6 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak, Salah Satunya Melatih Empati

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak-anak membantu lansia. Shutterstock

Ilustrasi anak-anak membantu lansia. Shutterstock

IKLAN

Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Semua anak memiliki kapasitas untuk mempelajari keterampilan kecerdasan emosional. Mereka hanya membutuhkan orang dewasa untuk mengajari mereka caranya sedari dini. Berikut enam di antaranya

1. Beri Label Emosi Anak

Anak-anak perlu tahu bagaimana mengenali perasaan mereka. Anda dapat membantu anak Anda dengan memberi nama pada emosinya—setidaknya emosi yang Anda curigai sedang dirasakan anak Anda.

Saat anak Anda kesal karena kalah dalam permainan atau harus berbagi mainan, Anda bisa mengatakan, “Sepertinya kamu sedang marah besar sekarang. Apakah itu benar?"

Jika mereka terlihat sedih, Anda bisa berkata, “Apakah kamu merasa kecewa karena kita tidak mengunjungi Nenek dan Kakek hari ini?”

Kata-kata emosional seperti "marah", "kesal", "pemalu", dan "menyakitkan" semuanya dapat membangun kosa kata untuk mengungkapkan perasaan. Jangan lupa untuk membagikan kata-kata untuk emosi positif juga, seperti "kegembiraan", "bersemangat", "senang", dan "penuh harapan".

2. Tunjukkan Empati

Ketika anak Anda sedang kesal—terutama ketika emosi mereka tampak agak dramatis—Anda mungkin tergoda untuk meminimalkan perasaan mereka. Tetapi komentar yang meremehkan akan mengajari anak Anda bahwa perasaan mereka salah.

Pendekatan yang lebih baik adalah memvalidasi perasaan mereka dan menunjukkan empati, bahkan jika Anda tidak mengerti mengapa mereka begitu kesal.

Jika anak Anda menangis karena Anda memberi tahu mereka bahwa mereka tidak boleh pergi ke taman sampai mereka membersihkan kamar mereka, katakan sesuatu seperti, “Saya merasa kesal ketika saya tidak dapat melakukan apa yang saya inginkan juga. Terkadang sulit untuk tetap bekerja ketika saya tidak mau.”

Ketika anak Anda melihat bahwa Anda memahami perasaan mereka di dalam, mereka akan merasa kurang terdorong untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana perasaan mereka melalui perilaku mereka. Jadi, daripada berteriak dan menangis untuk menunjukkan bahwa mereka sedang marah, mereka akan merasa lebih baik jika Anda menjelaskan bahwa Anda sudah memahami bahwa mereka sedang kesal.

3. Memberi Contoh Cara yang Tepat untuk Mengekspresikan Perasaan

Anak-anak perlu tahu bagaimana mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sesuai secara sosial. Jadi, sambil mengatakan, "Perasaanku terluka," atau menggambar wajah sedih bisa membantu, berteriak dan melempar barang tidak diperbolehkan.

Cara terbaik untuk mengajari anak Anda cara mengungkapkan perasaan adalah dengan Anda mencontohkan keterampilan ini sendiri.

Gunakan kata-kata perasaan dalam percakapan sehari-hari Anda dan berlatihlah membicarakannya. Katakan hal-hal seperti, "Saya merasa marah ketika saya melihat anak-anak bersikap kejam di taman bermain," atau "Saya merasa senang ketika teman-teman kami datang untuk makan malam."

Studi menunjukkan bahwa orang tua yang cerdas secara emosional lebih cenderung memiliki anak yang cerdas secara emosional. Jadi, biasakan untuk fokus membangun keterampilan Anda dengan jelas sehingga Anda bisa menjadi panutan yang efektif untuk anak Anda.

Baca juga: 7 Aktivitas yang Perlu Dilakukan Orang Tua bersama Anak Setiap Hari

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."