Gangguan Makan adalah Kondisi Kesehatan Mental yang Bisa Berakibat Fatal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)

Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gangguan makan seringkali ditanggapi dengan tak serius oleh orang yang tak mengalaminya. Sementara mereka yang jadi penderita, sering disembunyikan karena cenderung menimbulkan rasa malu. Padahal jika tidak ditangani dengan baik dan benar, penyakit mental ini bisa berakibat fatal bagi penderitanya. 

Gangguan makan adalah serangkaian kondisi psikologis yang menyebabkan berkembangnya kebiasaan makan yang tidak sehat. Dikutip dari Healthline, biasanya gejalanya dimulai dengan obsesi pada makanan, berat badan, atau bentuk tubuh. Meski demikian, gangguan kesehatan mental ini tidak sepenuhnya tentang makanan, tapi juga tentang perasaan dan ekspresi diri.

Dalam kasus yang parah, gangguan makan dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius dan bahkan dapat mengakibatkan kematian jika tidak ditangani.

Meskipun gangguan makan dapat memengaruhi orang dari jenis kelamin apa pun pada tahap kehidupan apa pun, gangguan makan paling sering dilaporkan terjadi pada remaja dan perempuan muda. Faktanya, hingga 13% remaja mungkin mengalami setidaknya satu gangguan makan pada usia 20.

Baca juga: 7 Cara Cegah Stress Eating, Minum Air Putih yang Cukup Bisa Membantu

Penyebab Seseorang Mengalami Gangguan Makan

Tidak ada penyebab tunggal dari gangguan makan. Para ahli percaya bahwa gangguan makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk biologis, sosial, dan psikologis.

Genetika turut berperan dalam menyebabkan gangguan makan. Sebuah penelitian menunjukkan kecenderungan genetik mengungkapkan bahwa anoreksia mungkin lebih umum terjadi antara saudara perempuan dan pada kembar identik.

Oleh karena itu, seorang wanita dengan ibu atau saudara perempuan yang menderita anoreksia 12 kali lebih mungkin mengalami kelainan tersebut dibandingkan masyarakat umum dan empat kali lebih mungkin mengembangkan bulimia.

Selain itu, di antara kembar identik yang susunan genetiknya 100 persen sama, terdapat kemungkinan 59 persen jika salah satu kembar mengalami anoreksia, maka kembar lainnya juga akan mengalami kelainan makan. Untuk saudara kembar fraternal yang hanya memiliki 50 persen dari gen saudara kandungnya, ada 11 persen kemungkinan bahwa saudara kembar lainnya akan mengalami gangguan makan.

Penyebab potensial lainnya adalah tekanan yang dirasakan untuk menjadi kurus, preferensi budaya untuk kurus, dan paparan media yang mempromosikan ide soal kurus.

Jenis Gangguan Makan yang Umum Terjadi

Anoreksia

Anoreksia umumnya berkembang selama masa remaja atau dewasa muda dan cenderung mempengaruhi lebih banyak wanita daripada pria.

Anoreksia adalah gangguan makan yang berpotensi mengancam nyawa yang ditandai dengan berat badan rendah yang tidak normal, rasa takut yang hebat akan kenaikan berat badan, dan persepsi yang menyimpang tentang berat atau bentuk tubuh.

Orang dengan anoreksia menggunakan upaya ekstrim untuk mengontrol berat badan dan bentuk tubuh mereka, yang seringkali mengganggu kesehatan dan aktivitas hidup mereka secara signifikan.

Baca juga: Model Victoria's Secret Ini Berjuang Melawan Anoreksia

Bulimia

Bulimia adalah gangguan makan yang serius dan berpotensi mengancam nyawa. Penderita bulimia sering kali makan makanan dalam jumlah yang sangat banyak dalam jangka waktu tertentu. Namun setelah itu, penderita bulimia kemudian mencoba membersihkan diri, seperti memuntahkan kembali makanan, untuk mengimbangi kalori yang dikonsumsi dan meredakan ketidaknyamanan usus.

Banyak penderita bulimia juga membatasi makan mereka di siang hari, yang sering menyebabkan makan berlebihan dan melakukan "pembersihan" lebih ekstrem. Perilaku membersihkan tubuh yang umum dilakukan penderita gangguan makan ini, termasuk:

  • muntah paksa
  • puasa
  • meminum obat pencahar
  • mengonsumsi diuretik
  • melakukan prosedur enema
  • berolahraga secara berlebihan

Jika Anda mengalami gangguan makan, seperti yang dijelaskan di atas, carilah bantuan kepada ahli agar tidak berakibat fatal.  

Baca juga: Cara Gampang Deteksi Gangguan Makan, Kembalilah ke Isi Piringku

HEALTHLINE | HEALTHY WOMEN | MAYO CLINIC

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."