Cara Gampang Deteksi Gangguan Makan, Kembalilah ke Isi Piringku

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi makan bersama keluarga besar. shutterstock.com

Ilustrasi makan bersama keluarga besar. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tak perlu menunggu sembelit atau sampai diare untuk mengetahui kalau Anda mengalami gangguan makan. Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood, M. Aldis Ruslialdi mengatakan cara paling mudah mengetahui gangguan makan adalah merasa kenyang dan begah.

"Terjadi gejala atau tanda sensitif saat merasa pusing atau punggung leher kencang. Tapi ini tak bisa menjadi patokan jika belum periksa," ucap Aldis dalam diskusi Kulwap Media x Nutrifood melalui zoom meeting, Jumat 22 Mei 2020. Seperti kita ketahui, hidangan Lebaran umumnya mengandung kolesterol tinggi yang berdampak pada kesehatan.

Memang semuanya terasa lezat, mulai dari ketupat, opor, rendang, sambal goreng hati, dan lainnya. Namun sangat sedikit unsur sayuran di dalamnya. Apalagi jika ditambah dengan beragam kue Lebaran yang tinggi karbohidrat dan gula.

Untuk kembali ke pola makan sehat, Aldis Ruslialdi berbagi tips mudah berikut ini:

  1. Ikuti panduan Isi Piringku

    Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan panduan pola makan bernama Isi Piringku. Komposisinya makanan utama sebanyak 2/3 makanan pokok, 1/6 lauk, 1/6 buah-buah, dan 2/3 sayuran. Dengan panduan Isi Piringku, masyarakat diharapkan dapat membatasi konsumsi karbohidrat serta lebih banyak mengonsumsi serat dan vitamin.
    Aturan Porsi Isi Piringku

    Selain membatasi porsi makanan, panduan Isi Piringku juga menekankan pentingnya membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Jumlah takaran gula paling banyak yang bisa dikonsumsi seseorang dalam sehari adalah empat sendok makan, garam satu sendok teh, dan lemak atau penggunaan minyak goreng maksimal lima sendok makan.

  2. Perbaiki pola pikir

    Tubuh perlu penyesuaian setelah satu bulan berpuasa dan dua hari makan besar saat Lebaran. Aldis Ruslialdi mengatakan langkah pertama adalah ubah pola pikir atau mindset agar tidak lupa dengan pentingnya mengkonsumsi makanan sehat. Setelah itu, kembalikan pola makan seperti semula saat sebelum puasa. "Perbaiki pola makan atau kembalikan jika sebelum berpuasa sudah menerapkan pola makan yang sehat," ucap dia.

  3. Aktivitas fisik

    Setelah melaksanakan panduan Isi Piringku dan mengubah pola pikir hidup sehat, kini saatnya melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan. "Jangan khawatir, di masa pandemi ini Anda tetap bisa melakukan aktivitas sesuai batas kemampuan," kata Aldis.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."