Perjuangan Aurelie Moeremans Melawan Depresi, Menulis Jurnal hingga ke Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris dan penyanyi, Aurelie Moeremans membagikan pejuangan dia melawan depresi setahun belakangan ini. Lewat akun media sosialnya, dia mengawali kisah perjuangannya dengan mengungkapkan bahwa semangatnya hilang terhadap berbagai hal.

"Beberapa tahun terakhir ini semangatku untuk hampir segala hal hilang aja," tulisnya pada keterangan unggahan fotonya tengah mengikuti Upacara Melukat di Bali, Ahad, 14 April 2024.

Perempuan berdarah Belgia ini menuliskan, semangat yang turun ini membuat rasa pada dirinya hilang. Dia merasa hampa. "Aku tetap kerja terus kok, tetap lakuin rutinitas sehari-hari, tapi kok ya rasanya hampa," tulisnya. 

Menurunnya motivasi ini membuat tak bisa menikmati saat harus melakukan pengambilan gambar untuk bermain film atau pemotretan. Perasaan kosong ini memaksanya untuk berhenti sejak tahun lalu.

"Bahkan ya, aku sempet ditawarin main di dua proyek bareng aktor yang selama aku pengen banget satu project bareng, tapi aku tolak. Musik, yang biasanya selalu bisa buat aku happy, sempet gak bisa aku nikmatin lagi. Nggak bisa enjoy dengerin musik, apalagi nyanyi," tulis perempuan 30 tahun itu. 

Dia juga sempat bergabung di World Wild Fund for Nature atau WWF, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di ranah lingkungan. Di Yayasan ini, dia menjadi relawan dalam banyak kesempatan agar hatinya bergembira kembali. "Jujur bikin aku happy juga, tapi begitu sampai rumah, ya balik lagi rasa hampanya," tulisnya. 

Kakak dari aktor sinetron Jeremie Moeremans ini menyadari sikap ini salah. Namun dia belum menemukan jawabannya. Pada akhirnya, dia mencoba lebih dekat dengan Tuhan. 

"Aku journaling, play positive affirmationsnonton podcast tentang self-love, sampai belajar meditasi dari Youtube dulu. Aku bahkan ikutan silent retreat di Bali, 7 hari tanpa HP dan tanpa ngomong, cuma meditasi seharian selama seminggu. Upacara melukat di Ubud juga sudah. Memang ada perbaikan, tapi masih ada yang ganjel," tulisnya. 

Konsultasi ke Psikolog 

Tak kunjung merasakan perubahan, Aurelie akhirnya memutuskan mendatangi psikologi. "'Ini sih, kamu udah depresi akut, mba Aurélie,' begitu kata psikolog aku setelah aku jawab semua pertanyaan di formulir sebelum sesi pertama dimulai," tulis Aurelie. 

Menurut Aurelie, pada sesi pertama, dia baru memahami bagaimana merasa depresi akut dan menderita kecemasan yang cukup parah. Ia pun merasa paranoid. "Oh, ini toh yang namanya depresi. Rasanya kayak selalu diikuti awan mendung yang nggak pernah berhenti nguntit aku," tulisnya. 

Aurelie mulai intens bertemu dengan psikolog yang membantunya menganalisa dan memecahkan persoalannya. "Dalam empat kali pertemuan dengan psikolog, kita berhasil menemukan sumber-sumber depresiku dan aku dibantu mencari solusi supaya bisa terbebas dari depresi itu," tulisnya

Saat ini, Aurelie Moeremans mengaku sudah mulai bisa menikmati musik. Dia juga merasakan hidupnya kembali berwarna. "Masih proses sih, nggak langsung *poof* lenyap gitu aja depresinya, tapi aku udah jauh lebih baik." Dia berharap dapat segera aktif kembali bermain di media sosial dan membuat video-video jenaka seperti dulu lagi. 

Pilihan Editor: Kisah Aurelie Moeremans Mengidap Tumor Colli, Munculnya Benjolan jadi Gejala Awal

ISTIQOMATUL HAYATI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Jangan remehkan depresi. Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog gratis bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.

Bisa juga konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.

Ada juga Yayasan Pulih: (021) 78842580, Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454, LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."