Mengenal Manfaat Glutathione untuk Perawatan Kulit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro

Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaGlutathione atau GSH adalah salah satu molekul antioksidan paling kuat dan saat ini menjadi kandungan teratas dari berbagai produk perawatan kulit, suplemen nutraceutical, dan infus. Glutathione adalah tripeptida yang terbuat dari glisin, sistein dan asam glutamat yang merupakan asam amino, di mana fungsi utama glutathione adalah untuk memerangi radikal bebas dan membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel, penuaan dan karsinogenesis.

“Glutathione diproduksi secara alami oleh sel-sel saraf tubuh dan hati, dan kadar GSH yang rendah dalam tubuh telah dikaitkan dengan penuaan dini, dan gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson," jelas Dr Akanksha Sanghvi, Ahli Dermatologi Estetika dan Pendiri Oprava Aesthetics di India, dikutip dari laman Hindustan Times, Rabu, 12 Juli 2023.

Tingkat GSH yang menurun juga terjadi seiring bertambahnya usia dan kebiasaan makan yang buruk.

Lantas, apa saja manfaat glutathione untuk kulit menurut Dr Akanksha Sanghvi? Berikut beberapa di antaranya.

Manfaat Glutathione untuk Perawatan Kulit

1. Mengurangi Produksi Melanin 

Glutathione bekerja pada tingkat sel dan membantu mengurangi produksi melanin di kulit, zat yang membantu menentukan warna kulit. Ini menghambat enzim tirosinase yang merupakan enzim kunci dalam pembentukan melanin.

Pada manusia, ada tiga jenis molekul melanin, yakni eumelanin, pheomelanin dan neuromelanin. Telah dipelajari selama bertahun-tahun bahwa glutathione membantu menggeser siklus melanin untuk membentuk lebih banyak pheomelanin (bentuk terang) daripada eumelanin (bentuk gelap).

2. Bertindak sebagai Antioksidan

Glutathione membantu mengurangi kerusakan oksidatif pada kulit dan tubuh yang dapat terjadi akibat polutan lingkungan, radiasi ultraviolet, infeksi, merokok, konsumsi alkohol dan pola makan yang tidak sehat. Ini membantu dalam menghilangkan radikal bebas dan mengurangi tanda-tanda peradangan, kulit kusam, hiperpigmentasi, termasuk kanker kulit.

3. Mencegah Penuaan Dini

Karena sifat anti-oksidannya yang ajaib, glutathione membantu melindungi kulit dari efek berbahaya dari kerusakan oksidatif. Ini membantu mencegah kerusakan kolagen dan elastin dan merangsang pembentukan kolagen di kulit. Glutathione juga membantu meminimalkan garis-garis halus dan perubahan pigmen awal sebagai bagian dari penuaan kulit.

Manfaat Lain Glutathione untuk Kesehatan Tubuh 

1. Menyehatkan Usus

Glutathione telah digunakan sebagai pengobatan suportif untuk masalah terkait usus akibat peningkatan peradangan, termasuk usus bocor, dan peradangan usus. Kesehatan usus yang buruk dapat menjadi tantangan yang cukup besar; karenanya, Glutathione membantu mengelola peradangan ini, sehingga meningkatkan kualitas hidup.

2. Detoksifikasi

Glutathione juga memiliki peran penting dalam proses detoksifikasi. Fungsi glutathione mengikat zat berbahaya, racun seperti merkuri, dan banyak lagi, dan memfasilitasi pembuangannya dari tubuh.

3. Menjaga Kesehatan Hati

Glutathione dikembangkan untuk mendukung kesehatan dan fungsi hati karena sifat antioksidannya yang kuat dan telah digunakan dengan benar selama bertahun-tahun.

4. Resistensi Insulin

Studi telah menunjukkan bahwa glutathione membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan dengan demikian mengelola gejala yang berkaitan dengan diabetes. Meskipun glutathione diproduksi secara alami di dalam tubuh, jumlah stres oksidatif yang kita temui setiap hari mungkin menjadikannya sebagai tambahan penting untuk suplemen dan daftar diet kita!

Pilihan Editor: Mengenal Ferulic Acid, Kandungan Bahan Aktif yang Kaya Akan Antioksidan

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."