Usai Bercinta, Jangan Malas Melakukan 10 Kebiasaan Sehat Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bercinta. shutterstock.com

Ilustrasi bercinta. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Usai bercinta, banyak pasangan yang memilih tidur atau bersantai mesra di atas kasur. Kenyataannya, tindakan tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan. Sebab setelah bercinta adalah jeda waktu yang rentan menjadi tempat berkembangnya bakteri.

Oleh karena itu, jangan malas untuk sejenak membersihkan diri dan kebiasaan sehat lainnya. Kegiatan ini tidak menyita waktu banyak dan praktis langkahnya, bahkan ada yang bisa disiapkan sebelum bercinta.

Berikut ini 10 kebiasaan sehat yang sebaiknya dilakukan setelah bercinta.

1. Mencuci tangan

Bahkan sebelum Anda memulai bercinta, kedua tangan semestinya sudah dalam keadaan bersih. Anda tentu tidak mau disentuh dan menyentuh bagian-bagian intim menggunakan tangan yang tidak terjaga kebersihannya, bukan? 

Setelah bercinta pun, cuci kembali tangan Anda dengan air bersih yang mengalir dan sabun. Tangan yang terkontaminasi bakteri menjadi cara penularan penyakit yang termasuk cepat. Jangan sampai tangan Anda menjadi sarana penyebaran bakteri. 

2. Membersihkan area genital

Selain mencuci tangan, bersihkan juga area genital Anda setelah bercinta. Langkah ini berlaku bagi Anda maupun pasangan.

Bagi laki-laki, basuh penis secara saksama dengan air dan sabun. Khusus pria yang tidak disunat, kulup, bagian dalam kulit kulup, serta kepala penis juga harus dibersihkan dengan cermat.

Sementara untuk para perempuan, disarankan membasuh bagian luar miss V dengan air dan sabun ringan. Anda juga boleh menggunakan waslap yang telah dibasahi dan diberi sabun, untuk menggosoknya dengan lembut. 

3. Buang air kecil

Selagi membersihkan area genital di kamar mandi, ada baiknya Anda sekalian buang air kecil. Membiasakan diri buang air kecil setelah bercinta merupakan salah satu cara efektif dalam mencegah terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK). Terutama untuk perempuan karena memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena ISK. 

Bagaimana kalau tidak ingin buang air kecil? Tentu tidak perlu dipaksa. Menunggu beberapa saat setelah berhubungan intim sampai ada dorongan untuk buang air kecil juga tak mengapa. Asalkan Anda tetap buang air kecil sebelum tidur atau sebelum melakukan aktivitas harian lain. 

4. Berkumur dengan cairan pembersih mulut

Berkumur dengan cairan pembersih mulut penting dilakukan, khususnya setelah melakukan aktivitas seks oral. Beberapa riset menemukan bahwa kebiasaan ini bisa membantu mengurangi penyebaran infeksi bakteri, seperti gonore dan klamidia.

Namun ingatlah juga bahwa Anda justru tidak disarankan untuk menggosok gigi sebelum melakukan seks oral. Pasalnya, luka-luka kecil pada mulut akibat menggosok gigi bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri untuk menyerang tubuh. 

Ilustrasi pasangan bercinta. Shutterstock

5. Mengenakan pakaian longgar

Area lembap dan mudah berkeringat, seperti area genital, menjadi tempat ideal bagi berkembangnya bakteri serta jamur. Jadi, hindari celana dalam atau celana ketat.

Pilihlah pakaian yang longgar agar sirkulasi udara di seputar area genital Anda tetap terjaga. Celana dalam berbahan katun juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk laki-laki dan perempuan.

6. Mengganti seprai

Seprai sebaiknya diganti jika sudah terkena cairan tubuh, yang dikeluarkan saat bercinta. Cairan tubuh bisa menjadi sumber penularan bakteri dan virus, jadi segera ganti dan cuci seprai Anda setelah berhubungan intim. 

Jika seprai baru saja diganti atau terasa terlalu merepotkan untuk mengganti dan mencuci seprai, gunakan alas lain di atasnya ketika Anda bercinta. Anda bisa menggunakan handuk, selembar kain, dan lain sebagainya, agar lebih mudah dicuci. 

7. Menghindari douching

Beberapa perempuan merasa perlu membersihkan miss V mereka dengan proses douching atau produk pembersih miss V lainnya. Aktivitas ini tidaklah perlu karena douching justru bisa mengakibatkan infeksi.

Sementara produk khusus pembersih miss V seringkali mengganggu keseimbangan bakteri-bakteri yang menjaga kesehatan miss V.

Setelah bercinta, Anda cukup membersihkan bagian luar miss V dengan air dan sabun lembut. Sedangkan miss V bagian dalam akan secara alami membersihkan dirinya sendiri.  

8. Tak perlu gunakan produk berlebihan

Selain douching, ada juga produk-produk pembersih area genital lainnya. Mulai dari tisu pembersih, krim atau semprotan, yang diklaim membantu menyegarkan area pribadi Anda.

Produk seperti itu dikhawatirkan mengandung deterjen, parfum, dan sebagainya, yang merupakan bahan kimia cukup keras. Sebagai akibatnya, kulit Anda berisiko mengalami iritasi.

Untuk mencegah infeksi area genital serta mengurangi bau tak sedap, hindari penggunaan produk pembersih tersebut secara berlebihan setelah berhubungan intim. Pada dasarnya, menggunakan air bersih dan sabun saja sudah cukup. 

9. Bersihkan sex toys

Sebagian pasangan mungkin saja hobi menggunakan sex toys ketika bercinta. Namun kebersihan alat ini harus terus dijaga. Penggunaan alat tersebut saat bercinta juga bisa menjadi sarana penularan kuman. Jadi, jangan lupa membersihkan benda tersebut setelah bercinta. Baca petunjuk tentang cara mencuci yang tertera pada kemasannya. 

10. Khusus Ibu hamil

Jika tak ada komplikasi kehamilan, bercinta merupakan aktivitas yang tetap aman dilakukan selama mengandung. Akan tetapi, kondisi hamil membuat perempuan lebih rentan terkena infeksi. Misalnya, infeksi saluran kemih atau infeksi melalui saluran reproduksi bagian bawah.

Karena itu, penting sekali untuk menjaga kebersihan diri dengan buang air kecil, membersihkan area vagina, mencuci tangan, dan minum air putih yang cukup setelah bercinta

Bermesraan dan memadu kasih selepas berhubungan badan tentu boleh dilakukan. Namun jangan berlama-lama karena bakteri dan kuman bisa saja mengincar Anda maupun pasangan.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."