Ilustrasi ibu memeluk anak. Foto: Freepik.com/pch.vector

relationship

Dear Moms, Keterbatasan Waktu Bonding Bisa Berimbas pada Perkembangan Anak

Minggu, 28 Januari 2024 07:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Ecka Pramita

CANTIKA.COM, Jakarta - Ibu memiliki multi peran yang tak ternilai dalam menjaga keutuhan keluarga - baik sebagai ibu rumah tangga maupun ibu bekerja. Keputusan seorang ibu untuk bekerja atau tidak bekerja dipengaruhi oleh berbagai faktor dan berpotensi menimbulkan stres - ketika emosi ibu dalam kondisi tidak stabil, tanpa disadari dapat menular pada anak dan berdampak negatif pada pola pengasuhan, pemenuhan kebutuhan anak, dan pembentukan bonding antara ibu dan anak semakin terbatas.

Hal tersebut menjadi isu serius yang terus berkembang di kalangan ibu, di mana, porsi perhatian dan kasih sayang ibu terhadap anak menjadi kurang optimal sehingga dapat berimbas pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Selain itu, kecemasan ibu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: munculnya ragam penyakit baru yang dapat menimpa anak, tumbuh kembang anak yang kurang baik, ketidakhadiran ibu di momen-momen berharga anak, penggunaan gadget terlalu dini pada anak, hingga kekhawatiran akan waktu yang berkualitas bersama anak semakin berkurang - mengganggu pikiran para ibu di Indonesia, baik yang bekerja maupun ibu rumah tangga.

Dilema pun dirasakan oleh Gina, seorang ibu yang memiliki anak usia 2 tahun dan bekerja sebagai akuntan di Jakarta, “Di tengah kesibukan yang saya jalankan, membuat kedekatan dengan anak kurang maksimal ya, karena ketika bekerja, saya dan suami sepakat menitipkan anak kami ke daycare. Walau selalu menyempatkan memeriksa kondisinya melalui komunikasi dengan pengasuh di daycare, rasanya berbeda, karena hanya bisa memantau dari jauh di waktu yang terbatas.” Kondisi tersebut kerap menimbulkan rasa bersalah pada ibu, sehingga mereka mencari solusi cepat yang dirasa terbaik bagi anaknya.

Psikolog Pendidikan, Orissa Rinjani mengatakan ketika seorang ibu memilih bekerja, perlu disadari bahwa akan ada tantangan tersendiri. Data menunjukkan, meski keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan meningkat, ibu tetap memegang porsi dan peranan yang lebih besar terkait kebutuhan anak dan domestik.

"Oleh sebab itu, penting bagi para ibu modern untuk menyadari dan menerima: tidak bisa semua yang kita harapkan sempurna di waktu bersamaan. Di waktu tertentu, anak menjadi prioritas, di waktu lain, pekerjaanlah yang jadi prioritasnya,” ucapnya melalui siaran pers kepada CANTIKA, Sabtu, 27 Januari 2024.

Ya, waktu yang kita miliki 24 jam sehari selalu terasa kurang, sehingga bonding ibu dan anak yang melibatkan sentuhan menjadi terbatas - apalagi ketika anak jatuh sakit. “Walaupun kita sudah memberikan perlindungan ekstra, anak tetap saja bisa terkena penyakit. Yang saya lakukan adalah berusaha selalu ada di sampingnya, agar ketika dia merasa tidak nyaman, saya dapat segera memberikan kenyamanan, salah satunya melalui sentuhan,” kata Intan, ibu rumah tangga yang memiliki anak usia 7 tahun dan 3 tahun.

Sebenarnya, seberapa penting sentuhan ibu bagi anak? Ketika kondisi anak sakit, ibu merupakan “dokter” terdekat sebagai pertolongan pertama. Hal sederhana yang dapat dilakukan namun sangat bermanfaat, salah satunya adalah sentuhan ibu atau skin-to-skin contact - menghasilkan ketenangan dan kehangatan yang tak terlupakan.Ikatan antara ibu dan anak merupakan landasan perkembangan emosional, sosial, dan kognitif yang tak terputuskan. Salah satu cara untuk membangun ikatan tersebut adalah melalui teknik skin-to-skin contact yang dilakukan secara konsisten.

Tips Bonding Melalui Skin to Skin Contact Antara Ibu dan Anak

<!--more-->

American Academy of Pediatrics pun merekomendasikan hal tersebut, di mana anak akan merasa terhibur sekaligus mengurangi stres yang dialami melalui sentuhan kulit ibu yang dirasakan. Namun, kendala terkait pembagian waktu yang tepat untuk menciptakan bonding time bersama anak menjadi masalah utama yang dialami oleh kebanyakan ibu modern yang produktif di rumah sebagai ibu rumah tangga atau pun di luar rumah sebagai ibu bekerja.

Berikut beberapa tips bonding melalui skin-to-skin contact antara ibu dan anak sebagai pedoman para ibu modern zaman now:

1. Mulailah skin-to-skin contact sejak awal

Sejak mengandung hingga melahirkan, ibu memiliki ikatan emosional yang unik dengan masing-masing anaknya. Maka mulailah usapan atau pijatan lembut segera setelah masa kelahiran untuk membantu menguatkan ikatan emosional, sekaligus kehangatan yang dikenal dan akan diingat oleh anak.

2. Jadwalkan ritual skin-to-skin secara rutin dan konsisten untuk meningkatkan bonding yang kuat dengan sang anak

Manfaatkan momen pagi dan sore hari setelah mandi, serta waktu sebelum tidur, lanjutkan dengan membalurkan balsam khusus bayi dan anak untuk memberikan kehangatan yang lebih lama pada area leher, dada dan perut di atas pusar searah jarum jam, ditambah dengan pijatan halus pada punggung. Cukup luangkan waktu 15-20 menit setiap hari, dapat membantu membangun kebiasaan sehat dalam keluarga dan menciptakan momen kebersamaan keluarga serta ikatan emosional antara ibu dan anak

3. Kehangatan abadi yang berkesan

Berbicara yang lembut pada anak, pilih waktu yang tenang dan perhatikan kenyamanan ibu dan anak selama sesi skin-to-skin. Hindari kebisingan atau kegaduhan yang dapat mengganggu momen tersebut, gunakan pakaian yang nyaman dan pastikan ruangan memiliki suhu yang nyaman bagi keduanya. Melalui usapan tangan ibu, ditambah dengan suara ibu, dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada anak.

Ingatlah, bahwa setiap anak dan ibu memiliki kebutuhan yang berbeda. Yang terpenting adalah menciptakan momen skin-to-skin yang nyaman dan positif untuk semua pihak. “Sentuhan positif dari orang-orang terkasih, seperti menepuk, membelai, berpegangan tangan, menggelitik, memeluk, mencium dan membimbing anak secara fisik, terbukti dapat meningkatkan keintiman dan kedekatan psikologis dan fisik antar individu,” imbuh Orissa.

Jadikan momen ini sebagai a touch to remember yang tak terlupakan dan tak tergantikan bagi anak. Kehangatan ini dapat menjadi fondasi rasa aman, percaya diri, dan warisan untuk anak di masa depan.

Pilihan Editor: Selain Rekatkan Bonding, Simak Manfaat Penting Traveling Bareng Anak

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika