Ilustrasi orang tua antar anaknya ke sekolah. pbs.org

keluarga

3 Cara Membuat Anak Bercerita Tentang Aktivitasnya di Sekolah

Kamis, 7 November 2019 08:05 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi orang tua yang baru memasukkan buah hati ke sekolah kerap terselip rasa khawatir. Apakah ia baik-baik saja di dalam kelas atau adakah teman yang mengusiknya? Dan, masih banyak lagi kerisauan yang muncul. Saat anak tiba di rumah, tak sedikit orang tua yang ingin mendengar anak bercerita tentang kegiatannya di sekolah.

Bisa jadi beragam pula respons yang diberikan anak. Ketika orang tua bertanya, “Apakah harimu di sekolah menyenangkan?” Ada anak yang menceritakan dengan rinci, sekadar mengangguk atau bahkan diam saja. Agar anak mudah bercerita, ciptakan suasana komunikasi yang menyenangkan untuk si kecil. Jangan seperti menginterogasi atau suasana ujian.

Berikut sejumlah cara yang bisa ditiru agar anak nyaman bercerita seperti dilansir dari laman Times of India

1. Jangan langsung ke pertanyaan

Ingatlah, anak-anak mengalami kelelahan setelah hari yang panjang di sekolah. Jadi, berikan mereka waktu beristirahat terlebih dahulu. Untuk membuat percakapan mengalir, Anda bisa mengawali percakapan tentang hari Anda di kantor atau di rumah, contohnya bertemu teman lama atau mendapatkan apresiasi atas kerja keras Anda di kantor. Ketika tidak membanjiri anak Anda dengan pertanyaan dan banyak menceritakan hari Anda, mereka lebih nyaman memulai percakapan.

2. Awali dengan topik yang disukai anak

Entah guru favorit, sahabatnya atau bahkan saat makan siang, cobalah mengarahkan percakapan ke topik yang disukai anak arah yang ia sukai untuk membiarkan si kecil berbicara. Dari sana Anda bisa menyentuh topik-topik lain, seperti bagaimana suasana di kelas, pekerjaan rumah hingga momen bermain.

3. Lebih Banyak Mendengar

Ketika Anda melihat anak Anda menjawab pertanyaan dengan antusias, biarkan ia berbicara tanpa dipotong. Bahkan, jika Anda ingin menasihati si kecil atau bertanya lagi, tunggulah sampai ia selesai. Tujuannya agar anak terbuka dan dihargai suaranya. Selain itu, Anda juga mengajarkan cara berkomunikasi yang tepat, mendengarkan lebih dulu baru menyatakan pendapat.