa, tetapi tiba-tiba muncul percakapan, "Kita ini apa?". Kita semua takut merusak hubungan baik dengan hal-hal yang berat.

2. Takut ditolak

Bagaimana jika kamu bertanya apakah mereka siap untuk menjalin hubungan eksklusif, dan mereka bilang belum waktunya? Rasanya canggung sampai-sampai ghosting terasa lebih baik daripada menghadapi mereka keesokan harinya.

3. Paradoks pilihan

Aplikasi kencan dianggap yang terbaik karena menawarkan banyak pilihan, tetapi, seperti semua hal baik lainnya, aplikasi ini juga memiliki kekurangan. Selalu ada bisikan "Bagaimana jika ada seseorang yang lebih baik?" Hal ini membuat setidaknya 2 dari 8 orang tidak berkomitmen pada pasangan mereka di waktu yang tepat.

Lalu, bagaimana cara menanyakannya tanpa bikin suasana jadi canggung? Berikut 3 tips cerdas yang bisa dicoba:

1. Kenali dulu perasaan dan motivasi kamu

Sebelum bertanya pada pasangan, tanyakan dulu pada diri sendiri: Apakah kamu merasa benar-benar terhubung dengannya? Apakah hubungan ini berbeda dari yang lain? Apakah kamu siap berkomitmen? Memahami motivasi pribadi akan membuat percakapan lebih tulus dan tidak sekadar karena “takut kehilangan.”

2. Pilih momen yang tepat

Timing adalah segalanya. Jangan terlalu cepat, tapi juga jangan menunggu sampai hubungan terasa menggantung. Sebagai patokan, biasanya setelah lebih dari sebulan berkencan konsisten, berbagi hal pribadi, atau merasa energi kalian saling berbalas, itu saat yang pas untuk membuka obrolan.

3. Sampaikan dengan nada santai tapi jelas

Alih-alih menjadikan percakapan ini sebagai interogasi, coba buat suasana lebih ringan. Mulailah dengan komentar positif, seperti, “Aku senang banget bisa mengenalmu. Rasanya waktu berjalan cepat ya, kita sudah ngobrol hampir dua bulan.” Dari sana, barulah arahkan pembicaraan dengan kalimat seperti, “Menurutmu, ke mana arah hubungan kita ini?”

Tujuannya bukan memberi ultimatum, melainkan membuka ruang diskusi. Dengan nada santai tapi tetap jelas, calon pasangan akan lebih mudah merespons tanpa merasa tertekan.

Pilihan Editor: Apa itu Komitmen dalam Hubungan? Inilah Pengertian dan Pentingnya

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement