6 Dampak Buruk Memakai Pakaian Ketat, Jangan Sepelekan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita menggunakan celana jeans. Freepik.com/Drobotdean

Ilustrasi wanita menggunakan celana jeans. Freepik.com/Drobotdean

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika pakaian yang kamu kenakan meninggalkan bekas merah di kulit atau membuat sulit bernapas, inilah saatnya untuk mempertimbangkan dampak buruknya. Banyak orang lebih memilih pakaian ketat karena membuat mereka merasa atau terlihat lebih baik. Pakaian ketat juga lebih disukai saat beraktivitas seperti berenang atau bersepeda. Namun, ada beberapa dampak buruk memakai pakaian ketat untuk kesehatan tubuh yang perlu diketahui.

Misalnya, pakaian yang sangat ketat dapat memberikan tekanan pada perut dan usus yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah pencernaan. Bila pakaian terlalu ketat dan menekan kulit, hal itu dapat memengaruhi aliran darah atau menyebabkan kerusakan saraf.

Selain itu, mengenakan pakaian yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi kulit, gatal-gatal, dan infeksi jamur. Jika pakaian kamu meninggalkan bekas merah atau bekas tekanan pada kulit, atau membuat kesulitan bernapas, kamu harus menghindari memakai pakaian tersebut.

Berikut beberapa dampak buruk memakai pakaian ketat yang dipaparkan oleh Priyanka Reddy, pendiri dan kepala dokter kulit di DNA Skin Clinic di India dan sumber lainnya.

1. Infeksi Jamur

Pakaian ketat yang terbuat dari serat sintetis dan tidak memungkinkan kulit untuk bernapas dapat menciptakan lingkungan yang hangat dan lembap yang ideal untuk pertumbuhan jamur termasuk jamur pada miss V. Hal ini dapat menyebabkan infeksi seperti kutu air atau kutu air.

2. Menganggu Sirkulasi Darah

Mengenakan celana atau rok yang ketat dan berikat pinggang dapat menyebabkan sensitivitas kulit, kemerahan, menghalangi aliran darah, dan dalam jangka waktu tertentu dapat meninggalkan bekas di sekitar pinggang. Sirkulasi darah akan terganggu ketika mengenakan pakaian ketat lainnya seperti korset atau blus.

“Sangat penting untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan memungkinkan kulit untuk bernapas. Jika kamu mengalami iritasi kulit atau ketidaknyamanan akibat pakaian ketat, kamu sebaiknya mempertimbangkan untuk mengenakan pakaian yang lebih longgar atau pakaian yang terbuat dari serat alami, seperti katun," jelas Dr. Reddy. Hindari kain sintetis seperti nilon dan resin, sarannya.

3. Bisa Sebabkan Pingsan

Pingsan mungkin terjadi saat memakai pakaian ketat. Mengapa? Karena pakaian ketat menekan kulit dan menghambat aliran darah, sehingga aliran darah, yang juga membawa oksigen, menuju otak menjadi berkurang.

4. Iritasi dan Lecet

Pakaian ketat dapat bergesekan dengan kulit, menyebabkan iritasi dan lecet, terutama di area kulit saling bergesekan, seperti paha bagian dalam atau ketiak.

5. Jerawat

    Pakaian ketat dapat memerangkap keringat dan minyak pada kulit, sehingga bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat, terutama pada area punggung atas.

      6. Meralgia Paresthetica

      Meralgia paresthetica termasuk dampak buruk memakai pakaian ketat. Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit tersebut menyerang area paha. Kondisi di mana terdapat tekanan oleh jaringan sekitarnya pada saraf Lateral Femoral Cutaneous (LFCN). Saraf ini bertugas sebagai penerima rangsangan sensorik pada permukaan kulit paha luar, sehingga ketika menerima tekanan yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit atau terbakar. Umumnya, kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana jeans model skinny yang menyebabkan area paha tertekan.

      Pilihan Editor: Warna Pakaian Penting untuk Bangun Mood dan Tingkatkan Percaya Diri

      WIDYA FITRIANINGSIH | HINDUSTAN TIMES

      Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

      Iklan

      Berita Terkait

      Rekomendasi Artikel

      "Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."