Kaleidoskop 2023: Metode Diet Populer Mulai dari Tiffany Plate hingga Vegetarian

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi diet vegetarian. Foto: Unsplash.com/Brooke Lark

Ilustrasi diet vegetarian. Foto: Unsplash.com/Brooke Lark

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kaleidoskop 2023 kali ini mengupas metode diet yang viral sepanjang tahun ini. Ada model diet yang populer karena figur publik pencetusnya, di sisi lain ada metode diet lama yang tetap diminati. Berikut lima diet yang tren di 2023 dihimpun dari berbagai sumber.

1. Tiffany Plate

Metode diet Tiffany plate diperkenalkan oleh pemengaruh atau influencer kesehatan asal Amerika, Tiffany Magee sebagai metode diet yang dia ciptakan sendiri.

Melalui Tiffany Plate, dia mengaku merasakan penurunan berat badan yang signifikan setelah 20 tahun gagal diet. Penataan piring dari metode diet ini terdiri dari sayuran mentah, sosis, mustard, dan keju. 

Akan tetapi, para ahli kesehatan telah mengimbau bahwa ini diet ekstrem. Karena idealnya, tubuh membutuhkan nutrisi seimbang, tidak hanya serat.

2. Keto

Diet keto termasuk metode diet yang populer sepanjang tahun ini. Meski bukan jenis diet baru dan sudah eksis sejak tujuh tahun lalu, penggemar diet ini terus diminati dari waktu ke waktu.

Diet keto dilakukan dengan cara mengurangi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan protein dan lemak. Ketika menjalani diet ini, perlu menghindari sayuran yang mengandung tepung dan membatasi konsumsi buah-buahan, jus, dan permen.

Dalam diet keto standar, perlu menambahkan asupan lemak yang signifikan, sehingga mendorong tubuh untuk masuk ke dalam ketosis, yaitu membakar lemak sebagai sumber energi daripada karbohidrat dan ini akan menurunkan berat badan.

Karena diet ini mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan lemak, diet ini terbilang sulit dijalani dan memiliki risiko gagal bila tidak memperhatikan hal-hal penting selama diet Keto seperti tidak cukup air dan lemak Omega-3.

3. Atkins

Sebelum hadirnya diet keto, terdapat diet Atkins yang juga merupakan diet rendah karbohidrat. Tetapi Atkins mengonsumsi lemak yang lebih rendah dari Keto, sehingga pengurangan karbohidrat dalam metode ini tidak turun sebanyak Keto.

Diet atkins terbagi atas tiga versi berdasarkan tujuan, ukuran lingkar tubuh, dan kondisi tubuh seperti menyusui dan melahirkan. Jenis atkins adalah atkins 20, atkins 40, dan atkins 100.

Semua bentuk diet Atkins difokuskan untuk membatasi apa yang disebut karbohidrat bersih (termasuk yang ada dalam sayuran) dan menekankan makan protein dan jenis lemak yang sehat. Karbohidrat pilihan ditambahkan kembali ke diet Anda saat Anda mulai mendekati tujuan penurunan berat badan.

4. Diet ala Jennie Blackpink

Diet ala Jennie Blackpink merupakan salah satu metode diet selebriti yang populer di media sosial. Wanita kelahiran 1996 ini menjalani rangkaian diet dengan menjaga protein seimbang dengan mengonsumsi protein, sayuran organik, buah-buahan, dan biji-bijian.

Jennie memakan salad alpukat sebagai makan siang dan menyantap bubur hangat serta jus detoks di malam hari. Di sisi lain, Jennie menghindari konsumsi garam berlebih untuk menghindari kembung.

Selain pola makan yang terjaga, personil grup Blackpink ini juga sering menjajal berbagai olahraga seperti pilates, kegiatan luar ruangan, dan yoga bersama Jisoo Blackpink.

5. Diet Vegetarian

Diet Vegetarian dari dulu hingga kini masih menjadi salah satu metode diet yang populer di berbagai kalangan masyarakat. Diet ini menawarkan metode konsumsi yang terfokus pada makanan yang terbuat dari tumbuhan atau nabati.

Selain secara efektif mengurangi berat badan, ternyata diet vegetarian bisa mengurangi kolestrol dalam tubuh karena mengurangi kadar lipoprotein yang berisiko menimbulkan penyakit kardiovaskular.

Pilihan Editor: Waspada Diet Bisa Berujung Petaka, Ini Saran Dokter

ANNISA YASMIN

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."