Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gak Cuma Love Language, Ini 5 Tipe Stress Language yang Harus Kamu Tahu

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi perempuan stress/kelelahan dalam bekerja. Shutterstock

Ilustrasi perempuan stress/kelelahan dalam bekerja. Shutterstock

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Selama ini kita sering bicara soal love language sebagai cara mengekspresikan cinta, tapi tahukah kamu bahwa ada juga yang namanya stress language? Yap, ini adalah bahasa tubuh dan emosi yang muncul saat kita berada di bawah tekanan atau stres.

Menariknya, stress language setiap orang bisa berbeda-beda, dan mengenalinya bisa jadi kunci untuk mengelola emosi dengan lebih baik, terutama bagi perempuan yang sering juggling banyak peran sekaligus.

Apa Itu Stress Language?

Stress language adalah pola atau cara unik seseorang merespons stres, baik secara emosional maupun perilaku. Konsep ini mirip dengan love language, tapi fokusnya pada reaksi saat menghadapi tekanan hidup. Ada orang yang jadi gampang marah, ada yang mendadak diam seribu bahasa, dan ada juga yang malah pura-pura semuanya baik-baik saja.

Dengan mengenali stress language kamu, kamu bisa lebih sadar bagaimana tubuh dan pikiranmu bekerja saat sedang stres, dan itu membantu kamu menemukan cara coping yang lebih sehat.

5 Jenis Stress Language yang Perlu Kamu Tahu

Berikut ini lima tipe stress language yang paling umum. Coba deh, kamu termasuk yang mana?

1. The Exploder

Tipe ini gampang meledak saat stres: bisa marah, teriak, atau menyalahkan orang lain. Biasanya ekspresif banget dan nggak bisa menyimpan emosi terlalu lama.

+ Kelebihan: Emosi langsung tersalurkan.
– Kekurangan: Bisa menyakiti orang sekitar dan memperburuk situasi.

2. The Imploder

Kebalikan dari exploder. Tipe ini cenderung memendam perasaan, lebih suka diam, dan kerap menyalahkan diri sendiri. Mereka terlihat tenang, tapi dalam hati berkecamuk.

+ Kelebihan: Nggak bikin drama.
– Kekurangan: Bisa mengganggu kesehatan mental karena emosi nggak tersalurkan.

3. The Fixer

Kalau kamu langsung nyari solusi saat stres, kamu mungkin termasuk fixer. Tipe ini fokus pada perbaikan dan ingin segalanya cepat selesai.

+ Kelebihan: Cepat bertindak, produktif.
– Kekurangan: Bisa burnout dan terlalu kontroling.

4. The Denier

Tipe yang pura-pura everything is okay. Selalu optimis, tapi kadang sampai menyangkal kenyataan bahwa dirinya sedang stres.

+ Kelebihan: Tetap berusaha positif.
– Kekurangan: Masalah jadi tertunda penyelesaiannya.

5. The Numb-er

Tipe ini terlihat seperti nggak merasakan apa pun. Mereka terlihat tenang, tapi sebenarnya stres disimpan diam-diam. Bisa jadi mereka melarikan diri ke hal-hal seperti binge-watching atau scrolling medsos tanpa henti.

+ Kelebihan: Nggak panik.
– Kekurangan: Rentan lari dari masalah dan sulit terhubung dengan emosi sendiri.

Kenapa Penting Tahu Stress Language Kamu?

Bagi perempuan yang sering menghadapi tekanan dari pekerjaan, keluarga, hingga ekspektasi sosial, mengenali stress language itu penting banget. Dengan begitu, kamu:

  • Lebih sadar dengan pola respons diri sendiri

  • Bisa mencari metode coping yang sesuai

  • Mengurangi risiko burnout dan gangguan mental

  • Meningkatkan kualitas hubungan dengan orang sekitar

Cara Mengenali Stress Language Kamu

Kalau kamu penasaran apa stress language kamu, coba refleksikan beberapa hal ini:

  • Saat sedang stres, apakah kamu cenderung diam atau meledak?

  • Apakah kamu suka langsung mencari solusi atau justru menghindar?

  • Apakah kamu merasa emosi sering tertahan dan tidak tersampaikan?

Kamu juga bisa mencoba kuis ringan seperti yang disediakan di beberapa platform psikologi atau lifestyle, untuk dapat gambaran awal tentang pola stres kamu.

Lalu, Gimana Cara Mengelola Bahasa Stres Tersebut?

Setelah tahu tipe stress language kamu, berikut beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Untuk Exploder: Tarik napas dalam-dalam, tuliskan dulu emosimu sebelum bereaksi.

  • Untuk Imploder: Coba curhat ke orang terdekat atau journaling untuk mengekspresikan diri.

  • Untuk Fixer: Ambil waktu untuk istirahat. Kamu nggak harus menyelesaikan semuanya saat itu juga.

  • Untuk Denier: Hadapi kenyataan dengan pelan-pelan. Validasi perasaanmu itu penting.

  • Untuk Numb-er: Bangun kembali koneksi dengan tubuh dan emosi. Yoga, meditasi, atau terapi bisa sangat membantu.

Love language itu penting, tapi jangan lupa kenali juga stress language kamu. Karena bagaimana kamu menghadapi stres, bisa memengaruhi hubungan, pekerjaan, bahkan kesehatan mentalmu. Semakin kamu mengenal dirimu, semakin sehat dan seimbang juga cara kamu menjalani hidup.

Jadi, kamu termasuk tipe yang mana?

Pilihan Editor: Work Life Balance, Ini 7 Tips Bebas Stres di Tempat Kerja

VERYWELL HEALTH | BRAIN MD | EVERYDAY HEALTH

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement