Ilustrasi wanita. Freepik.com/Jcomp

ragam

Psikolog Sarankan 6 Cara Ini untuk Redakan Panik saat Mendapat Berita Buruk

Senin, 11 Januari 2021 09:30 WIB
Reporter : Tempo.co Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Meski menonton atau membaca berita sudah menjadi bagian keseharian, beberapa orang tak menyadari saat mendengar berita buruk secara tiba-tiba bisa memicu panik hingga stres. Atau belum tahu bagaimana cara menyiapkan diri saat hal itu terjadi. Menurut psikolog klinis Joshua Klaplow, Ph.D., sebenarnya Anda mengalami respons fisik tidak langsung yang tak disadari.

"Kita terprogram untuk memiliki respons fisiologis terhadap apa pun yang dianggap sebagai ancaman atau bahaya," ujar Klapow. "Itu adalah respons 'lawan-atau-lari'. Sebagai manusia, kita terus belajar bagaimana melalui ancaman atau bahaya secara langsung."

Menurut Klapouw, setiap orang punya reaksi yang berbeda-beda saat mendengar berita buruk. Reaksinya bisa saja mirip saat mengalami trauma. Ada yang menunjukkan panik, sulit berkonsentrasi, hingga sesak napas. Maka dari itu, Klapouw menyarankan untuk benar-benar mengenali kemampuan diri saat menghadapi berita buruk.

Lakukan 6 Cara Ini untuk Redakan Kepanikan Mendapat Berita Buruk

1. Kendalikan Intensitas Memperoleh Berita

Disarankan untuk mengurangi frekuensi menonton berita atau bahkan tak menontonnya selama beberapa waktu. Mundur selangkah dapat sangat membantu kesehatan mental Anda. "Tetap mendapatkan informasi terbaru, tapi tidak berlebihan," ucap Klapow.

Brennan C. Mallonee, seorang konselor kesehatan mental berlisensi, dikutip dari Bustle, mengungkapkan bahwa sangat mungkin untuk menyesuaikan intensitas Anda memperoleh berita. "Setel pengatur waktu untuk membantu mengingatkan Anda melakukan hal lain agar tidak fokus menyimak berita," saran Mallonee.

Sementara Erika Martinez, Psy.D., seorang psikolog berlisensi, menyarankan lebih baik membaca daripada menonton. "Anda mungkin lebih baik membaca tentang peristiwa kekerasan daripada melihat gambar grafis di TV," kata Martinez. Ia juga anjurkan tidak mencari berita apa pun setidaknya 30 menit sebelum tidur.

2. Penuhi Kebutuhan Dasar

"Informasi yang membuat stres berdampak pada tubuh dan pikiran. Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk memenuhi kebutuhan fisik dasar Anda untuk memerangi stres akibat berita menyedihkan," kata Klapow.

Tanyakan pada diri Anda beberapa pertanyaan dasar. "Apakah Anda makan relatif sehat? Apakah Anda berolahraga? Apakah Anda tidur? Apakah Anda tetap terhidrasi? Pertanyaan kesehatan umum ini dapat membantu Anda menjaga kesehatan mental dan fisik tetap kuat selama siklus berita yang penuh tekanan," jelas Klapow.

Jika Anda menjawab "tidak" untuk banyak pertanyaan di atas, berusahalah untuk memenuhinya. Contohnya, pasang alarm pengingat untuk minum air dan makan tepat waktu.

<!--more-->

3. Terima Bagaimana Perasaan

Kunci lain untuk merasa lebih baik adalah bersikap lembut pada diri sendiri saat Anda perlu istirahat atau melepaskan diri sepenuhnya dari siklus berita. Mengakui perasaan negatif Anda adalah langkah penting di sini, karena melawannya tidak akan menghilangkan rasa sakitnya.

"Biarkan diri Anda merasa kesal tentang apa yang terjadi [...] tanpa menghakimi diri sendiri atau merasa stres karena Anda merasa buruk," kata psikolog klinis berlisensi Lata K. McGinn, Ph.D., salah satu pendiri Cognitive & Behavioral Konsultan. Cobalah untuk tidak fokus pada keharusan dan tidak seharusnya.

"Anda akan cemas jika berandai-andai sesuatu yang menjengkelkan terjadi," kata McGinn. "Jangan menilai atau mencoba menghentikannya."

4. Fokus pada Pernapasan

Bernapas dengan benar adalah kunci untuk mengembalikan tubuh Anda dari kecemasan. "Ketahuilah bahwa napas Anda memiliki hubungan sangat penting dengan sistem saraf Anda ... Jika Anda kesal karena sesuatu yang baru saja Anda dengar atau sesuatu yang terjadi, pastikan Anda mengambil napas dalam-dalam secara teratur dengan mengembuskan napas lebih lama daripada menarik napas," ungkap Eileen Purdy, terapis kecemasan.

Salah satu latihan yang disarankan Purdy adalah menarik napas selama empat hitungan, lalu tahan selama empat, dan bernapas dalam delapan hitungan.

<!--more-->

5. Latihan mindfullnes

"Latihan mindfulness juga bisa memberi Anda ketenangan pikiran di tengah kekacauan," jelas Krimer. "Perhatian dapat membantu kita membangun [cadangan emosi kita] sehingga kita tahu ketika kita terlalu tenggelam dengan musibah atau tragedi yang terjadi. Jaga hati dan pikiran Anda sendiri."

6. Memberi atau Mencari Bantuan

Ikut membantu secara langsung maupun tidak dalam musibah atau tragedi yang terjadi juga bisa meredakan kepanikan Anda.

"Saya mencoba untuk terlibat - untuk mengatasi kesusahan saya dan mengatasinya - baik secara langsung dengan membantu, secara tidak langsung dengan berkontribusi dan mendukung orang lain yang berada dalam peran membantu," tutur Klapow. Selain itu, membantu orang lain dapat membuat Anda merasa lebih penuh harapan dan optimis tentang dunia di sekitar Anda.

"Setiap kali Anda merasa kewalahan mendengar berita, pikirkan satu atau dua hal konkret yang dapat Anda lakukan untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik," imbuh Mallonee.

Memiliki respons trauma terhadap berita adalah hal biasa, tetapi jangan takut untuk meminta bantuan jika Anda membutuhkannya.

"Jika berita itu telah memicu Anda ke titik di mana Anda tidak yakin bagaimana mendapatkan keseimbangan lagi, atau jika itu membawa kenangan menyakitkan tentang hal-hal menakutkan dari masa lalu Anda sendiri, sebaiknya konsultasi dengan terapis yang bisa membantu Anda menemukan cara terbaik untuk menjaga diri sendiri," saran Mallonee.

NIA PRATIWI