Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Nostalgia Bagus untuk Kesehatan Mental? Ini Penjelasan Ilmiahnya

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi perempuan. Foto: Pixabay
Ilustrasi perempuan. Foto: Pixabay
Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Pernah tiba-tiba senyum sendiri waktu dengar lagu lama, atau merasa hangat di dada saat membuka album foto masa kecil? Nah, itu artinya kamu sedang merasakan nostalgia, perasaan rindu pada masa lalu yang ternyata bukan cuma bikin mellow, tapi juga baik banget buat kesehatan mental.

Menurut berbagai penelitian psikologi modern, nostalgia bisa menjadi “obat alami” untuk hati yang lelah, meningkatkan rasa bahagia, dan bahkan membantu seseorang menghadapi stres hidup. Yuk, kita bahas kenapa nostalgia punya efek positif sebesar itu!

1. Nostalgia Meningkatkan Mood dan Kebahagiaan

Saat kita mengenang momen indah, otak melepaskan hormon dopamin dan serotonin, dua zat kimia yang berperan penting dalam perasaan bahagia.
Penelitian dari ScienceDirect menemukan bahwa nostalgia bisa menimbulkan efek positif yang signifikan terhadap suasana hati, bahkan membantu mengurangi rasa cemas dan stres.

Dengan kata lain, throwback moment bukan sekadar hiburan, tapi juga bentuk self-care yang bisa menenangkan pikiran.

2. Membantu Kita Merasa “Utuh” dan Punya Arah

Nostalgia bukan cuma soal mengingat masa lalu, tapi juga tentang menyadari perjalanan diri.
Menurut riset dari PubMed, mengingat pengalaman masa lalu membantu seseorang merasa punya identitas yang kuat, karena sadar bahwa masa kini terbentuk dari semua yang pernah dilalui.

Perasaan ini penting banget buat kesehatan mental, terutama ketika kamu sedang merasa kehilangan arah atau tidak percaya diri. Nostalgia bisa mengingatkan bahwa kamu sudah pernah kuat, pernah bahagia, dan bisa mengalaminya lagi.

3. Mengurangi Rasa Kesepian dan Meningkatkan Koneksi Sosial

Banyak kenangan nostalgia melibatkan orang lain seperti sahabat lama, keluarga, pasangan pertama, atau guru favorit.
Saat kita mengingat mereka, muncul rasa hangat yang menumbuhkan koneksi emosional, bahkan jika orangnya sudah tidak ada di sekitar kita.

Penelitian menunjukkan bahwa nostalgia “sosial” ini efektif menurunkan rasa kesepian dan meningkatkan harga diri. Jadi, tidak heran kalau mendengar lagu masa SMA bisa bikin hati serasa “pulang”.

4. Menumbuhkan Makna dan Tujuan Hidup

Nostalgia juga bisa membantu kita menemukan makna hidup. Dengan mengingat pengalaman masa lalu, kita belajar menghargai perjalanan hidup dan memahami nilai-nilai yang penting bagi diri sendiri.

Penelitian psikologi menunjukkan bahwa orang yang sering mengenang masa lalu dengan positif cenderung lebih optimis, punya tujuan yang jelas, dan lebih resilien saat menghadapi tantangan.

5. Jadi Mekanisme Koping Saat Stres

Ketika hidup terasa berat, nostalgia bisa jadi tempat perlindungan emosional.
Mengingat masa-masa bahagia membuat kita merasa aman dan stabil, terutama di saat dunia terasa tidak pasti.

Para ahli menyebut nostalgia sebagai bentuk emotional grounding, semacam “jangkar perasaan” yang mengingatkan bahwa kita pernah baik-baik saja, dan bisa seperti itu lagi.

6. Bermanfaat untuk Lansia dan Kesehatan Otak

Pada orang lanjut usia, nostalgia bisa menjadi terapi yang efektif.
Studi pada penderita demensia menunjukkan bahwa mengenang masa lalu membantu meningkatkan memori, mengurangi depresi, dan memperkuat perasaan berarti dalam hidup.

Selain itu, kenangan positif juga bisa menstimulasi bagian otak yang berhubungan dengan emosi dan identitas diri dan membantu menjaga fungsi kognitif lebih lama.

7. Dampak Tidak Langsung untuk Kesehatan Fisik

Efek positif dari nostalgia juga bisa “menular” ke tubuh.
Ketika pikiran lebih tenang dan bahagia, seseorang cenderung lebih aktif, tidur lebih nyenyak, dan memilih gaya hidup yang sehat.

Jadi, nostalgia bisa dibilang punya efek domino: dari emosi positif → perilaku positif → tubuh yang lebih sehat.

Tapi Hati-Hati, Jangan Terjebak Masa Lalu

Meskipun nostalgia menenangkan, penting untuk tetap seimbang.
Terlalu sering terjebak pada masa lalu, apalagi kalau diiringi penyesalan atau kehilangan yang bisa memperkuat kesedihan.

Kuncinya adalah lakukan nostalgia dengan sadar: gunakan kenangan untuk memberi semangat, bukan untuk menghindar dari kenyataan sekarang.

Nostalgia bukan sekadar romantisasi masa lalu. Ia adalah bentuk refleksi yang bisa membuat kita lebih kuat, bahagia, dan terhubung dengan diri sendiri.
Jadi, sesekali mendengarkan lagu lawas atau membuka foto lama bukan berarti kamu tidak move on, tapi justru kamu sedang memberi waktu bagi diri untuk healing dengan cara yang lembut dan alami.

Pilihan Editor: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Menulis Jurnal dan Surat Bikin Hidup Lebih Tenang

SCIENCE DIRECT | PSYCHOLOGY TODAY | PUBMED

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement