Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bulan Kesadaran ADHD: 7 Fakta Penting yang Harus Kamu Tahu

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi ADHD. Foto: Freepik
Ilustrasi ADHD. Foto: Freepik
Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap bulan Oktober, dunia memperingati Bulan Kesadaran ADHD atau ADHD Awareness Month. Tujuannya sederhana tapi bermakna besar: meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kondisi neurodevelopmental yang sering disalahpahami sebagai “nakal”, “pemalas”, atau “tidak fokus”.

Padahal, ADHD bukan sekadar masalah perilaku. Ini adalah perbedaan cara kerja otak yang memengaruhi perhatian, pengendalian impuls, dan kemampuan mengatur diri. Nah, biar kamu makin paham dan bisa berempati, yuk simak 7 fakta penting tentang ADHD berikut ini!

1. ADHD adalah Kondisi Neurodevelopmental, Bukan Sekadar Kurang Disiplin

ADHD terjadi karena perbedaan dalam perkembangan otak dan sistem saraf, bukan karena kurangnya didikan atau kemauan. Kondisi ini memengaruhi bagaimana seseorang memproses perhatian, membuat keputusan, hingga mengatur emosi.

Jadi, penting untuk berhenti menilai anak atau orang dewasa dengan ADHD sebagai “tidak serius” atau “malas”. Mereka sedang berjuang dengan cara kerja otak yang berbeda, bukan kurang usaha.

2. Gejalanya Bisa Berbeda di Tiap Orang dan Lintas Usia

Nggak semua orang dengan ADHD itu hiperaktif. Ada tiga tipe utama ADHD:

  • Inattentive type: sulit fokus, mudah terdistraksi, sering lupa hal kecil.

  • Hyperactive-impulsive type: sulit diam, impulsif, banyak bicara.

  • Combined type: gabungan dari keduanya.

Menariknya, gejala ADHD juga bisa berubah seiring usia. Anak-anak mungkin tampak sangat aktif, sementara orang dewasa lebih sering kesulitan fokus, mengatur waktu, dan menjaga produktivitas.

3. ADHD Sering Tidak Terdeteksi, Terutama pada Perempuan

Banyak perempuan baru tahu mereka punya ADHD setelah dewasa. Ini karena gejalanya sering lebih halus, misalnya melamun, mudah lelah, atau overthinking, dibandingkan hiperaktif yang mencolok.

Sayangnya, karena stigma dan kurangnya informasi, banyak perempuan hidup bertahun-tahun tanpa diagnosis yang tepat. Padahal, penanganan dini bisa membantu mereka mengenali pola pikir dan strategi coping yang lebih sehat.

4. ADHD Sering Berkaitan dengan Kondisi Lain

Orang dengan ADHD sering juga mengalami kondisi lain seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, atau disleksia. Hubungan ini disebut komorbiditas.

Karena itu, pengelolaan ADHD biasanya membutuhkan pendekatan yang menyeluruh, dari terapi perilaku, dukungan emosional, hingga penyesuaian gaya hidup.

5. Penanganan ADHD Bisa Sangat Membantu

Kabar baiknya, ADHD bisa dikelola dengan baik! Dengan diagnosis yang tepat, seseorang bisa mendapat terapi perilaku, konseling, strategi manajemen waktu, hingga pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan otaknya.

Banyak orang dengan ADHD yang sukses di berbagai bidang, dari seni, teknologi, hingga kepemimpinan, setelah memahami cara kerja otak mereka dan menemukan sistem yang cocok untuk diri sendiri.

6. Banyak Mitos Salah Tentang ADHD

Masih banyak orang yang percaya kalau ADHD itu “karangan” atau “hanya alasan malas belajar”. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa ADHD memiliki dasar biologis yang jelas.

Beberapa mitos lain yang perlu diluruskan:

  • Mitos: Obat ADHD bikin kecanduan.
    Fakta: Obat ADHD yang diresepkan dokter aman bila digunakan sesuai dosis.

  • Mitos: Semua anak akan sembuh dari ADHD saat dewasa.
    Fakta: Sekitar 60% tetap mengalami gejala hingga dewasa, meski bentuknya berubah.

7. Dukungan dan Pemahaman dari Sekitar Sangat Penting

ADHD bukan sesuatu yang bisa disembuhkan hanya dengan “lebih fokus”. Butuh dukungan dari keluarga, teman, guru, dan lingkungan kerja.

Itulah kenapa Bulan Kesadaran ADHD sangat penting, agar masyarakat berhenti menstigma, dan mulai memahami bahwa setiap otak bekerja dengan cara yang unik. Semakin kita tahu, semakin mudah memberikan ruang bagi mereka untuk tumbuh dan berprestasi.

Yuk, Dukung Bulan Kesadaran ADHD!

Di bulan Oktober ini, kamu bisa ikut berkontribusi dengan langkah kecil dengan membagikan informasi yang benar tentang ADHD. Kamu juga bisa mendengarkan tanpa menghakimi teman yang bercerita tentang kesulitannya. Jangan lupa selalu dukung mereka untuk mencari bantuan profesional bila perlu.

Kesadaran dimulai dari empati dan pengetahuan. Mari sama-sama menciptakan dunia yang lebih memahami ADHD, satu percakapan pada satu waktu.

Pilihan Editor: Terbuka, Jungkook BTS Ungkap Idap ADHD

ADDITUDE MAGAZINE | VERYWELL HEALTH | HARVARD HEALTH

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement