Ahli Kulit: Pasta Gigi Bukan Cara Alami yang Tepat Atasi Jerawat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita berjerawat. shutterstock.com

Ilustrasi wanita berjerawat. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Acapkali kita mendengar salah satu trik untuk mengatasi jerawat menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah, termasuk mengoleskan pasta gigi. Ada orang yang mengoleskan jerawatnya dengan pasta gigi sebelum tidur, lalu mengaku terbangun dengan wajah yang sudah mulus kembali keesokan harinya. Ajaib!

Tapi tunggu dulu. Dokter kulit Mona Gohara yang juga associate professor klinis di Yale University mengatakan, ide menggunakan pasta gigi mungkin berawal dari kandungan zat pengering di dalamnya. 

"Pasta gigi biasanya diisi dengan bahan-bahan pengeringan seperti alkohol, yang mungkin membuat orang mendapat ide untuk menggunakannya pada jerawat," ujar ia, seperti dikutip dari laman Cosmopolitan.

Tapi, ia mengatakan itu bukanlah tindakan yang tepat karena pasta gigi bisa sangat mengiritasi. "Sebagian besar formula diisi dengan bahan-bahan seperti alkohol mentol, soda kue, dan hidrogen peroksida. Semua itu mungkin bisa mengeringkan jerawat, tetapi dengan risiko mengiritasi pelindung kulit Anda pada saat yang sama."

Dan ketika Anda pelindung kulit itu rusak, kulit akan memproduksi minyak lebih banyak untuk mengimbangi, menyebabkan pori-pori tersumbat, berjerawat, dan komedo. Jadi bukannya sembuh, jerawat bisa bertambah parah.

Selain itu, mengeringkan jerawat tidak membuatnya benar-benar hilang. Itu hanya mengeringkan lapisan atas kulit tanpa membunuh bakteri di dalamnya. Padahal salah satu penyebab jerawat yang paling umum adalah bakteri.

Daripada menggunakan pasta gigi, jerawat yang sakit bisa diatasi dengan krim hidrokortison yang dijual bebas. Tapi jika ingin menghilangkannya dalam semalam, Anda bisa menggunakan suntikan kortison. Sekali lagi, pasta gigi bukan solusi yang tepat untuk jerawat.

MILA NOVITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."