Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kapan Waktu Terbaik Makan Buah untuk Menurunkan Berat Badan? Ini Jawaban Ahli Gizi

google-image
Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com

Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah kamu sering bertanya-tanya, kapan waktu terbaik makan buah agar program diet kamu lebih efektif? Apakah lebih baik dikonsumsi pagi hari, sebelum makan, atau setelah makan? Jawabannya ternyata tidak sesederhana itu.

Namun, sejumlah penelitian dan pendapat ahli gizi memberi kita gambaran kapan waktu makan buah bisa membantu menurunkan berat badan secara optimal.

Buah Bisa Dimakan Kapan Saja, Tapi Waktu Tertentu Bisa Lebih Efektif

Secara umum, buah bisa dikonsumsi kapan saja sepanjang hari. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan buah pada waktu tertentu bisa memberikan manfaat tambahan untuk penurunan berat badan. Misalnya, makan buah sebelum makan utama dipercaya dapat membantu mengontrol asupan kalori.

Dalam sebuah studi, peserta yang makan apel sebelum makan siang mengonsumsi 18,5% kalori lebih sedikit dibanding mereka yang tidak makan buah terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena buah kaya akan serat dan air, yang membuat perut terasa lebih kenyang sehingga kamu cenderung makan lebih sedikit.

Makan Buah Setelah Makan? Bisa Saja, Asal Diperhatikan Kombinasinya

Salah satu cara lain agar konsumsi buah tetap mendukung program diet adalah dengan memperhatikan kombinasinya. Misalnya, makan buah setelah mengonsumsi makanan tinggi protein ternyata bisa membantu mengurangi lonjakan gula darah. Kombinasi ini memperlambat penyerapan gula dalam darah dan membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.

Contoh kombinasi yang baik adalah buah beri dengan Greek yogurt, apel dengan selai kacang, atau pisang dengan almond. Ini membuat camilanmu tetap sehat dan mengenyangkan tanpa berlebihan.

Makan Buah di Pagi Hari: Pilihan Cerdas untuk Energi Alami

Bagi kamu yang sedang menjalani gaya hidup aktif atau olahraga pagi, makan buah sebelum aktivitas bisa menjadi sumber energi alami yang cepat dicerna tubuh. Buah seperti pisang, apel, atau jeruk bisa memberikan dorongan energi tanpa membuat perut terasa berat.

Namun, jika kamu mudah lapar setelah makan buah saja, cobalah menambah sedikit protein seperti kacang-kacangan, keju rendah lemak, atau telur rebus.

Apakah Boleh Makan Buah Saat Perut Kosong?

Banyak mitos beredar bahwa makan buah saat perut kosong dapat menyebabkan kembung atau gangguan pencernaan. Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Selama kamu tidak memiliki kondisi pencernaan tertentu, makan buah dalam keadaan perut kosong tetap aman dan bisa menjadi pilihan camilan sehat.

Tetap Perhatikan Pola Makan Secara Keseluruhan

Alih-alih terobsesi dengan kapan makan buah, lebih penting untuk memastikan kamu mengonsumsi buah sebagai bagian dari pola makan sehat yang seimbang. Menurut para ahli gizi, mengatur porsi dan mengganti camilan tinggi kalori dengan buah segar bisa menjadi strategi efektif untuk menurunkan berat badan.

Agar lebih optimal, pastikan kamu:

  • Mengonsumsi 1½–2 cangkir buah per hari

  • Memilih buah segar utuh dibanding jus buah kemasan

  • Menghindari menambahkan gula tambahan ke dalam buah

  • Memadukan buah dengan sumber protein atau lemak sehat

Gunakan Buah dengan Strategi Cerdas untuk Dietmu

Buah memang bukan makanan ajaib yang langsung membuat berat badan turun. Namun, dengan strategi yang tepat—misalnya makan buah sebelum makan, memilih kombinasi sehat, dan menjadikannya pengganti camilan tinggi kalori—buah bisa menjadi sekutu terbaik dalam perjalanan diet sehatmu.

Jadi, jangan ragu untuk menikmati buah kapan saja, selama kamu menjaga keseimbangan nutrisi harian. Ingat, penurunan berat badan yang sehat bukan hanya soal apa yang dimakan, tetapi juga bagaimana dan kapan kamu mengonsumsinya.

Pilihan Editor: Wajib Tahu, Ini 4 Camilan yang Bisa Bikin Kita Lebih Happy

VERYWELL HEALTH | HEALTH.COM

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement