Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Program Studi Farmasi Bengkulu, Resva Meinisasti yang meracik krim jerawat dari daun sirih saat ditemui di Jakarta, Rabu 19 Februari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

profil

Dosen asal Bengkulu Ini Meracik Krim Jerawat dari Daun Sirih

Senin, 24 Februari 2020 21:40 WIB
Reporter : Eka Wahyu Pramita Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, JAKARTA - Salah satu masalah kulit yang dialami perempuan ialah munculnya jerawat di wajah atau istilah medisnya acne vulgaris. Masalah jerawat itulah yang menginspirasi Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Program Studi Farmasi Bengkulu, Resva Meinisasti untuk meracik krim jerawat dari bahan alami yakni daun sirih. Kandungan ekstrak minyak atsiri dari daun sirih berperan sebagai anti-bakteri dan anti-jamur.

Menurut perempuan 37 tahun ini efektivitas penggunaan ekstrak etanol daun sirih dalam pengobatan jerawat bisa ditingkatkan dengan membuat formulasi dalam bentuk krim. Selain itu, juga meningkatkan jumlah dan kecepatan zat aktif yang dikandungnya.

"Sama seperti krim jerawat yang biasa kita temukan di toko obat atau apotek, aplikasi krim jerawat hanya diaplikasikan saat kulit kita sedang jerawat. Fungsi kandungan daun sirih itulah yang akan bantu mengeringkan peradangan jerawat," ucap Resva saat ditemui di Jakarta, Rabu 19 Februari 2020.

Produk krim jerawat dari daun sirih racikan Resva Meinisasti Dosen Farmasi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bengkulu. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Proses penelitian yang dilakukan Resva memakan waktu sekitar enam bulan atau satu semester setelah melalui proses riset dan laboratorium. "Kami juga menguji coba diformulasikan untuk bakteri penyebab jerawat propionibacterium dan hasilnya bisa bantu mengeringkan," ucap Resva.

Prosesnya daun sirih dipetik, dicuci, dan dirajang. Kemudian dijemur di suhu udara. Proses selanjutnya direndam pakai alkohol atau istilahnya maserasi yakni proses perendaman sampel menggunakan pelarut pada temperatur ruangan.

Setelah proses tersebut disarikan atau diambil ekstraknya. Kemudian ekstrak tersebut diformulasi dalam krim baru, kemudian dilakukan uji pra klinis untuk memastikan efek yang akan terjadi pada kulit.

Resva menamai produk krim racikan daun sirih ini adalah Ghaisani krim. Produknya sudah terdaftar di Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan saat ini masih dalam proses mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sambil menunggu, Resva sudah berencana akan menggunakan daun sirih sebagai kandungan utama tabir surya atau sunblock.