Mengenal Manfaat dan Bentuk Stimulasi Anak Menurut Pakar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita atau ibu bermain bersama anak. shutterstock.com

Ilustrasi wanita atau ibu bermain bersama anak. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kanak-kanak adalah masa penting bagi tumbuh kembang anak. Di tahapan ini, kemampuan kognitif, bahasa, emosional, dan perilaku sosial anak mengalami perkembangan yang pesat dan dramatis serta menjadi pondasi perkembangan di masa depan mereka.

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA (K), salah satu dimensi penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal pada masa kanak-kanak dan prasekolah ialah pemberian stimulasi, selain asupan gizi.

Stimulus adalah kegiatan yang membangkitkan atau merangsang indera penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau. Stimulasi anak dapat membantu meningkatkan rentang perhatian, memori, keingintahuan, dan pengembangan sistem saraf.

Selain itu, menstimulasi indera bayi Anda akan memungkinkannya mencapai tonggak perkembangan lebih cepat dan membantu dalam pengembangan keterampilan motorik.

Berikut sejumlah manfaat dari teknik stimulasi

1. Stimulasi selama tiga tahun pertama kehidupan seorang anak membantu mencegah perubahan pada struktur otak dan jalur neurologis yang disebabkan oleh situasi yang penuh tekanan.

2. Stimulasi melalui permainan, bantu anak-anak menggunakan tubuh dan inderanya dan mengembangkan pemikiran dan kecerdasan mereka.

3 Stimulasi yang dilakukan dengan berbicara tatap muka dengan anak Anda membantu dalam pengembangan indera pendengaran dan visualnya.

4. Stimulasi selama tahun-tahun awal akan meningkatkan keterampilan kesiapan sekolah anak Anda, membuatnya jauh lebih siap untuk membaca dan belajar matematika selama tahun-tahun sekolah dan juga meningkatkan keterampilan sosial mereka.

Namun, menurut Soedjatmiko stimulus paling utama, efektif dan mudah ialah dengan cara bermain. Dengan bermain akan melibatkan seluruh indera dan saraf anak untuk memberikan stimulus pada tumbuh kembang mereka.

"Bermain apa pun sesuai dengan usia anak, pastikan orang tua hadir tidak sambil main gawai atau mengerjakan kegiatan lainnya," ucap Soedjatmiko dalam acara Master Class Stimulasi dan Nutrisi Fondasi Penting di Masa Toddler dan Pra-Sekolah untuk Mendukung Masa Depan Anak Indonesia, Senin 27 Januari 2020.

Tak lupa, Soedjatmiko juga memberikan bentuk stimulasi tepat sesuai dengan usia yang disertai kasih sayang orang tua.

1. Anak usia 1-2 tahun

Mengajak anak membereskan mainan, membacakan cerita untuk anak, dan menyanyi bersama anak.

2. Anak usia 2-3 tahun

Membiasakan anak makan sendiri, mengajarkan anak cuci tangan pakai sabun hingga mengajak anak ikut beribadah dengan teratur.

3. Anak usia 3-5 tahun

Mengajak dan mendorong anak untuk bersosialisasi, lalu mengajak anak bercerita dan mendengarkan cerita.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."