Ilustrasi rapat karyawan. shutterstock.com

karir

5 Trik Perusahaan Mempertahankan Generasi Milenial Potensial

Kamis, 21 November 2019 14:30 WIB
Reporter : Bisnis.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Kita sering mendengar bahwa milenial adalah generasi yang nantinya akan mengambil alih angkatan tenaga kerja. Oleh karena itu, mereka merupakan kunci dari rencana suksesi.

Namun, tahukah Anda bahwa kebanyakan generasi milenial bila diberikan kesempatan, mereka akan keluar dari tempat kerjanya yang sekarang untuk mendapatkan yang lebih baik? Jika Anda adalah generasi milenial, fakta ini pasti tidaklah mengagetkan.

Bahkan, mereka seringkali disebut kutu loncat karena kegemaran berpindah-pindah pekerjaan demi mendapatkan kesempatan yang lebih baik.

Berdasarkan Deloitte Millennial Survey, dua dari tiga responden survei berharap dapat meninggalkan posisinya sekarang pada tahun 2020 nanti. Sedangkan hanya 16% dari mereka berpikir akan tetap tinggal selama 1 dekade mendatang. Survei ini dilakukan terhadap hampir 7.700 generasi milenial dari 29 negara di dunia.

Kurangnya loyalitas dari generasi milenial menunjukkan tantangan yang sebenarnya bagi perusahaan untuk mempertahankan pekerjanya.

Jadi, bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi situasi ini? Secara spesifik, apa saja strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan generasi milenial dan memastikan bahwa rencana suksesi Anda sudah efektif?

Situs JobStreet.com berbagi lima cara terbaik untuk mempertahankan generasi milenial

1. Mengadopsi struktur organisasi yang lebih datar

Generasi milenial memiliki keyakinan kuat akan pentingnya kebebasan. Selain itu, juga memiliki kepercayaan diri yang melebihi generasi sebelumnya, karena itulah mereka tidak cocok bekerja dalam struktur organisasi yang biasa, penuh birokrasi atau dengan seorang bos yang diktator.

Generasi ini berpikir bahwa semua orang dapat menjadi pemimpin jika mereka menginginkannya, dan jabatan hanyalah nama. Intinya, mereka mencari keterbukaan, kolaborasi, dan transparansi di dalam perusahaan.

2. Melibatkan generasi milenial dalam sesi pengambilan keputusan

Sebagai generasi yang mementingkan tujuan, milenial senang menjadi bagian dalam pengambilan keputusan. Pertimbangkanlah untuk meminta pendapat mereka dalam pengambilan keputusan penting perusahaan seperti berbagai prakarsa dan proyek yang memberikan kontribusi terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Dalam jangka panjang, hal ini juga dapat mengembangkan rasa loyalitas dan menciptakan keinginan yang lebih dalam bagi mereka untuk bekerja bagi perusahaan, karena mereka akan memiliki pemahaman yang lebih jelas akan misi perusahaan dan memahami betapa pentingnya peran mereka terhadap kepentingan perusahaan secara keseluruhan.<!--more-->

3. Mengidentifikasi calon pemimpin yang tepat

Agar rencana suksesi berhasil, pertama-tama Anda harus belajar mengidentifikasi calon pemimpin yang tepat. Namun hal ini lebih sulit dilakukan dari sekian banyak generasi milenial karena 91% dari mereka berkeinginan kuat dan bercita-cita untuk menjadi pemimpin.

Walaupun jumlah tersebut kelihatannya mengindikasi adanya sejumlah besar calon pemimpin, hanya sebagian yang bertahan lama karena 66% dari mereka berharap dapat meninggalkan posisi mereka pada tahun 2020 nanti.

Cara terbaik adalah dengan melakukan sesi one-on-one yang bersifat jujur dan terbuka dengan para calon pemimpin ini dan melihat apakah mereka bersedia menginvestasikan waktu mereka untuk perkembangan perusahaan ke depannya.

4. Menyediakan pelatihan yang menyenangkan dan interaktif

Survei yang dilakukan oleh Deloitte juga mengindikasikan bahwa lebih dari 70% generasi milenial mengatakan alasan mereka ingin meninggalkan posisinya dua tahun ke depan adalah karena kurang adanya perkembangan dalam hal kepemimpinan.

Untuk menjaga ketertarikan generasi milenial, perusahaan perlu secara berkala melibatkan diri dengan mereka melalui pelatihan yang interaktif untuk kepentingan, pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Hal ini dapat memudahkan masa transisi pada saat perusahaan Anda membutuhkan perubahan yang mendadak atau jika salah satu karyawan Anda memutuskan untuk meninggalkan perusahaan dalam waktu singkat.

5. Jaga komunikasi

Ketika Anda telah mengidentifikasi calon pemimpin yang potensial, penting untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dengan mereka selama masa suksesi. Yaitu dengan lebih mendekatkan hubungan dengan calon pemimpin potensial Anda daripada dengan karyawan lainnya.

Pertimbangkan juga untuk melakukan lebih banyak sesi tatap muka atau sesi coaching rutin, mengenalkan mereka kepada pemimpin lainnya sehingga mereka dapat belajar lebih banyak, serta memberikan feedback terhadap kemajuan mereka. Calon pemimpin potensial ini juga harus diinformasikan dengan baik mengenai kesempatan-kesempatan yang bisa ia dapatkan di perusahaan Anda.

Rencana retensi yang sukses sering menjadi faktor yang menentukan keberhasilan rencana suksesi. Dengan melakukan pendekatan yang lebih transparan, mengidentifikasi calon pemimpin yang tepat, dan tetap menjaga hubungan baik, Anda bisa yakin bahwa hal ini adalah cara terbaik untuk menjaga kemampuan kepemimpinan pekerja milenial Anda.