Desainer Wignyo Rahadi memamerkan koleksi busana dari kain Tapis Lampung di atas Kapal Pesiar Boreas Paris (Foto: Dok IFC)

kecantikan

Kisah Rancangan Tapis Lampung Wignyo Rahadi saat Show di Paris

Minggu, 20 Oktober 2019 10:30 WIB
Reporter : Tempo.co Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Desainer Wignyo Rahadi berhasil menembus pasar Eropa, setelah merambah sejumlah negara, yaitu Singapura, Malaysia, Filipina, Jepang, dan Rusia. Wignyo menghadirkan koleksi bertema "Rising Tapis” dalam ajang fashion show skala intemasional La Mode Sur La Seine a Paris yang berlangsung di Kota Paris, Perancis, akhir September lalu. Peragaan busana tersebut digelar di atas Kapal Pesiar Boreas menyusun‘ Sungai Seine berkeliling Kota Paris yang turut dihadiri oleh buyer dan media internasional.

Koleksi "Rising Tapis" menggunakan kain tradisional asal Lampung, Tapis, yang merupakan hasil pengembangan para pengrajin kain Tapis binaan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung. "Dengan mengangkat Tapis, kami berharap Tapis sebagai salah satu dari keragaman kain Nusantara yang patut dikembangkan, dapat dikenal secara internasional," papar Wignyo, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 14 Oktober 2019.

Desainer Wignyo Rahadi memamerkan koleksi busana dari kain Tapis Lampung di atas Kapal Pesiar Boreas Paris (Foto: Doc IFC)

Tapis merupakan teknik pengaplikasian benang metalik emas atau perak di atas kain tenun dengan cara sulam. Kain Tapis adalah salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung yang umumnya dikenakan para wanita setempat sebagai sarung. Dalam koleksi ini, Wignyo Rahadi mengaplikasikan Tapis pada gaya busana modern sesuai segmen pasar Eropa yang dituju.

Konsep koleksi "Rising Tapis" berfokus pada pengaplikasian Tapis benang emas secara penuh dan mendetail di atas kain tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang dikombinasikan dengan tenun full bintik, khususnya pada desain outer berupa jaket dan cape.

Desainer Wignyo Rahadi memamerkan koleksi busana dari kain Tapis Lampung di atas Kapal Pesiar Boreas Paris (Foto: Doc IFC)

Koleksi ini terdiri dari jaket, cape, dress, rok, dan celana kulot yang menggunakan perpaduan material kain Tapis dan tenun ATBM dengan berbagai teknik seperti full bintik, patchwork, dan benang putus. Warna-warna musim gugur seperti hijau olive, marun, dan emas, mendominasi koleksi ini yang memberikan kesan mewah dan elegan.

EKA WAHYU PRAMITA