Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kelly Tandiono Ungkap Standar Kecantikan Perempuan Masa Kini, Fisik Bukan Ukuran

foto-reporter

Reporter

google-image
Kelly Tandiono saat ditemui usai mengumumkan Top 16 Miss Universe Indonesia di Jakarta, Rabu. 20 Agustus 2025/Foto: Cantika/Ecka Pramita

Kelly Tandiono saat ditemui usai mengumumkan Top 16 Miss Universe Indonesia di Jakarta, Rabu. 20 Agustus 2025/Foto: Cantika/Ecka Pramita

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Ajang bergengsi Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 akan segera memasuki babak final. Sebelum itu, tim Zetrix Miss Universe Indonesia terlebih dahulu mengumumkan deretan finalis yang berhasil masuk ke tahap Top 16 Zetrix Miss Universe Indonesia 2025. 

Untuk diketahui, sebelumnya puluhan peserta yang datang dari berbagai latar belakang dan daerah telah mengikuti tahap audisi offline yang digelar pada 1 dan 2 Agustus, menghasilkan Top 29  Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 yang telah diumumkan dalam unggahan di akun Instagram resmi.

Proses audisi berjalan dengan lancar dan aman, serta menjunjung tinggi nilai profesionalitas. Sesuai dengan semangat yang dibawa tahun ini yakni “Indonesian by Heart, Rising to the Universe”, para peserta Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 membawa keunikan serta keunggulan masing-masing yang berakar pada nilai budaya Indonesia.  

Di bawah arahan Kelly Tandiono selaku National Director, Zetrix Miss Universe Indonesia tahun ini menerapkan standar baru yakni 'The Modern Indonesian Sophisticate'. Standar ini dirancang untuk menemukan substansi sejati, yang sangat sulit untuk 'di-setting' atau dipalsukan.

Standar Kecantikan yang Berbeda

Kontes kecantikan ini juga mencuri perhatian publik, bukan hanya karena persaingan sengit antar finalis dari Sabang hingga Merauke, tetapi juga karena pernyataan tegas National Director Kelly Tandiono mengenai arah baru standar kecantikan.

Dalam konferensi pers, Kelly menegaskan bahwa MUID tahun ini tidak lagi terpaku pada kriteria fisik semata. “Aku ingin banget 16 besar itu mereka bukan hanya cantik saja, seperti barbie girl. Tapi aku ingin menghitung mereka sebagai woman leader. Itu yang ingin aku lakukan di tahun ini,” ujarnya.

Pada akhirnya, Kelly ingin agar MUID menjadi ruang yang membuka pandangan publik tentang makna kecantikan. “Ke depannya, semoga kita bisa terus mengeksplorasi. Bahwa standar kecantikan itu ternyata luas dan beragam. Tidak hanya soal fisik, tapi juga potensi lain yang bisa dikembangkan,” pungkasnya.

Salah satu perubahan signifikan adalah penghapusan syarat tubuh dan tinggi badan yang selama ini identik dengan kontes kecantikan. “Dari globalnya sendiri sudah tidak ada aturan soal tinggi atau berat badan. Jadi semua perempuan bisa shine, punya spotlight masing-masing,” tutur Kelly.

Finalis tahun ini pun datang dari latar belakang yang sangat beragam dari segi wilayah, profesi, hingga bentuk tubuh: ada yang petite, medium size, hingga tall size. “Aku ingin menghadirkan diversity dan inclusivity. Bahwa standar kecantikan itu luas, bukan hanya satu bentuk,” kata Kelly menegaskan.

Kelly juga menekankan pentingnya bagaimana finalis mempromosikan diri dan advokasinya. Panitia aktif mengingatkan para kandidat untuk lebih berani menunjukkan ide dan visi. “Kami ingin melihat, apakah mereka hanya cantik, atau mereka bisa memimpin, mendengar masukan, lalu bertindak,” jelasnya.

Kelly Tandiono bersama Top 16 Miss Universe Indonesia 2025 di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025/Foto: Doc. MUI

Menepis Kontroversi

Menanggapi isu soal kontrak finalis yang sempat menjadi sorotan publik, Kelly memilih tidak memperpanjang polemik. Ia lebih fokus pada perjalanan top 16. “Aku tidak mau mempermasalahkan itu panjang-panjang. Aku lebih mau fokus ke kontestan. Karena banyak sekali kandidat lain yang ingin ada di sini dan memberikan dedikasi tinggi,” katanya.

Kelly juga menjelaskan mengapa jumlah finalis yang semula diproyeksikan hanya 15 akhirnya diperluas menjadi 16. Menurutnya, banyak talenta yang sayang jika harus terhenti lebih cepat. “Kita merasa sedih karena banyak kandidat yang sangat bagus. Akhirnya, daripada membatasi, kita putuskan menambah satu slot sehingga ada 16 finalis,” jelasnya.

Meski sempat muncul keraguan publik soal transparansi voting, Kelly menekankan sejak awal bahwa sistem penilaian bersifat adil yakni 50 persen dari voting, 50 persen  dari penilaian juri. “Kalau hanya voting, bisa saja yang lebih banyak fansnya otomatis lolos. Jadi kami kombinasikan agar lebih fair,” tambahnya. (EP)

Pilihan Editor:  Kelly Tandiono Didapuk menjadi National Director Miss Universe Indonesia 2025, Apa Gebrakannya?

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement