Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Tips Menghadapi News Fatigue Agar Tetap Waras dan Terinformasi

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi perempuan mengalami news fatigue. Foto: Freepik

Ilustrasi perempuan mengalami news fatigue. Foto: Freepik

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Di era banjir informasi, banyak orang merasa lelah dan kewalahan setiap kali membuka berita. Kondisi ini dikenal sebagai news fatigue atau kelelahan berita, yang bisa memicu stres, kecemasan, hingga keinginan untuk menghindari informasi sama sekali. Padahal, berita tetap penting untuk diikuti agar kita tidak ketinggalan hal-hal esensial. Lalu, bagaimana cara tetap terinformasi tanpa terbebani?

Apa Itu News Fatigue?

News fatigue adalah kondisi ketika seseorang merasa jenuh, stres, bahkan kewalahan akibat terlalu sering mengonsumsi berita. Di era digital, informasi datang tanpa henti dari media online dan media sosial. Tidak heran, banyak orang akhirnya merasa lelah, cemas, bahkan memilih untuk menghindari berita sepenuhnya.

Meski begitu, mengabaikan berita sama sekali bukan solusi. Justru kita perlu menemukan cara agar tetap terinformasi tanpa merasa kewalahan.

Penyebab News Fatigue

Beberapa faktor yang sering memicu kelelahan berita antara lain:

  • Arus informasi yang terus menerus tanpa jeda.

  • Paparan berita negatif dalam jumlah besar.

  • Media sosial yang mendorong kebiasaan doomscrolling.

  • Informasi yang berulang hingga menimbulkan rasa bosan dan jenuh.

Dampak News Fatigue bagi Kesehatan Mental

Jika dibiarkan, news fatigue bisa menimbulkan dampak serius seperti:

  • Stres dan kecemasan meningkat.

  • Sulit tidur atau gangguan pola tidur.

  • Kehilangan fokus dan konsentrasi.

  • Menghindari berita sama sekali, yang membuat kita bisa kehilangan informasi penting.

7 Tips Mengatasi News Fatigue

1. Batasi Waktu Konsumsi Berita

Tetapkan durasi khusus untuk membaca berita, misalnya hanya 30–60 menit per hari. Hindari membuka aplikasi berita atau media sosial di luar jam yang sudah ditentukan agar tidak terjebak doomscrolling.

2. Kurangi Paparan Media Sosial

Media sosial sering menjadi sumber berita negatif yang berulang. Atur feed dengan mute atau unfollow akun yang membuat stres. Jika perlu, lakukan detox media sosial untuk sementara waktu.

3. Cari Berita Positif atau Lokal

Seimbangkan paparan berita global yang berat dengan kabar positif atau informasi lokal yang lebih ringan. Membaca kisah inspiratif atau berita komunitas dapat membantu menjaga suasana hati tetap baik.

4. Pilih Sumber Berita Berkualitas

Hindari judul sensasional dan fokus pada media yang kredibel. Cukup baca beberapa artikel penting saja, tanpa harus menelusuri setiap sudut berita yang sama.

5. Beri Jeda dan Tarik Napas

Ambil waktu untuk benar-benar berhenti sejenak dari layar. Aktivitas sederhana seperti berjalan kaki, memasak, atau sekadar bernapas dalam-dalam bisa membantu menenangkan pikiran.

6. Rawat Diri Sendiri

Jaga pola hidup sehat dengan tidur cukup, makan bergizi, dan rutin berolahraga. Setelah membaca berita, imbangi dengan aktivitas yang menyenangkan seperti mendengarkan musik, menonton film ringan, atau hobi favoritmu.

7. Fokus pada Hal yang Bisa Kamu Ubah

Alih-alih merasa tidak berdaya terhadap isu besar, arahkan energi pada hal-hal nyata yang bisa kamu lakukan. Misalnya, terlibat dalam kegiatan sosial, mendukung komunitas, atau berbagi informasi positif dengan orang sekitar.

News fatigue adalah sinyal bahwa tubuh dan pikiran membutuhkan jeda dari arus informasi yang terlalu deras. Dengan membatasi waktu, memilih sumber berita terpercaya, dan menjaga keseimbangan hidup, kamu bisa tetap terinformasi tanpa merasa kewalahan. Ingat, kuncinya ada pada kontrol, keseimbangan, dan perawatan diri.

Pilihan Editor: Cara Atasi Cemas Ala Naura Ayu, Ini Kegiatan yang Dilakukan

VERYWELL MIND | UNC.EDU | MDPI | ATHENS JOURNAL

Catatan Redaksi

Artikel ini bertujuan memberikan informasi umum mengenai fenomena news fatigue dan cara mengatasinya. Jika kamu merasa stres atau cemas berlebihan akibat konsumsi berita, pertimbangkan untuk berbicara dengan tenaga profesional agar mendapatkan dukungan yang sesuai.

Lembaga Bantuan Psikologis yang Bisa Dihubungi

Jika kamu merasa perlu bantuan profesional karena stress atau kecemasan akibat berita, berikut beberapa lembaga dan layanan konseling yang tersedia di Indonesia:

  • Healing119.id – Layanan hotline psikologis resmi dari Kementerian Kesehatan yang diakses melalui telepon (119 ext. 8) atau melalui chat WhatsApp. Kamu bisa menggunakan layanan suara atau chat secara anonim dan gratis.

  • LISA Suicide Prevention Helpline (WhatsApp) – Helpline 24 jam dalam Bahasa Indonesia dan Inggris:

    • ID: +62 811 3855 472

    • EN: +62 811 3815 472

  • Puskesmas – Lebih dari 3.000 Puskesmas di Indonesia kini menyediakan layanan kesehatan jiwa. Biaya konsultasi umumnya gratis atau sangat terjangkau, terutama jika menggunakan BPJS.

  • RSJ Rujukan Kementerian Kesehatan – Terdapat lima RSJ rujukan dengan layanan konseling:

    • RSJ Amino Gondohutomo (Semarang)

    • RSJ Marzoeki Mahdi (Bogor)

    • RSJ Soeharto Heerdjan (Jakarta)

    • RSJ Prof. Dr. Soerojo (Magelang)

    • RSJ Radjiman Wediodiningrat (Malang)

  • Yayasan Pulih – Organisasi nirlaba yang menyediakan konseling gratis melalui formulir di situs mereka. Ideal untuk mereka dengan keterbatasan finansial.

  • Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) – Organisasi profesi psikolog yang menyediakan layanan konsultasi gratis di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

  • Berbagi Cerita – Platform konseling online yang gratis via LINE, Instagram, atau Google Meet, ideal untuk curhat ringan dan dukungan emosional.

Karena di kondisi seperti ini, kita perlu saling jaga satu sama lain.

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement