24_ksesehatan_ilustrasinyerihaid

kesehatan

Darah Haid Hanya Sedikit? Ketahui 9 Kemungkinan Penyebabnya

Kamis, 7 November 2019 09:10 WIB
Reporter : Sehatq.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Siklus menstruasi atau haid yang dialami oleh setiap wanita berbeda-beda. Sebagian wanita mungkin ada yang mengalami siklus haid panjang, sementara lainnya tergolong pendek. Ada pula yang memiliki volume darah haid yang banyak maupun darah haid sedikit.

Pada dasarnya, siklus haid yang Anda alami akan selalu sama atau konsisten setiap bulan. Namun ada beberapa kondisi tertentu yang bisa saja membuat menstruasi terasa janggal karena volume darah haid sedikit atau tidak sebanyak biasanya.

Darah haid sedikit bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Misalnya, faktor usia, kehamilan, pola hidup, ketidakseimbangan hormon hingga munculnya kondisi kesehatan tertentu. Apa saja?

Berikut sejumlah kemungkinan penyebab darah menstruasi Anda lebih sedikit keluar

1. Efek stres

Stres, apalagi yang berlebihan, kerap dikaitkan sebagai salah satu penyebab darah haid sedikit. Kondisi kejiwaan ini bisa berasal dari tekanan fisik maupun psikis.

Tekanan pekerjaan, konflik dengan pasangan atau keluarga, dan kehilangan orang yang dicintai merupakan contoh stres yang dipicu oleh kondisi psikis. Sementara stres akibat kondisi fisik bisa berupa olahraga berlebihan serta diet terlalu ketat.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mengganggu siklus haid dengan menghambat hormon yang berperan dalam proses ovulasi. Inilah yang bisa menjadi salah satu penyebab volume darah haid sedikit atau siklus haid menjadi tidak teratur.

Namun Anda tak perlu khawatir, siklus menstruasi dan jumlah darah haid Anda akan kembali normal ketika stres sudah menurun dari benak dan tubuh Anda.

2. Kehamilan

Ketika wanita hamil, ia seharusnya tidak mengalami menstruasi. Tetapi bercak darah bisa saja terjadi. Kondisi ini mungkin dikira sebagai darah haid sedikit bila Anda belum menyadari kondisi kehamilan Anda.

Faktanya, bercak darah tersebut bukanlah darah haid, melainkan tanda awal kehamilan yang disebut perdarahan implantasi. Sesuai namanya, perdarahan implantasi adalah jenis perdarahan yang terjadi saat sel telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada lapisan dinding rahim. Kondisi ini biasanya berlangsung selama dua hari.

3. Sedang menyusui

Menyusui dapat membuat masa ovulasi Anda menjadi tidak beraturan, sehingga berdampak pada munculnya darah haid sedikit.

Produksi hormon prolaktin, yang berperan memproduksi ASI, bisa menghambat proses ovulasi dan menunda terjadinya haid untuk sementara waktu. Tapi tenang saja, tamu bulanan Anda akan kembali datang pada beberapa bulan setelah melahirkan. <!--more-->

4. Penggunaan alat kontrasepsi

Jika Anda menggunakan alat kontrasepsi, seperti pil atau suntik KB, Anda mungkin akan mengalami menstruasi dengan volume darah sedikit dan durasi yang lebih singkat dari biasanya.

Gangguan haid tersebut terjadi karena KB hormonal mencegah tubuh wanita untuk melepaskan sel telur dan dinding rahim tidak menebal. Kondisi ini umum terjadi apabila Anda baru pertama kali menggunakan alat kontrasepsi.

5. Pengaruh usia

Faktor usia akan memengaruhi siklus menstruasi seorang wanita. Volume darah yang lancar dan durasi haid yang panjang dapat dialami oleh remaja yang baru saja mengalami pubertas.

Sebaliknya, siklus haid mungkin saja tidak teratur bahkan volume darah haid menjadi sedikit apabila Anda telah memasuki masa perimenopause.

Perimenopause adalah masa transisi sebelum menopause, umumnya di usia akhir 30-an dan awal 40-an. Pada masa ini, tubuh wanita sudah mengalami perubahan hormon dan menunjukkan gejala-gejala awal menopause.

6. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan, terutama yang ekstrem, dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur hingga darah haid sedikit. Apa alasannya?

Lemak dibutuhkan sebagai bahan baku pembentuk hormon. Ketika jumlah lemak tidak mencukupi akibat penurunan berat badan yang ekstrem maka kadar hormon dalam tubuh yang akan mengalami kekacauan. Akibatnya, hormon pun takkan bisa bekerja dengan baik dan berdampak pada siklus haid.

7. Konsumsi obat-obatan tertentu

Terdapat beberapa jenis obat yang bisa mempengaruhi siklus menstruasi serta berdampak pada volume darah haid sedikit. Misalnya aspirin dan ibuprofen, obat pengencer darah, obat gangguan tiroid, obat epilepsi, antidepresan, obat kemoterapi, dan terapi hormon.

8. Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Menstruasi tidak teratur bisa menjadi salah satu gejala PCOS. Kondisi ini disebabkan oleh kelebihan hormon androgen (hormon seks pria) yang dapat mengganggu proses ovulasi.

Akibatnya, aliran darah menstruasi menjadi tidak lancar dan kurang teratur, sehingga darah haid sedikit atau Anda tidak mengalami haid selama beberapa waktu.

9. Gangguan tiroid

Produksi hormon tiroid yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat memengaruhi kelancaran menstruasi Anda. Misalnya, darah haid sedikit, atau bahkan tidak menstruasi.

Pada beberapa kasus, volume darah haid sedikit bukanlah suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan. Namun jika penurunan volume darah menstruasi terus berlanjut dan disertai gejala tertentu, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

SEHATQ