Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Perawatan DIY untuk Keluhan Ketiak Gelap, Pakai Bahan Alami

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi kulit ketiak. Freepik.com/8photo

Ilustrasi kulit ketiak. Freepik.com/8photo

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Ketiak sering kali terabaikan dalam rutinitas perawatan kulit, meskipun merupakan area sensitif yang rentan terhadap masalah seperti penggelapan, keringat berlebih, dan iritasi. Padahal, merawat ketiak penting untuk menjaga kebersihan dan kepercayaan diri. 

Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Shahnaz Husain, yang dikenal dengan produk perawatan kulit herbal dan ayurvedanya, berbagi beberapa cara mudah untuk mencerahkan ketiak gelap.

Shahnaz berkata, "Seringkali, kulit ketiak menjadi gelap atau kehilangan warna alaminya seiring waktu karena berbagai faktor, mulai dari keringat, gesekan, alergi kain, atau sensitivitas terhadap deodoran. Kondisi ini menjadi permanen jika dibiarkan dalam waktu lama, dan kulit terus-menerus terasa nyeri."

Ia menjelaskan bahwa meskipun banyak pilihan tersedia di pasaran, pilihan tersebut tidak selalu aman dari efek samping, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif: "Solusi terbaik adalah pengobatan rumahan. Saya sarankan menggunakan bahan-bahan alami. Bahan-bahan ini tersedia di dapur akan membantu mengatasi kondisi yang kamu alami."

Berikut adalah empat solusi DIY dari Shehnaz Husain untuk ketiak gelap: 

1. Soda kue

Ia mengatakan ini adalah solusi mudah namun efektif untuk menghilangkan ketiak gelap dan mengurangi dampak hiperpigmentasi. Produk ini merupakan eksfoliator alami yang membantu membuka pori-pori yang tersumbat, mengangkat sel kulit mati, dan mencerahkan kulit tanpa merusaknya.

- Mulailah dengan mencampurkan masing-masing 1 sendok teh air mawar dengan soda kue.

- Oleskan pada ketiak Anda dan pijat dengan lembut selama beberapa menit.

- Bilas dengan air dan keringkan.

2. Multani mitti atau tanah liat fuller

Shahnaz Husain mengatakan ini adalah solusi alami untuk mengurangi masalah kulit gelap dan membuka sumbatan kulit, juga bertindak sebagai pendingin alami untuk kulit sensitif yang menderita ruam atau iritasi kulit akibat gesekan dan keringat.

- Ambil mangkuk kecil dan ambil 1 sendok makan multani mitti .

- Tambahkan beberapa tetes jus lemon ke dalam mangkuk.

- Aduk rata lalu oleskan pasta pada ketiak Anda.

- Setelah 10 menit bilaslah.

3. Minyak pohon teh

"Ini adalah minyak esensial ampuh yang ampuh mengatasi iritasi kulit dan membantu penyembuhannya dengan lembut. Namun, ingatlah untuk mengencerkannya, dan saya sarankan untuk melakukan uji tempel terlebih dahulu untuk memastikan minyak ini cocok dengan kulit Anda," ujar Shahnaz.

- Ambil 5 tetes minyak pohon teh dengan 1 cangkir air.

- Masukkan ke dalam botol semprot dan semprotkan ke ketiak Anda setiap hari setelah mandi.

- Biarkan mengering dengan sendirinya dan biarkan saja.

- Lakukan setiap hari secara teratur agar kulit ketiak lebih bersih dan indah.

4. Kentang

Ia menambahkan, “Solusi paling aman dan mudah adalah dengan menggunakan jus kentang , yang membantu mencerahkan kulit di mana pun ia dioleskan.”

- Parut setengah buah kentang.

- Ekstrak sarinya dengan cara memerasnya.

- Oleskan jus kentang ini ke ketiak Anda.

- Biarkan selama 10 menit dan bilas dengan air dingin.

Shahnaz berkata, “Obat-obatan rumahan ini mungkin tampak sederhana, tetapi efektif melawan hiperpigmentasi dan mencegah iritasi kulit di ketiak Anda. Ingatlah untuk menggunakan produk alami atau herbal, dan hindari penggunaan deodoran yang dapat memperparah masalah. Hindari mencukur atau menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan bulu ketiak, dan pilihlah waxing, jika diperlukan.”

Pilihan Editor: 8 Cara Menghilangkan Bau Ketiak, Pakai Sabun Antibakteri hingga Tawas

HINDUSTAN TIMES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement