Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com

relationship

Pelaku Bullying bisa Datang dari Berbagai Latar Belakang Keluarga Termasuk yang Harmonis

Rabu, 21 Februari 2024 15:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Ecka Pramita

CANTIKA.COM, Jakarta - Nama musikus dan kreator konten, VR tengah menjadi trending topic lantaran putranya diduga menjadi salah satu anak pelaku bullying. Anak dia diduga melakukan perundungan atau bullying dan kekerasan dengan geng di sekolahnya. Kabar ini berkembang dari cuitan di Twitter/X yang viral.

Selama ini diketahui, VR dikenal sebagai salah satu figur publik yang jauh dari gosip, dikenal harmonis dalam rumah tangga, dan seorang family man. Namun, citra tetaplah citra, kita perlu memahami kembali makna keluarga harmonis seperti yang disampaikan Psikolog, Anisa Cahya Ningrum.

Pemahaman tentang keluarga harmonis perlu disamakan persepsinya. Ketika sang ayah disebut sebagai seorang family man, dan anak-anak selalu support terhadap aktivitas ayahnya, bukan berarti otomatis menjadi keluarga yang harmonis.

"Yang jelas, pelaku bullying bisa terjadi pada keluarga mana pun. Khususnya pada keluarga yang tidak mengedukasi anaknya tentang penghormatan dan penghargaan kepada orang lain," ucapnya kepada CANTIKA, Rabu, 21 Februari 2024.

Perilaku bullying, menurut Anisa adalah hasil dari imitasi lingkungan yang pernah dilihatnya. Ada pembelajaran tentang perilaku ini yang didapat dari lingkungan terdekatnya. Bisa dari orang tua, atau siapapun di sekitarnya. Bahkan juga bisa dari tontonan yang tidak terkontrol.

Yang paling banyak terjadi pada remaja adalah perilaku konformitas. Di mana seorang remaja cenderung ikut-ikutan dengan teman-teman gengnya. Jika tidak ikut terlibat dalam aktivitas geng, maka akan dikucilkan dan dinilai sebelah mata.

"Hal ini sebenarnya terkait dengan konsep diri yang tidak matang pada remaja tersebut. Perilaku bullying ingin menunjukkan superiornya, padahal sejatinya mereka adalah kumpulan anak-anak yang inferior dan insecure," ucap Anisa.

Apa yang Bisa Orang Tua Lakukan saat Anak Menjadi Pelaku Bullying

Tahapan yang perlu dilakukan orang tua, ketika mendapati anaknya sebagai pelaku bullying menurut Anisa antara lain:

<!--more-->

1. Melakukan Pendekatan dengan Anak

Dengan berperilaku seperti ini, seolah anak sedang memberi tahu kepada orang tuanya, bahwa sesungguhnya ia lebih membutuhkan perhatian.

2. Refleksi

Ini adalah saatnya bagi orang tua untuk merenungkan diri, mencari tahu tentang apa yang sudah dilakukannya, sehingga sang anak menjadi pelaku bullying.

3. Menelusuri Circle Anak

Menelusuri kembali tentang circle terdekat di lingkungan anak. Siapa saja teman-teman mereka, baik di sekolah maupun di aktivitas lain yang menjadi teman dekatnya.

4. Bicara dari Hati ke Hati

Ajak anak berbicara tentang perilaku yang salah dan perlunya meminta maaf.

5. Sadari Pentingnya Konsultasi

Sadari pentingnya pendampingan professional, agar bisa tertangani dengan baik. Konsultasi ke psikolog atau psikiater sebaiknya dilakukan untuk anak maupun orang tuanya.

6. Komunikasi dengan Pihak Sekolah

Jika hal ini terjadi di sekolah, maka berkoordinasi dengan pihak sekolah akan menjadi tindakan yang diharapkan, sebagai bentuk niat baik yang perlu ditunjukkan.

Pilihan Editor: Belajar dari Drakor Diary of a Prosecutor, Begini Cara Menghadapi Anak Pelaku Bullying

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika