9 Manfaat Rutin Bercinta, Atasi Sakit Kepala hingga Stres

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bercinta. shutterstock.com

Ilustrasi bercinta. shutterstock.com

IKLAN

4. Kualitas tidur yang lebih baik

Menurut National Sleep Foundation, saat orgasme seseorang melepaskan hormon prolaktin yang berkaitan dengan kepuasan seksual dan dapat menyebabkan kantuk serta perasaan rileks. Jadi, jangan heran bila Anda dan pasangan mengantuk setelah sesi pertempuran yang panas di ranjang, dan terbangun keesokan harinya dengan perasaan bersemangat.

Kualitas tidur yang baik ternyata juga memengaruhi kehidupan seks Anda. Studi menemukan bahwa wanita yang cukup tidur ternyata memiliki gairah seks keesokan harinya.

5. Mood yang lebih baik dan hubungan yang lebih kuat dengan pasangan

Ketika bercinta, tubuh mengeluarkan hormon oksitosin sesaat setelah Anda mencapai klimaks. Hormon oksitosin ini membuat Anda lebih rileks dan bahagia, sekaligus merasa lebih dekat dengan pasangan.

Setelah 10 menit, biasanya kadar oksitosin kembali normal. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk berpelukan dengan pasangan setelah bercinta untuk memperpanjang rasa bahagia tersebut.  

6. Lebih bahagia dengan pekerjaan

Kehidupan seks yang baik memengaruhi bagaimana rasa bahagia Anda di pekerjaan. Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Oregon State University, orang yang bercinta pada malam sebelumnya akan lebih bersemangat menyelesaikan pekerjaan dan lebih menikmati waktunya di kantor pada keesokan harinya dibanding yang tidak punya waktu untuk berhubungan seks.

Studi ini dilakukan pada 159 karyawan yang telah menikah. Hal ini terjadi karena seks memberikan efek positif dan perasaan bahagia, terutama karena pengaruh dopamin dan oksitosin. Tentu saja bercinta setiap hari dapat membuat Anda lebih semangat keesokan harinya.

7. Meningkatkan kesehatan jantung

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Cardiology menemukan bahwa pria yang bercinta dua kali seminggu (atau bahkan lebih) memiliki risiko lebih kecil mengalami penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung dibanding mereka yang hanya bercinta satu kali sebulan.

8. Mengurangi risiko kanker prostat

Sering ejakulasi ternyata dapat menurunkan risiko kanker prostat. Seperti studi yang dipublikasikan oleh European Urology, pria yang ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan memiliki kemungkinan 20% lebih rendah terkena kanker prostat bila dibandingkan dengan yang hanya ejakulasi 4-7 kali sebulan.

9. Kinerja penis membaik

Tak selalu harus bercinta setiap hari untuk merasakan manfaat yang satu ini. Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 1.000 orang pria berusia 55-75 tahun, mereka yang bercinta minimal satu kali dalam seminggu hanya setengahnya saja yang kemungkinan mengalami disfungsi ereksi bila dibandingkan dengan mereka yang bercinta lebih jarang. Ereksi memberikan kadar oksigen yang cukup pada penis.

Kadar oksigen yang rendah dapat menyebabkan jaringan parut sehingga mengakibatkan penis sulit menjadi keras. Namun, harap diingat juga bahwa ada faktor-faktor lain seperti merokok yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami disfungsi ereksi.

Lantas, berapa frekuensi ideal bercinta? Sebenarnya tidak ada jawaban yang pasti. Sebagian pasangan menjawab seminggu sekali, namun ada juga yang mengatakan sebulan sekali. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 20 ribu pasangan, sekitar 26% mengatakan bahwa mereka berhubungan seks minimal seminggu sekali. Namun mayoritas menjawab satu dua kali sebulan, atau bahkan lebih jarang lagi. 

Sementara penelitian lain yang diterbitkan oleh The University Chicago Press mengungkapkan bahwa kebanyakan pasangan menikah melakukan hubungan seksual tujuh kali dalam sebulan atau nyaris dua kali per minggu.

Banyak faktor yang menentukan seberapa sering Anda dan pasangan berhubungan intim. Kehidupan seks biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk usia, gaya hidup, gairah atau libido pasangan, sudah memiliki anak atau belum serta kualitas hubungan. 

Belum lagi jika pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh, tentu saja tidak mungkin bercinta sesering pasangan yang tinggal di bawah satu atap.

Walau demikian, bila Anda dan pasangan tidak bercinta setiap hari bukan berarti pernikahan Anda dalam masalah. Seks memang menjadi cara mengekspresikan rasa cinta dan gairah terhadap pasangan. Namun, seberapa sering frekuensi hubungan seks merupakan sesuatu yang harus dibicarakan bersama pasangan.

 

SEHATQ 

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."