Advertisement
Advertisement
Advertisement

Artis Indonesia yang Peduli Kesehatan Mental: It's Okay to Not be Okay

foto-reporter

Reporter

google-image
Marshanda/Foto: Instagram/Marshanda
Marshanda/Foto: Instagram/Marshanda
Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaNgomongin kesehatan mental alias mental health di Indonesia dulu kayak hal tabu banget. Tapi sekarang, makin banyak artis yang berani buka suara soal perjuangan mereka melawan gangguan mental. Mereka enggak cuma jujur tentang proses penyembuhannya, tapi juga jadi inspirasi buat generasi muda biar lebih peduli sama kesehatan mental sendiri. Yuk deep dive bareng-bareng.

1. Ariel Tatum

Aktris Ariel Tatum salah satu artis yang terbuka soal kondisi kesehatan mentalnya. Ia sempat berjuang dengan Borderline Personality Disorder (BPD) sejak 18 tahun. Ia bahkan vakum dari dunia hiburan sekitar dua tahun demi fokus pada penyembuhan diri.

Sekarang, Ariel aktif mengkampanyekan kesehatan mental lewat media sosial dan berbagai talkshow. Lewat unggahannya, ia sering bilang bahwa “minta bantuan bukan berarti lemah.” Ariel juga memulai gerakan kecil di media sosial bertajuk #LetsEndTheShame, yang mengajak masyarakat berhenti menghakimi penderita gangguan mental.

Dari Ariel, kita sama-sama belajar jangan malu buat cari pertolongan. Sebab healing itu bukan tren, tapi kebutuhan.

Marshanda dan Ariel Tatum menghadiri gala premiere film La Tahzan, 14 Agustus 2025/Foto: Instagram/Ariel Tatum

2. Marshanda

Aktris Marshanda pertama kali didiagnosis mengalami bipolar disorder pada tahun 2009 setelah bertahun-tahun merasakan gejala depresi sejak remaja. Dalam wawancara dengan Tempo, ia mengaku butuh empat tahun untuk benar-benar bisa menerima kondisi itu dan mulai berdamai dengan dirinya sendiri.

Awalnya, ia sempat menjalani berbagai jenis terapi dan pengobatan medis dengan psikiater. Marshanda juga pernah mengalami masa sulit saat mencoba berhenti minum obat, yang akhirnya memicu kambuhnya episode manik. Namun dari situ, ia belajar pentingnya disiplin dan kesadaran diri dalam menjaga kesehatan mental.

Dalam beberapa kesempatan, ia juga berbagi soal pemicu eksternal yang memperburuk kondisinya, seperti jadwal syuting yang padat, kurang tidur, dan konsumsi kopi berlebihan sejak remaja. Kini, ia lebih berhati-hati mengatur ritme hidup agar lebih seimbang.

Selain fokus pada pemulihan pribadi, Marshanda aktif melakukan berbagai hal berikut:

- Rutin terapi dan pengobatan medis bersama psikiater.

- Edukasi publik lewat media sosial dan podcast agar orang lain lebih paham tentang bipolar.

- Kampanye kesadaran mental health, menolak anggapan bahwa penyakit mental adalah tren.

- Karya kreatif dengan pesan kesehatan mental, seperti kolaborasi kampanye #SeeingTheUnseen bersama TikTok Indonesia yang menampilkan motif batik dari gelombang otak penderita bipolar.

Perjuangan Marshanda menggambarkan bahwa menerima diri sendiri termasuk sisi rapuh kita merupakan bentuk kekuatan, bukan kelemahan.

3. Vidi Aldiano 

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.

Penyanyi Vidi Aldiano pernah mengalami anxiety attack parah yang bikin ia harus rehat dari kesibukan. Ia mengaku sempat takut kehilangan kendali, tapi kemudian sadar bahwa berbagi cerita bisa jadi langkah penyembuhan.

Dalam beberapa siniar atau podcast, Vidi bercerita bagaimana ia mulai rutin konsultasi ke psikolog dan belajar mengenali pemicunya. Ia juga sering mengingatkan pengikutnya, “nggak apa-apa kok kalau kamu butuh istirahat.”

4. Awkarin

Karin Novilda atau Awkarin. Foto: Instagram/@narinkovilda

Influencer Awkarin pernah mengalami depresi berat dan bahkan mencoba b*n*h d*r* saat SMA. Tapi sekarang, ia berubah jadi salah satu figur muda paling vokal soal mental health awareness.

Lewat media sosial dan kegiatan sosialnya, Karin sering mengingatkan anak muda buat lebih peka terhadap diri sendiri dan lingkungan. Ia ingin Gen Z tahu bahwa hidup itu enggak harus sempurna buat tetap berharga.

Perjuangan artis-artis ini ngasih pesan penting: kita enggak harus selalu kelihatan kuat. Merasa sedih, cemas, atau kehilangan arah itu manusiawi banget.

Yang penting, jangan diam sendiri. Cerita ke orang yang kamu percaya, atau hubungi layanan profesional seperti:

Konseling Sehat Jiwa Kemenkes RI (119 ext 8)

Platform Psikolog Online: Bicarakan.id, Riliv, Halodoc, Mindtera

Karena pada akhirnya, kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Pilihan Editor: Intip Perubahan Penanganan Kesehatan Mental di Indonesia: dari Skrining Massal hingga Bebas Pasung

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement