Cara Mengatasi Tantrum pada Anak, Pentingnya Mengenali Emosi Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah akhir-akhir Anda kesulitan menghadapi buah hati yang tantrum atau ledakan emosi? Jika iya, coba sontek cara menghadapi tantrum pada anak yang dibagikan  psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI), Vera Itabiliana. Menurut Vera, ada sejumlah yang harus diperhatikan, terutama dan terpenting adalah mengenal emosi anak.

"Langkah pertama sadari emosi anak apa. Oh dia marah, dia mulai teriak-teriak, mulai guling-guling. Lalu langkah selanjutnya orang tua juga harus menyadari diri sendiri. Kalau ternyata emosi kita terpancing, penting ambil sedikit waktu untuk menenangkan diri," kata Vera di Jakarta, Rabu, 9 November 2022.

Sambil mencoba menenangkan diri, Anda atau suami bisa memindahkan posisi anak yang tantrum ke tempat yang lebih aman.

Vera mencontohkan jika situasinya anak tantrum di tempat terbuka dan ramai dengan orang, maka orang tua bisa membawa anak ke tempat yang lebih sepi sehingga ledakan emosi yang dialami anak tersebut tidak mengganggu orang lain.

Setelah anak mulai tenang, orang tua yang sudah tenang dan netral secara emosi bisa mulai membantu anak untuk memahami emosi yang dirasakan.

"Ini langkah yang penting agar tantrumnya berkurang. Jelaskan pada anak emosi yang dirasakannya dengan kata-kata. Misal ketika anak teriak-teriak karena mainannya tidak dibelikan, orang tua bisa menjelaskan emosi yang dialami anak itu disebut dengan marah," tandas Vera.

Ketika anak bisa mengetahui jenis emosinya, orang tua bisa melanjutkan langkah berikutnya dengan memberitahu bahwa emosi tersebut ada dan orang tua bisa memahaminya.

Sebagai langkah terakhir, orang tua juga bisa memandu anak untuk menyalurkan emosi itu dengan cara yang tepat.

Misalnya ketika anak marah karena keinginannya tidak terpenuhi, ia bisa memberitahu pada ibunya dengan berbicara seperti biasa "Saya sedang marah".

Cara itu akan membantu anak menjadi terbiasa menyampaikan emosinya tanpa perlu melakukan hal tidak menyenangkan seperti melempar barang atau berteriak-teriak.

Vera menekankan langkah-langkah tersebut perlu dilakukan berulang kali. Seiring berjalannya waktu, ke depannya anak pun bisa menemukan cara untuk mengekspresikan emosinya dengan lebih baik tanpa perlu mengalami tantrum.

Baca juga: 4 Tips Cegah Tantrum pada Anak, Hindari Pemicu yang Membuat Mereka Frustrasi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."